•••
Twenty Five
Hari itu cuaca di bumi cukup cerah, Namjoon sedang berjalan-jalan seperti biasa sambil menikmati pemandangan di sekitarnya. Hatinya merasa bahagia dan tenang, karena hari ini, ia ingin mengungkapkan perasaannya kepada seorang gadis manusia yang sudah berhasil membuatnya jatuh hati.
Namanya Ashley.
Ashley, seorang gadis blasteran Korea-Australia yang berparas amat cantik, rambutnya pirang sepunggung dan iris matanya biru cerah. Ia mendapatkan kedua mata biru itu dari ibunya, sedangkan struktur wajahnya lebih mirip ayahnya. Ashley adalah gadis yang anggun dan pemberani, hatinya begitu tegar dan ia sangat lemah lembut. Jari-jarinya lentik dan ia pandai bermain piano, suaranya merdu dan hobinya menyanyi.
Namjoon bertemu dengannya secara tidak sengaja. Saat itu ia sedang bermain-main dengan manusia, mengancam mereka dan membuat mereka ketakutan, lalu gadis itu tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Hei, siapa kau? Lepaskan teman-temanku!"
Namjoon menoleh ketika mendengar suara, ia terpesona dengan gadis itu pada pandangan pertama.
Kedua manusia yang dijadikan bulan-bulanannya langsung memanfaatkan momen itu untuk kabur, tubuh mereka terlihat memar di beberapa sisi, wajahnya sangat ketakutan.
Namjoon berdecak kesal ketika sadar bahwa mangsanya kabur, ia menatap Ashley datar.
Karena tidak ada hiburan lagi, Namjoon berniat untuk pergi dari tempat itu dan mencari korban lainnya, tapi Ashley berlari mengejarnya dan menggenggam pergelangan tangannya agar dia tidak pergi.
Namjoon menoleh, dan kedua mata biru di hadapannya lagi-lagi membuatnya terpesona, ia seperti tenggelam dalam sebuah lautan dalam yang menenangkan.
"Siapa namamu? Kau dari mana?" gadis itu bertanya.
Namjoon menyeringai, memajukan wajahnya sampai hidung mereka hanya berjarak lima senti. Ia mengeluarkan aura kesombongannya, bertujuan untuk memberi tekanan pada gadis di hadapannya.
Raut muka Ashley terlihat mulai ketakutan, genggaman tangannya di pergelangan Namjoon terasa sedikit bergetar.
Puas dengan reaksi yang ditunjukkan, Namjoon mendekatkan bibirnya ke telinga Ashley dan berbisik pelan di sana.
"Kenapa tidak kau cari tahu saja sendiri?"
Namjoon meniup lembut telinga Ashley, gadis itu refleks memejamkan mata karena merasa geli telinganya ditiup. Ketika ia membuka mata lagi, Namjoon sudah menghilang dari pandangannya.
Sejak hari itu, Namjoon jadi sering mengunjungi Australia, tepatnya di sekitar tempat tinggal Ashley. Ia lebih sering mengikuti gadis itu kemanapun ia pergi, meski beberapa kali kehadirannya disadari dan Ashley menahannya mati-matian agar tidak pergi.
Selama beberapa kali, Namjoon masih menggunakan trik yang sama untuk kabur, tapi suatu hari, gadis itu tidak lagi menahannya dan membiarkannya pergi.
Penasaran, Namjoon akhirnya berhenti mencoba kabur dan mereka jadi makin dekat. Namjoon mulai kenal dengan teman-teman Ashley di kampus, dan ternyata gadis itu bersahabat dekat dengan seseorang yang bukan manusia.
Sahabat Ashley adalah seorang fallen-angel bernama Geumjae.
Sejak saat itu, Namjoon, Ashley, dan Geumjae sering menghabiskan waktu bersama. Namjoon hanya kembali ke Neraka ketika malam hari, dan sebelum fajar muncul dia sudah ada di rumah Geumjae untuk menghampiri Ashley bersamanya.
Semakin mereka dekat, semakin Namjoon menyadari, bahwa hatinya telah jatuh pada pesona Ashley yang diatas rata-rata. Berminggu-minggu lamanya Namjoon merenungi perasaannya sendiri, karena ia baru pertama kali merasakan yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinners [NamJin]
Fanfic[ S L O W U P D A T E ] Seokjin sudah terlalu lelah untuk terus bertahan hidup, ia hanya ingin semuanya berakhir dengan cepat. Satu langkah lagi, kehadirannya di dunia akan sempurna hilang. Namun, ketika dihadapkan dengan Malaikat Kematian, Seokjin...