part 13

740 36 5
                                    

Happy reading

Typo bertebaran

Harap komen ya kalo ada kesalahan, terimakasih.


"Sini Lan duduk" ucap papa sambil menepuk sofa yang ada disebelah nya.

Lana duduk, tidak ada percakapan, hening. Hanya ada suara tv yang terdengar.

"Lan kamu mau gak nyuntik dana ke perusahaan papa?" tanya papa yang membuat aku kaget.

"Ha?, gi-gimana pa" ucap Lana gugup.

"Kamu nyalurin dana ke papa" ucap papa sambil mengelus rambut Lana.

"Lana kan belum punya uang pa" ucap Lana sambil menunduk.

"Papa tau kok kalau kamu bikin cafe" ucap papa sambil tersenyum miring.

Deg
"Lah kok papa bisa sampe tau sih"

"Mati ketauan dah gue"

"Papa tau da-dari mana?" tanya Lana

"Kemarin papa gak sengaja ketemu kamu di cafe, mungkin kamu gk nyadar kalo papa ada disitu" ucap papa dengan santai.

"Papa cuman suruh kamu ngasih dana ke perusahaan papa biar perusahaan papa berkembang" ujar papa.

"Nanti kalo udah jaya juga kamu akan nikmati uang nya" ucap papa dengan santai.

Nikmati dari mana coba, ngasih uang buat sekolah aja kaya ogah-ogahan. Ucap lana dalam batin.

Kasih gak ya?, kalo kasih nanti gue gak bisa buka cabang, kalo gak kasih nanti gue dihujat dikira gak mah bantu usaha papa. Ucap Lana dalam hati sambil memikirkan bagaimana menolak nya.

"Lana bakal kasih, tapi Lana cuman punya sedikit, soalnya Lana ada keperluan yang harus Lana beli" ucap Lana.

"Gpp deh tapi jangan kurang dari 100 juta ya" ucap papa dengan santai seolah uang yang dia sebutkan tadi ber jumblah sedikit.

Hah, 100 juta? gila kali nih papa gue, yakali gue kasih segitu, pendapatan 3 bulan baru cukup tuh. Ucap Lana dalam batin.

"Pa, Lana gak bisa ngasih segitu uang nya" ucap Lana, "20 juta aja ya pa," tawar Lana kepada papa nya.

"Enak aja 20 juta, itu kurang banyak tau" ucap papa sambil menatap diri nya dengan tajam.

"Lo niat gak sih dek bantuin papa, masa cuman 20 juta, gue tau ya cafe lo itu rame banget dan cafe punya lo udah banyak cabang" ucap bang Laxal dengan sinis.

"Iya bang, emang ada cabang nya, tapi kan Lana juga harus bayar karyawan, sama bayar kebutuhan cafe bang" ucap Lana.

"Gak usah boong deh, gue tau lo punya uang segitu tapi lo gak mau kasih" ucap bang Laxal.

"Bang kenapa gak lo aja sih!, lo kan lebih tua dari gue, lo juga pasti punya uang" ucap Lana membentak abang nya.

"Lo gak punya sopan santun ya Lan" ujar bang Laxal sambil berdiri.

"Sudah-sudah, yaudah Lana kasih 50 juta aja, satu minggu harus udah ada, kalo enggak kamu bisa pergi dari rumah ini" ucap papa sambil memikat pelipis nya.

"Kalo kaya gitu mendingan Lana pergi aja dari rumah ini" ucap Lana sambil berjalan kearah kamar nya.

"Heh lo tu ya, kalo diajak bicara sopan sedikit!" teriak bang Laxal.

Lana menghiraukan nya lebih memilih melanjutkan jalan nya, sampai di kamar Lana langsung berjalan ke arah kasur, tiduran.

Menguatkan hati nya supaya dia kuat,

Semangat semangat, gue gak boleh cengeng. Ucap Lana dalam batin.

Dari pada memikirkan masalah itu Lana lebih memilih mengeluarkan hp nya dan melihat video-video yang lucu, bisa menghibur Lana, melupakan sedikit kesedihannya.

Tersenyum, tertawa
Mengantikan kesedihan
Memperlihatkan bahwa kita bahagia
Tapi itu hanya tipuan semata

Apakah aku sudah benar dengan aku menutupi kesedihan?
Tersenyum disaat hati teriris
Tertawa disaat hati sedang menangis

~melmel~

Itulah yang deskripsi Lana, tersenyum disaat terluka, dan tertawa disaat menangis.

Lana bisa dibilang anak yang penutup, tapi Lana juga bisa terbuka terhadap orang yang Lana percaya.

"Ah ke pantai aja lah, dari pada disini mikirin yang sedih- sedih," gumam Lana.

Lana bersiap-siap menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih, celana kotak kotak berwarna hitam, menggunakan sepatu kett berwarna putih dan sling bag putih.

Setelah siap Lana langsung pergi ke pantai sendirian.

Sampai lah Lana langsung pergi kearah bawah pohon yang sudah ada tempat duduk nya dan duduk disitu, menikmati angin pantai.

Disini kebanyakan keluarga yang sedang berlibur dan orang pacaran, sedangkan Lana hanya sendirian

Lana juga suka pantai, pantai juga bisa menenangkan Lana dari masalah-masalah nya.

Melepas sepatu dan sling bag nya dan mulai berjalan kearah bibir pantai, setelah sampai kaki Lana merasakan air laut yang didorong ombak.

Lana membawa hp untuk memotret jika ada monen yang menarik, meskipun hasil fotonya kurang tapi Lana tetap suka.

Menatap lurus, mencari sesuatu untuk di foto, mengedarkan pandangannya dan menemukan objek yang menarik.

Seorang laki laki yang membelakangi diri nya.

Lana senang karena dia bisa memotret objek yang menarik, Lana tidak sadar bahwa laki-laki itu melihat Lana memotret diri nya, dia liat dari bayangan Lana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lana senang karena dia bisa memotret objek yang menarik, Lana tidak sadar bahwa laki-laki itu melihat Lana memotret diri nya, dia liat dari bayangan Lana.

Tapi Lana tidak menyadari itu, setelah selesai memfoto Lana langsung pergi ke arah tempat duduk yang ada barang-barang Lana.

Duduk sambil menikmati senja yang indah, laki laki itu, melihat Lana dari jauh, laki laki yang mengagumi Lana, menyukai bahkan mencintai. Tapi Lana tidak tau itu dan dia tidak memberi tahu Lana, bahkan Lana tidak tau siapa dia.












Makasih udah mau baca
Jangan lupa vote dan komen ya
Terimakasih

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang