Kini Jimin, Taehyung, dan Yeonjun sudah berada di dalam mobil mewah sang ayah, yang akan mengantarkan mereka ke sekolah. Yeonjun lebih memilih duduk di depan, di samping Namjoon. Sedangkan Jimin dan Taehyung lebih memilik untuk duduk di belakang.
Yeonjung yang duduk di samping sang ayah nampak simbuk dengan ponselnya begitu juga dengan Jimin. Sedangkan Taehyung sedari tadi hanya memperhatikan Jalanan lewat kaca mobil.
"Dek.." panggil Jimin pelan.
"Hm/oyy." sahut Taehyung dan Yeonjun bersamaan.
"Bukan lo, Jun!" ujar Jimin membuat Yeonjun mendengus kesal, dan membuat mood nya turun seketika.
"Ta, Kenapa sih? Tumben diem? Biasanya berisik kaya Yeonjun." tanya Jimin pada Taehyung.
"Yeonjun udah diem masih aja di sebut hm." bukan Taehyung yang menyahuti melainkan Yeonjun.
"Biarin lah suka-suka gue. Lo kan emang berisik mulu kerjaanya."
"Ck emang bener-bener nyebelin sih!" kesal Yeonjun kini nampaknya semakin bertambah pada Jimin.
Yeonjun kadang memang suka kesal pada Jimin. Jimin itu selalu saja memperlakukan Yeonjun dan Taehyung dengan berbeda. Kalau denganya Jimin selalu kasar, ketus, datar, jail, belum lagi Jimin selalu seenaknya pada Yeonjun. Namun jika dengan Taehyung, Jimin akan berbicara dengan sangat lembut, penuh perhatian dan selalu menunjukan rasa sayangnya pada Taehyung. Kadang Yeonjun juga iri pada Taehyung yang selalu di perlakukan sebegitu lembutnya oleh Jimin, tapi Yeonjun juga sadar Taehyung memang butuh perhatian khusus. Toh Jimin juga masih menyayanginya meskipun caranya menyayangi pada Yeonjun dan Taehyung itu berbeda. Mungkin karena Taehyung kembarannya juga, jadi membuat Jimin lebih perhatian pada Taehyung. Tapi tetap saja kadang ada rasa iri yang berubah jadi benci saat Taehyung selalu lebih di perhatikan ketimbang dirinya. Padahalkan yang adik bungsu itu dia. Namun tak dapat di pungkiri bahwa dalam lubuk hati terdalamnya, Yeonjun sangat sangat menyayangi Taehyung.
"Lo juga nyebelin ko." sahut Jimin dengan santainya.
"Oke fiks! Ga ada mc flurry sepulang sekolah!"
"Yee bodo amat, gue juga punya uang keleus."
"Udah sih berantem mulu, berisik." lerai Taehyung seraya menyandarakn kepalanya pada kaca mobil.
Jujur saja terkadang Taehyung juga merasa iri pada Yeonjun. Yeonjun bisa bermain dengan Jimin selayaknya adik kakak, mereka selalu ribut ribut hal kecil yang mampu membuat suasana menjadi lebih hidup. Tak jarang juga Jimin selalu mengajak Yeonjun untuk bermain futsal di tempat biasa Jimin dan teman-temannya bermain. Taehyung juga sebenarnya ingin ikut, tapi Jimin selalu melarangnya dengan alasan ya itu tempat tidak baik untuk kesehatan Taehyung karena berisik. Ah memikirkannya membuat kepala Taehyung jadi sedikit pening. Bukan cuma tempat futsal saja, tapi Jimin juga terkadang mengajak Yeonjun ke tempat tongkrongannya.
"Dek, lo bener ga apa-apa?" tanya Jimin lagi memastikan.
"Ga apa-apa kak." jawab Taehyung sekenanya.
Jimin lantas melihat kedua tangan Taehyung yang saling meremas. Lalu di ambil lah satu tangan Taehyung. Dan dapat Jimin lihat kedua telapak tangan sang adik sudah di basahi oleh keringat.
"Ck ga apa-apa, tapi keringetan gini tanganya. Jun ambilin tisu!" titah Jimin pada Yeonjun seenaknya.
"Ambil aja sendiri, punya tangan punya kaki kok nyuruh nyuruh." ketus Yeonjun, sepertinya ia masih kesal pada Jimin.
"Elah bacot, buruan dah!"
Yeonjun terdim, tak menanggapi lagi ucapan Jimin.
"Jun, di suruh lho sama kakak nya." kali ini ayah Namjoon yang mengeluarkan suaranya.