10. menurun

11K 832 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 sore, kini di ruang rawat VVIP itu hanya ada Taehyung, Jimin dan Yeonjun. Keluarga Jung sudah pulang sejak 2 jam yang lalu karena ada acara keluarga bersama keluarga besar Jung katanya. Lalu Tuan dan Nyonya besar Kim sudah pulang juga karena tuan Kim ada meeting penting, dan mereka akan kembali nanti malam. Sedangkan Namjoon dan Jin, mereka saat ini sedang berada di ruangan Jumyeon.

Ketiga anak Kim itu terlihat tengah duduk di ranjang pesakitan Taehyung yang luasnya tak seberapa, tak seluas ranjang kingsize yang ada di kamar mereka. Jimin lebih memilih duduk di ujung dengan Taehyung yang menyandarkan sebagaian tubuhnya pada dada sang kakak. Dan Yeonjun lebih memilih duduk di samping Taehyung seraya memeluk pinggang ramping sang abang. Jadi posisinya, Taehyung duduk di antara kakak dan adiknya.

"Kak, kira-kira dady Jumyeon bilang apa ya tentang kondisi gue?" tanya Taehyung pelan untuk memulai topik pembicaraan.

"Ga akan ada apa-apa, semuanya baik." jawab Jimin sekenanya seraya menainkan ponselnya, namun dengan tanganya yang tak lupa untuk mengusap surai hitam Taehyung.

"Ya tetep aja gue mah dugun dugun. Gimana kalau jantung gue makin parah?" Taehyung kembali bertanya, dengan nada khawatir yang begitu mendominasi. Jujur saja, sebenarnya Taehyung takut jika hasil pemeriksaanya tak baik atau bahasa lainya kondisinya memburuk.

"Ih bang Taetae ga boleh ngomong gitu, Njun ga mau abang kenapa-kenapa." kali ini Yeonjun yang menjawab. Ia semakin mengeratkan pelukanya pada sang abang.

"Hehe iya siapa tau, uhuk.. tapi abang ga apa-apa ko Njun. Jangan khawatir ya." sahut Taehyung seraya mengusap surai Yeonjun lembut.

"Njun bener tuh, jangan ngomong yang ngadi ngadi. Kita tunggu ayah sama bunda aja, gue yakin hasilnya pasti baik." ucap Jimin yang kini sudah tak memainkan ponselnya dan menyimpan ponsel itu di nakas samping ranjang pesakitan Taehyung.

"Njun juga yakin!" timpal Yeonjun.

"Semoga aja.."

"Eh lo udah makan belum, Ta? Udah minum obat?" tanya Jimin mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Kalau jadwal yang siang mah sih udah kak.. Uhuk.." jawab Taehyung yang diiringi dengan batuknya.

"Mau makan lagi ga? Atau dada lo sakit lagi? Perasaan batuk mulu dari tadi."

"Eung, uhuk.. dada gue sedikit nyeri sih, tapi ga apa-apa kok. Dan kalau batuk mah, itu udah biasa 'kan.. Uhuk.." Taehyung kembali terbatuk membuat sang kakak dan sang adik menatapnya penuh khawatir.

"Lo yakin nih gapapa? Dada lo sakit?" tanya Jimin memastikan.

"I-iya kak, sedikit nyeri."

Mendengar itu pun, Jimin langsung saja mengusap dada Taehyung dengan penuh hati-hati. Dapat Jimin rasakan bahwa detak jantung sang adik kembar terasa begitu cepat.

We Are Brother✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang