part 35

1.1K 23 0
                                    

Happy reading







Hari hari ke dua semenjak peneroran tersebut, Lana tidak memberitahu siapa pun, bahkan Dafa dia tidak memberi tau apa pun yang dia alami.

Lana hanya takut jika Dafa tersakiti akan hal ini, jika Dafa sakit karena peneroran itu Lana tidak bisa memaafkan diri nya sendiri.

Lana pun tidak terlalu memikirkan nya, semenjak peneroran tersebut terjadi, Dafa dan Lana semakin dekat, berangkat sekolah antar jemput, jalan-jalan bareng, menghabiskan waktu berdua ya meskipun kadang mereka mengajak Nana, Tian, dan Alaska.

Mereka semakin menempel membuat seseorang geram akan hal itu,

"Gue kasih lo kesempatan untuk bahagia sama Dafa, tapi gue gak bakal rumah pemikiran gue untuk gam ngrbunuh lo"ucap Rara yang menatap benci kearah taman yang terdapat Lana dan Dafa sedang tertawa renyah.

Rara langung pergi dari sana, Dafa pun dia tidak menyelidiki atau bagaimana Dafa tidak tau kalau Lana sudah di terror oleh seseorang.

**

Perempuan misterius yang sering memasuki kamar Lana, menulis sebuah kata yang dirangkai dengan sedemikian rupa.

Dia menginginkan Lana bahagia selalu, dia juga berharap semoga Dafa bisa membahagiakan Lana dan menjaga Lana.

Memberi ketenangan, kehangatan dan kenyamanan, kesenangan yang menjadi satu, Lana sudah banyak mengalami kesedihan.

Ingin sekali membantu Lana untuk keluar dari kesedihannya, tetapi dia tidak bisa.

Dia membantu Lana secara diam-diam, dia sudah menyewa seseorang menjaga untuk Lana.

Lana sedang membersihkan kamar nya yang berantakan akibat ulah Nana, Tian, Alaska dan Dafa, yap mereka tadi kesini untuk bermain.

Tian terus saja menganggu Nana dan akhirnya Nana ngambek sama Tian, dan Tian pusing karena Nana marah dengan nya.

Waktu telah berganti, detik demi detik langit yang cerah terganti oleh langit hitam, angin berhembus dengan kencang.

Suara guntur pun terdengar dengan jelas, kilatan petir pun terlihat mengerikan, disini dikamar Lana.

Duduk dengan memegang erat selimut nya, Lana terbangun dari tidurnya akibat suara guntur.

Dan Lana bermimpi buruk, Lana tidak tau apa arti mimpi itu, atau mimpi itu tidak mempunyai arti.

Mimpi mengerikan, Lana dikejar seseorang lebih tepatnya Lana dijebak oleh seseorang tersebut, mereka membawa senjata api, badan kekar dan wajah yang mengerikan.

Raya, adik nya ditawan bersama nya disebuah ruangan, disana tidak halnya Lana dan Raya tetapi banyak orang dari anak kecil sampai nenek-nenek.

Mereka semua ditahan disana, Lana tidak mengerti maksudnya apa mereka menawan dirinya serta orang orang.

Mimpi Lana bagai kaset rusak, berputar-putar mimpi ini sudah dua kali bagi Lana, kemarin Kana juga mimpi itu dan sekarang juga mimpi itu.

Menutup mata nya, merapalkan doa. Meraih nakas yang berada di sebelah nya, dan mengambil earphone nya lalu menyalakan lagu untuk menenangkan Lana.

Mencoba tidur kembali tanpa memperdulikan suara guntur yang kian keras, menutup matanya dan berdoa sebelum tidur agar tidur nya tidak nyenyak.

Akhirnya Lana bisa tidur, di lain tempat seseorang sedang gelisah.

Seorang wanita paruh baya, yang sering memberi Lana surat penyemangat dan memberi Lana penjagaan tanpa Lana tau.

Dia sedang gelisah, bawahan nya mengatakan bahwa Lana akan di celakai oleh Rara, iya dia tau siapa orang yang meneror Lana.

"Aku harap kamu baik-baik saja, jika kamu celaka aku tak bisa menjaga amanat dari mama kamu" gumam orang itu.

Memikirkan bagaimana agar rencana Rara tidak akan berhasil, ingin sekali dia membunuh Rara, tetapi dia tidak ingin menjadi pembunuh.

Dia masih memikirkan keluarga Rara, pusing itu lah yang dialami oleh orang tersebut.

Merebahkan dirinya di kasur, mencoba tertidur dan akan memikirkan masalah ini besok. Semoga saja Lana tidak akan celaka oleh Rara dan rencana Rara tidak akan berhasil.

**

Keesokan harinya, Lana bersiap-siap untuk bersekolah seperti biasa. Dafa sudah berada di ruang tamu yang berbincang dengan abang nya.

Mereka membicarakan bisnis, ternyata Dafa sudah mempunyai bisnis sendiri selain bisnis punya keluarga nya.

Dafa membuat hotel dan berada di berbagai negara.

Setelah siap Lana turun ke bawah menghampiri Dafa dan abang nya.

"Dafa berangkat yuk"ucap Lana.

"Yuk Lan, bang berangkat dulu ya"ucap Dafa.

"Berangkat bang"ucap Lana.

Setelah itu Dafa dan Lana berjalan keluar menuju mobil Dafa yang sudah terparkir rapih di depan pintu rumah.

Abang tadi itu bang Alex, dia hanya tersenyum tipis. Ternyata adik nya sudah besar setelah itu beranjak dan pergi ke ruang makan dan ternyata mereka sudah berkumpul semua.

Duduk di sebelah papa nya, setelah kumpul mereka langsung memakan makanan yang sudah di sediakan.

Dafa membukakan pintu untuk Lana, Lana hanya tersenyum lalu memasuki mobil Dafa, setelah membukakan pintu untuk Lana langsung memutar mobil nya dan memasuki mobil nya.

Dafa langsung menjalankan mobilnya untuk menuju sekolah.

Setelah sampai Lana dan Dafa memilih menuju kantin karena mereka belum makan dan ingin sarapan di kantin.

Lana memesan nasi goreng dan Dafa memesan mie goreng dan minuman mereka adalah es teh.

Setelah sampai mereka memakan makan nya dengan lahap karena mereka kelaparan.

Setelah selesai Dafa mengantar Lana menuju kelas Lana, setelah sampai.

"Belajar yang rajin biar bisa ngajarin anak aku"ucap Dafa sambil tersenyum manis dan mengelus rambut Lana.

"Aku bukan guru ya"ucap Lana sambil menbgembungkan pipinya.

"Iya emang kamu bukan guru, tetapi kamu ibu dari anak-anak ku"gombal  Dafa,

Pipi Lana memerah akibat malu, menundukkan kepala nya agar Dafa tidak melihat semburan merah yang berada di pipinya.

"Cie yang lagi blusing, gemes deh pingin ku tarik pipi nya"ucap Dafa sambil menarik pipi Lana.

"Ish jangan ditarik dong"ucap Lana dengan kesal.

"Oi pagi pagi udah bucin aja lo Daf"ucap Tian yang sebelah nya ada Alaska dan Nana.

"Biarin, iri bilang"ledek Dafa.

Mereka tertawa bersama, mereka menjadi pusat perhatian karena melihat Dafa yang tertawa lepas, mereka terpesona dengan wajah cantik Lana dan Nana serta wajah tampan Dafa dan teman nya.

Mereka tidak menyadari bahwa Rara melihat semuanya, mengepalkan tangan nya, menatap benci kearah Lana.

Serta mengumamkan sesuatu yang berakibat buruk di Lana.


















■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■penasaran gak nih sama Rara?
Kenapa gak iklasin aja?
Terus pada penasaran gak sama rencana yang dibuat Rara, akan berhasil kah atau tidak?.

Ikuti cerita ini,
Makasih udah baca
Jangan lupa vote dan komen ya.

Jika ada kesalahan kalian bisa komen.

Lana [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang