part 5

1.1K 55 0
                                    

Happy reading

Awas typo bertebaran.

Tandai ga kalau ada yang salah, biar cepat di perbaiki.

Orang yang baru kenal lebih care dari pada orang yang lama kenal.

"Hai, kenalin gue Atana baaskara raksa pratama, lo bisa panggil gue Ata atau Raksa," ucap raksa.

"Hai Rak, kenalin gue Anastasya nalaya kalana panggil aja Lana" ucap lana, sambil menerima uluran tangan raksa.

"Boleh ikut gue sebentar Gak? Gue mau buat penawaran sama lo?" tanya Raksa.

"Boleh kok"

Raksa menuntun Lana untuk ke meja nya, di sana ada beberapa teman Raksa yang menunggu.

"Sebelum nya, kenalin ini sahabat band gue"

"Kenalin gue Antariksa satria anata, panggil aja Satria" ucap Satria sambil menyodorkan tangan nya.

"Oh, hai kak. gue lana, salken ya" ucap Lana.

Satria memiliki perawakan hampir sama seperti Raksa, tapi Satria tidak mempunyai kumis tipis dan rambut nya juga tidak gondrong.

Umur Raksa, Satria, dan Gerry itu delapan belas tahun, mereka itu satu kelas dan satu sekolah.

"Lan sini duduk" ucap kak Satria.

"Iya kak"

"Lan lo gak mau pesen minum?" tanya kak Satria.

"Enggak kak, mau ngirit" ucap lana sambil tersenyum.

"Langsung bahas aja ya, tadi gue sama sahabat denger lo nyanyi, suara lo bagus juga. Jadi kita mau nawarin lo jadi vokalis di Band gue, meskipun band gue masih kecil" Jelas Raksa.

"Lo mau ikut gak?" tanya kak Satria.

"Hmm, kayak nya boleh deh kak" ucap Lana setelah berpikir.

"Yaudah Sekarang langsung bahas ya tentang band nya, Lan nanti kalo lo punya ide bisa lo sampein sama kita" ucap kak Gerry.

"Siap"

Setelah itu Lana, kak Gerry, kak Satria, sama kak Raksa, membahas tentang grup band. karena kak Raksa mempunyai ide kalau bend mereka mengikuti acara lomba.

Tiga puluh menit berlalu, pembahasan juga sudah selesai, mereka memutuskan untuk ikut lomba yang diajukan oleh kak Raksa.

"Kak Ger, kak Satria, kak Rak, Lana kan juga kerja sama punya usaha kecil kecilan, nanti maaf ya kalo Lana telat kalo latihan. tapi Lana usahain kok buat berangkat tepat waktu" ucap Lana panjang lebar hehehe.

"Gpp Lan, santai aja sama kita, kalo lo telat hubungi kita dulu biar kita latian tanpa lo dulu, biar waktu lo ada kita tinggal nyatukan suara lo sama suara alat musik,"ucap kak Raksa.

"Iya kak," ucap Lana.

Lana melihat kearah pergelangan tangan yang ada jam tangan, "kak gue pulang dulu ya, udah jam lima sore kak, takut di cariin" ucap Lana

"Iya Lan, bareng aja sama kita, kita juga mau pulang ke rumah" ucap kak satria.

"Oke kak" ucap Lana.

Setelah itu Lana memasukan handphone nya dan mengeluarkan kunci mobil.

"Yo Lan" ucap kak Raksa.

"Iya"

Mereka keluar dari cafe dengan tertawa karena lelucon yang diberikan oleh kak Satria.

"Eh lo semua nyadar gak sih, kalo kita kaya gini semua orang ngiranya kita adek-kakak hahahah" ucap kak Raksa, karena kak Raksa melihat sekitarnya.

"Iya juga sih, Lana yang paling kecil dan lo Gerry yang paling tua, hahahah" jawab kak Satria.

Lana POV

Karena perkataan kak Raksa gue jadi kepikiran tentang abang-abang gue yang gak suka sama gue. Saat dia menengok ke arah kak satria, dan dia tidak sengaja melihat bang Alex dan Raya masuk kedalam toko yang ada di toko sebelah, lebih tepatnya toko boneka.

Turun mobil pintunya di buka sana bang Alex, pergi ke toko boneka, yang pastinya mereka akan membeli boneka.

Iya-Iya lah Lan, masa masuk ke toko boneka belinya makanan

(Abaikan ya, jangan tanggapi oke)

Sedangkan Lana, semenjak mamanya meninggal Lana tidak pernah di ajak pergi ke luar rumah sana abang abang nya, atau pun papa nya.

Sedangkan Raya?, meminta apa pun hari itu juga bakal di beli oleh abang-abang nya atau pun papa nya. Sedangkan Lana, harus bekerja dahulu sebelum beli sesuatu.

Meskipun begitu Lana mempunyai usaha kecil-kecilan, yaitu cafe, Nama cafe nya cafe Lanblue atau cafe biru, di dalam cafe tersebut mempunyai tempat untuk berfoto riya, cafe yabg kebanyakan barang nya berwarna biru.

Meskipun begitu cafe tersebut ramai pengunjung, dari yang tua sampai muda, dari yang kaya sampai yang sederhana, cafe itu bisa dibilang murah, ets tenang meskipun begitu kualitas makanan nya bagus kok, terjaga, dan yang jadi koki itu koki yang handal.

Lana POV off

"Lan, Lan" panggil seseorang menyadarkan Lana dari melamun nya.

"Eh, iya ada apa kak?" tanya Lana dengan panik.

"Lo kenapa sih Lan?, bengong terus untung gue tau kalo lo itu berhenti, kalo gue gak tau gimana coba" ucap kak Satria.

"Eh iya, maaf iya kak" ucap Lana.

"Kalo lo punya masalah lo boleh cerita kok, sama gue atau sama gerry atau sama raksa, kita siap kok jadi pendengar lo, ya meskipun kita gak pandai soal ngasih motivasi" ucap kak Satria, yang di angguki oleh kak Raksa sama kak Gerry.

"Hmmm, iya kak nanti Lana bakal cerita kok, tapi nanti setelah lana siapa cerita ya kak, maaf" ucap Lana dengan mata yang berkaca kaca dan menunjukan kepalanya.

"Iya Lan santai aja, Kalo lo siap cerita kita ada kok" ucap Raksa.

"Makasih ya udah mau care sama gue" ucap Lana.

"Iya sama sama, yaudah yuk pulang ini juga udah mau malem" ucap kak Gerry sambil melihat kearah jam tangan nya.

"Iya udah yok pulang" ucap mereka serempak.

Setelah itu Lana pergi kearah mobilnya, "kak Raka, kak Satria, kak Gerry, gue pulang dulu ya, kalian hati-hati dijalan" ucap Lana.

"Iya Lan, lo juga ya, jangan ngebut bawa mobilnya" ucap kak Gerry.

"Iya kak" ucap Lana, membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

"Kak kalo gitu gue duluan ya, makasih ya udah mau ngajak gue di grup band kalian" ucap Lana.

"Iya samazsama lan" ucap mereka.

Raksa, Gerry, dan Satria juga pergi kearah motor mereka yang terparkir di depan mobil lana.

Didalam mobil Lana memikirkan mereka, Lana bersyukur masih ada orang baik yang mau menerima nya dan berbaik hati kepada nya.

Makasih kalian udah buat gue sadar, orang yang lama kenal belum tentu care sama kita, batin Lana.



Maaf pendek, jangan lupa vote dan komen ya. Makasih yang sudah baca

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang