part 21

637 28 0
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote. Kalo ada kesalahan bisa komen, agar cepat di perbaiki.







Lana pulang kerumah, melihat ada banyak mobil datang, Lana tidak tau siapa pemilik mobil ini, terlihat asing bagi Lana.

"Assalamualaikum" ucap Lana.

"Waalaikumsalam" ucap semua orang yang ada diruang tamu.

Disana terlihat sepasang suami istri, kakek-kakek, disana juga ada bang Alex, bang Laxal, papa, dan Raya.

"Sini Lan" ucap Raya.

Lana berjalan kearah sofa, mendudukan diri nya di samping kembaran nya.

"Kenalin dia temen papa dari SMA," ucap papa.

"Hai Lana, kenalin saya Daronli kamu bisa panggil saya om Roli, dan ini istri saya nama nya Mikikayla kamu bisa panggil dia tante Kayla" ucap om Roli.

"Iya om, salam kenal ya, saya Anastasya nalaya kalana, om dan tante bisa panggil Lana" ucap Lana sambil tersenyum kepada sepasang suami istri itu.

"Oh iya, perkenalkan ini ayah saya, bernama papa Ambran, kamu bisa panggil dia kakek Bram" ucap om Roli.

"Hai kek, kenalin aku Lana" ucap Lana sambil tersenyum dan dibalas tersenyum oleh kakek Bram.

Karena merasa badan nya lengket lengket, Lana izin untuk pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri.

Disana juga membahas masalalu mereka, tentang masa SMA, Lana tidak mengetahui bahwa orang tua tadi dan kakek nya itu, orang yang pernah Lana sukai dan sekarang dekat dengan kembaran nya a.k.a Raya.

Karena Lana bingung mau turun atau tidak, jadi Lana memutuskan untuk tidak turun, Lana bernyanyi dengan merekam suaranya.

Untung saja kamar Lana kedap suara jadi suara lana tidak sampai bawah.

Kekasih sejati - Monita Tahalea

Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu

Mencoba lupakan
Tapi 'ku tak bisa
Mengapa begini

Oh, mungkin aku bermimpi Menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku
Oh, mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
Semoga tak sekedar harapku

Bernyanyi dengan menikmati lagu nya, merekam dengan Layar belakang, jadi cuman terdengar suara, tidak dengan muka Lana.

Setelah selesai Lana mendengarkan lagi, ternyata suara nya tidak buruk-buruk juga, enak lah kalau didengar.

Mengedit nya, memberi kata-kata yang pas dengan Lagu nya, setelah selesai Lana memosting nya di Instagram quotes nya.

Tidak sadar Lana ketiduran,

Tok... tok...

"Nak Lana sudah malam, Lana tidak makan?" ucap seorang perempuan paruh baya sambil mengetuk pintu kamar Lana.

Mencoba membukanya, dan ternyata kamar Lana tidak Lana kunci, alias lupa Lana kunci. Perempuan itu tersenyum dan melangkah mendekati kasur yang terdapat Lana yang sedang tertidur.

Menggemaskan pikir wanita itu, sebelum mendekat ke arah kasur dia menutup pintu nya.

Mendekati dan duduk pinggir kasur dan mengelus nya, mengumumkan sesuatu yang hanya dia ketahui nya, menelisik wajah sang adik.

Hidung mancung, kulit putih bersih, bulu mata lentik, serta bibir yang merah marona, menggenggam tangan yang kecil, menyalurkan kehangatan yang dia miliki.

Menatap sedih kearah Lana, seperti mencoba membuat Lana bertahan di keluarga ini, mungkin jika mereka semua tau dia disini, mereka tidak akan percaya.

Dan musuh nya terlalu banyak, dia tidak ingin memiliki korban atas musuh nya, maka ia menutup diri dan bersembunyi.

Andai aku bisa bersama mu setiap hari, batin perempuan itu.

Menatap kearah kamar Lana, menatap lekat-lekat, seolah meneliti nya. Kamar Lana berubah, semenjak kejadian itu, berdiri dan berjalan kearah meja belajar, mengambil amplop yang dia persiapkan kusus untuk Lana.

Menyimpan nya di selipan novel, memberi celah sedikit agar Lana mengetahui nya. Tersenyum kearah Lana dan berjalan kearah balkon dan melompat.

Setelah hilang Lana bangun, terganggu akan seseorang, dia kira disini ada orang, ternyata dia hanya sendirian.

Menatap kearah  nakas yang memperlihatkan jam, 19.00 bangun dari tidur nya dan berjalan kearah kamar mandi untuk membasuh muka nya.

Pergi ke bawah, ke arah dapur dan memakan sesuatu yang sudah ada, ternyata disana ada masakan ikan bakar kesukaan Lana.

Menatap ikan bakar itu dan melihat, disana ada note nya.

Dimakan ya Lana, aku udah capek-capek beliin buat kamu loh.

~n

Lana bimbang, antara memakan nya atau tidak, Lana takut bahwa itu tidak untuk nya, tetapi disitu suah tertera nama nya.

Karena perut Lana keroncongan, dan Lana bodoamat soal siapa yang memberi nya, dan berterimakasih terhadap orang yang membelikan nya.

Mengambil piring dan nasi lalu mengambil ikan bakar nya dan membawa ke ruang makan, seperti biasa Lana makan sendiri.

Lana sudah biasa jadi dia tidak akan takut. Memakan nya dengan Lahap, menikmati manis nya kecap yang ada di ikan dan menikmati rasa pedas nya di sambal.

Lana tidak menyadari bahwa dia diperhatikan dari jauh, orang itu tersenyum, memanjatkan bahwa dia bahagia, menatap dengan sayu.

"Semoga kamu bahagia selalu, jangan sedih terus, tetap semangat" gumam orang itu.

Dia wanita tadi, ternyata dia belum pulang melainkan bersembunyi terlebih dahulu dan tidak sengaja melihat ke arah Lana yang asik memakan ikan goreng nya.

Melihat jam yang melingkar, beranjak pergi dari sana. Waktunya sudah selesai dia akan kembali jika watu sudah tepat dan berdamai dengan para musuh nya.

Mungkin akan sulit untuk berdamai dengan musuh nya, tetapi dia akan tetap berusaha, untuk bisa bersama dengan Lana.

Lana Pov

Lana merasakan jika dirinya di perhatian, menengok ternyata tidak ada orang siapa pun, melanjutkan makan nya dan tidak peduli dengan siapa yang melihat dirinya.

Mungkin itu bi kana yang memperhatikan dirinya,

Setang selesai Lana membereskan semua nya dan pergi ke wastafel untuk mencuci piring dan gelas nya.

Selesai Lana membuka pintu kulkas, ternyata ada susuk kotak, mengambil nya dan meminumnya sambil berjalan ke arah kamar untuk belajar.














Kalian penasaran gam nih sama siapa yang tadi dikamar Lana?,
Dan siapa yang ngasih Lana ikan goreng?

Kalau penasaran ikuti cerita ini sampai selesai ya, jangan lupa vote dan komen agar aku semangat update nya.

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang