part 24

573 26 0
                                    

Happy reading

Selamat membaca, Jangan lupa vote dan komen ya. Kalo ada kesalahan bisa komen.




Tidak lama papa dan mama Nana datang, membawa bubur untuk Lana, menyuapi nya layaknya ibu ke anak. Mereka tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikan mereka dari balik balkon.

Dia merasa gagal menjadi seseorang, ingin sekali memeluk tubuh lemas Lana, merawat nya sampai sembuh. Berjalan lalu pergi, sesak yang dia rasa sudah tidak bisa dia bandung lagi.

**

Sekarang badan Lana sudah enakan, barusan orang tua Nana pamit pulang, Nana pun sama dia juga pamit pulang karena akan ada ketemuan keluarga.

Membersihkan diri nya, mendudukan dirinya di kasur dan bersandar di kepala kasur, menonton tv dengan memutar lagu.

Tidak sengaja Lana menangkap kertas merah di balkon, karena tirai balkon tadi di buka oleh Nana.

Berjalan kearah balkon dan membuka pintu, berjongkok mengambil kertas dan menengok ke arah kiri dan kanan, siapa tau masih ada orang yang menjatuhkan kertas.

Sepi, tidak ada orang. Melirik kearah kertas, melihat nya


Untuk Lana

Tulisan didepan surat, melangkah masuk dan menutup pintu balkon nya. Mendudukan diri nya di kursi meja belajar,


Aku harap kamu tidak akan kaget jika saya muncul.

~n

Kertas dengan pengirim yang sama, Kemarin Lana juga menemukan kertas itu di selipan buku nya.

Memijit kepala nya yang terasa pusing, lantas Lana kembali ke tempat tidur dan kembali tidur agar pusing nya hilang.


**

Ke esokan hari nya Lana memutuskan tidak sekolah dengan meminta Nana untuk mengizinkan nya kepada guru.

Mengambil handphone nya dan memainkan media sosial nya.

Ting

Bunyi notifikasi dari chat, membuka nya dan nomer tidak dikenal, Membuka nya.

+627788******

Hai Lana.

Siapa ya?


Gue Dafa yang di taman dan minta nomer lo di perpus.

Oooo, ada apa Daf?


Lo gak masuk sekolah?

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang