part 12

772 43 0
                                    

Happy reading

Kalo ada kesalahan bisa komen ya agar cepat di perbaiki.

Selamat membaca

Apakah kalian gak bisa sehangat coklat panas ini untuk ku?



Pagi hari datang, dengan awan yang bergemuruh menandakan bahwa sebentar lagi akan hujan, angin pun bertiup mengundang hawa dingin yang menusuk tulang.

"Huh dingin nya," ucap Lana sambil mengosok-gosokan tangan nya.

"Untung ini sabtu, jadi sekolah nya libur" ucap Lana sambil melihat kearah kalender kecil yang ada di nakas.

"Dingin-dingin begini enak nya yang anget-anget, coba liat di dapur ah, siapa tau ada makanan yang bisa dimakan," ucap Lana sambil berjalan keluar kamar untuk ke dapur.

Sampai di dapur ternyata sudah ada bi kana yang sedang memasak sesuatu.

"Hai bi, lagi apa?" tanya Lana setelah sampai di dapur.

"Oh nak Lana, bibi lagi masak buat sarapan, nak Lana mau bibi masakin apa?" tanya bi kana.

"Sama in aja sama yang lain, Lana mau bikin coklat panas sama kentang goreng dulu," ucap Lana sambil berjalan kearah kulkas dan mengambil coklat dan kentang nya.

"Oooo, mau bibi bantu gak nak?" tanya bi kana.

"Enggak usah bi, biar Lana sendiri aja," ucap Lana sambil memasukan kentang goreng nya ke wajan yang sudah ada minyak yang panas.

Setelah itu Lana beralih membuat coklat panas. Lana suka coklat jadi jangan ditanya apa enggak bosen.

Setelah semua nya selesai Lana pamit ke bi kana untuk pergi ke kamar nya. Didalam Kamar Lana mendengarkan musik sambil menikmati guyuran hujan yang sangat deras.

Lana teringat saat kecil, dia selalu main hujan jika ada hujan, setiap hujan Lana tidak pernah melewatkan untuk tidak bermain hujan, meskipun setelah bermain hujan Lana akan dimarahi oleh orang tuanya.

"Seandainya mama masih disini pasti sekarang Lana masih bisa bermain hujan ditemani sama omelan mama" gumam Lana.

"Lana kangen sama mama, main sama mama, abang sama Raya," ucap Lana lirih.

"Aku ingin memutar waktu dimana keluarga ini masih harmonis, aku ingin mama tidak pergi,"

Lana berjalan menuju balkon, membuka nya sedikit dan mengulurkan tangan nya untuk merasakan air hujan.

Lana menutup pintu nya kembali, dan berjalan menuju meja belajar untuk duduk dan menikmati kentang goreng dan coklat panas nya.

Apakah kalian bisa sehangat coklat panas ini untuk ku?

Disaat ini lah Lana selalu dapat inspirasi untuk menulis, mungkin menulis bukan hobi nya, tetapi Lana menulis untuk menuangkan imajinasi Liar nya.

Sambil menulis Lana memakan kentang goreng nya tadi, mungkin sebagian orang jika hujan saat pagi hari mereka akan tidur dengan nyenyak dan enggan untuk bangun dari tidur, tapi Lana berbeda jika hujan begini Lana akan bangun dan tidak bisa kembali tidur.

Hidup memang sebuah pilihan
Tapi hati bukan 'tuk dipilih
Bila hanya setengah dirimu hadir
Dan setengah lagi untuk dia

Pergi saja, engkau pergi dariku
Biar kubunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah
Hatiku hanya tak siap terluka

Waktu yang salah -  Fiersa Besari

Lana bernyanyi sepotong lirik lagu untuk mendapatkan ide untuk tulisan nya,


💜
💜

"Halo Nas apa kabar?" tanya seorang laki-laki kepada perempuan nya Dipanggil Nas.

"Hai, gue baik" ucap Nasa dengan tersenyum genit sambil mendudukan diri nya di sebelah laki-laki itu.

Nasa perempuan dengan pakaian minim dan ketat, serta bibir yang merah seperti darah, tidak lupa dengan make up yang tebal.

"Lo kangen gue ya," ucap Nasa dengan pd nya dan menyibak kan rambutnya.

"Kalau bukan gara-gara tantangan, gue ogah nih ngeladeni si muka tebal" grutu laki-laki itu.

"Enggak, gue gak kangen lo, gue manggil lo cuman mau ngomong, hilangin tuh sifat lo yang genit, pd, lo kira gue nyamperin lo karena gue kangen?, dih gue mah ogah nyamperin lo kalau enggak gara-gara tantangan nya si Rasi" ucap laki-laki itu dengan tajam dan berlalu meninggalkan Nasa yang terbengong atas ucapan itu.


Dean samudra dafana geladiy

Laki-laki tadi yang berumur 15 tahun dan masih menduduki bangku SMA, menyukai seseorang secara diam-diam tanpa mau mengungkapkan.

Dafa orang yang dingin, sinis, tegas jika dia di luar rumah, pecicilan, nakal, jahil, dan penyayang akan Dafa perlihatkan kepada keluarganya dan kepada orang yang dia sayang.

Dia mencintai secara diam-diam, memandang hanya dari kejahuan, mendoakan disaat dirinya solat, menyemangati dari jauh tanpa orang ketahui.

Sakit rasanya disaat dia melihat orang yang dia sayangi mengobrol dengan seorang pria lain, cemburu disaat dia didekati oleh orang lain, padahal dia bukan siapa-siapa, melainkan orang asing.

Mungkin hanya itu yang Dafa bisa lakukan, kenapa tidak pacaran saja sama dia?, karena Dafa belum yakin cinta yang dia miliki sepenuh nya untuk dia, karena Dafa takut dia hanya menyukai dia hanya sebagai pelampiasan Dafa karena mantan nya.

Kejadian nya sudah lama, tapi Dafa tetap tidak mau mengungkapkan nya.

****
Dirumah Lana.

Tok... tok... tok....

"Lan keluar, kita kumpul-kumpul yok sama keluarga" ucap papa sambil mengetuk pintu kamar Lana.

"Kenapa pa?" tanya Lana.

"Ngumpul-ngumpul yuk dibawa," ucap Papa sambil tersenyum ke arah Lana.

"Beneran nih papa aja Lana?, gak salah ketok kamar kan?" ucap Lana datar.

"Enggak kok Lana, bener papa mau ngajak kamu, papa mau hubungan keluarga ini kembali seperti dulu" ucap papa Lana sambil menatap Lana untuk menyakinkan bahwa ini memang benar.

"Hm, sebentar Lana mau ambil piring sama gelas" ucap Lana sambil masuk kedalam kamar nya untuk mengambil piring dan gelas yang Lana gunakan tadi.

Setelah itu Lana dan papa nya turun untuk pergi ke ruang keluarga yang terdapat tv dan sofa lebar.

Lana tidak tau bahwa papa nya mengajak Lana turun kebawah mempunyai niatan lain, bukan untuk membahas keluarga nya melainkan urusan lain.




Penasaran gak nih sama kelanjutan ceritanya?,

Makasih ya udah mau baca jangan lupa vote dan komen ya terimakasih :)

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang