27 - Penyesalan

97 25 0
                                        


"Rambut lo jangan di cepol, cantiknya tumpeh-tumpeh."

"Diem sih lo, fokus gue ilang."

"Lepas ya."

"Jangan ih, gerah tau."

"Gue kipasin kalau gerah."

"Diem semenit bisa nggak sih?"

"Ngga bisa, gue kobam kecantikan lo."

Elin memejamkan matanya cukup lama, mana bisa fokus mengerjakan tugas kalau begini caranya. Alvan itu datang di waktu yang sangat tidak tepat.

"Rambut lo gerai aja ya," bujuk Alvan.

"Gue bilang ngga mau!"

"Cantiknya tumpeh-tumpeh tau."

"Ya biarin, biar meleber sekalian!"

"Ntar Ilham sama Putra kesenengen."

Refleks Ilham dan Putra yang sedang bermain dengan kucing-kucing kecil menoleh ke arah Alvan. Merasa terpanggil.

"Apaan dah bawa-bawa nama gue?" Tanya Ilham.

Alvan menggeleng, "nggak papa."

"Gue nggak congek ya cuk, gue denger nama gue disebut-sebut. Main gibah-gibahan ye lu?" Semprot Putra.

Alvan lagi-lagi menggeleng, "nggak bambank!!"

"Eh Put, Ham!" Panggil Alvan.

Keduanya menoleh, "apa?"

"Elin cantik nggak?" Tanya Alvan sembari mengarahkan wajah Elin agar bisa dilihat oleh Ilham dan Putra. Kate yang tadi nya fokus dengan ponsel jadi menatap Alvan geli.

Ilham mengangguk, "beh, cantik polllll ngalahin selena gemes."

Sedangkan Putra berdecih, "mata lo katarak?" Tanyanya. Alvan terkekeh, lalu membiarkan Elin kembali fokus kepada tugasnya.

Mereka itu sedang mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru bahasa inggris secara dadakan, baru tadi pagi ngasih tugas lewat grup kelas eh ngasih deadline jam lima sore. Tipikal guru paling dibenci murid.

Sebenernya Alvan itu tidak berkepentingan apa-apa disini. Dia cuma ngekor Putra doang kerumah Kate karena tahu ada Elin. Kalau kata Alvan mah ketemu Elin bisa buat dia semangat lagi setelah sejak pagi kehabisan energi karena latihan basket. Bucin.

"Eh Put, seharusnya itu lo kagak usah ngajak Alvan kesini. Ganggu Elin aja tau!" Ucap Kate memperingatkan.

Gadis itu menatap Alvan kesal. Dari tadi kerjaan cowok itu cuma ngardusin Elin doang sambil ngabisin cemilan. Bikin kerjaan Elin nggak kelar-kelar aja sih.

"Kenapa emang?" Tanya Alvan

"Gangguin Elin aja sih lo, itu tugas harus selesai sore ini tau!" Kesal Kate.

Alvan berdecak, "tugas kelompok ya dikerjain berkelompok, lah ini yang ngerjain Elin semua," ucapnya sarkastik.

Ya emang bener sih ucapan Alvan. Yang ngerjain ini tugas cuma Elin. Yang lain malah main-main. Kate sama hape nya, Ilham dan Putra sama anak-anak kucing milik Kate.

"Gue udah sediain tempat, cemilan, minuman, dan wifi kenceng," ucap Kate membela diri. Lalu gadis itu menunjuk Ilham dan Putra yang masih asik dengan anak kucing, "bantuin Elin kalian berdua!"

"Eh katering, gue tadi udah bantuin Elin ngetik ye lu jangan ngilang-ngilangin partisipasi gue dong," ucap Ilham tidak terima.

Kate menatap Ilham kesal, Ilham emang udah bantuin ngetik tadi sebelum si Alvan dan Putra datang.

MiddlemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang