Semarak warna-warni pita yang berada di toko baru Ira sangat memukau semua Karyawan.
Hari ini adalah hari peresmian cabang toko milik Ira. Semua Karyawan sibuk mondar-mandir menyiapkan semua keperluan acara hari ini.
Tidak lupa Ira mencari pakaian muslimah untuk sang Ibu, iya ingin memotret Ibunya yang nanti berada di toko hasil keringatnya.
Hari ini adalah hari pertama bagi Ibu Ira melihat cabang toko Ira. Ira sengaja belum mengajak Ibunya ubtuk kesana karena ia sedikit ingin memberi kejutan ke Ibunya.
"Kamu datang ya Dit"
Ira tengah berbicara melalui telpon dengan Radit.Ia sedikit memikirkan Rio dan Alina. Andai mereka tidak sibuk akan kegiatan kuliah pasti mereka juga bisa melihat kebahagiaan Ira dan Ibunya.
Ira mendekati kembali tulisan yang ia tempel di dinding kamarnya.
"Alhamdulillah"
Ucap Ira sembari melingkari salah satu mimpi yang tertulis cabang toko tape.Ira tersenyum melihat beberapa mimpinya telah dapat ia lingkari. Rasanya bagai mimpi, namun Ira tidak habis semangat batas lingkaran ini, setelah toko resmi ia harus kembali menggali untuk mendapat mimpinya yang lain.
"Ibu sudah siap?"
Tanya Ira yang sudah melihat Ibunya duduk rapi di sofa ruang tamu rumahnya."Pilihan anak Ibu memang luar biasa"
Balas Ibu Ira dengan memegang baju yang ia kenakan.Ira tersenyum melihat Ibunya terlihat suka oleh pilihannya. Ia pun langsung kembali ke kamar untuk menyiapkan penampilan dirinya.
Tidak terlalu ribet dengan semua dandanan karena notabenya Ira adalah gadis mungil yang begitu cantik.
Sebelum berangkat ke toko yang akan ia resmikan, Ira memilih untuk mampir mencari beberapa peralatan yang juga penting akan acaranya nanti.
Selesai membeli semua peralatan ia langsung mengarah ke toko lamanya, dia ingin mengajak karyawannya di sana. Baginya tidak apa mereka libur satu hari untuk sama-sama berbahagia bersamanya di hari yang sangat ia nantikan.
"Tapi toko siapa yang jaga mbak?"
Tanya salah satu karyawan Ira.Ira sedikit berpikir, namun ia tidak mungkin harus menyisahkan karyawannya.
"Tidak apa ditinggal, yabg penting dikunci semua ya"
Balas Ira yang langsung mengarahkan motornya untuk segera ia bawa pergi ke tujuannya.Ia mengendarai motor dengan hati-hati, ia tidak ingin nanti ada apa-apa. Selama diperjalanan pikirannya terus mengingat hal-hal sebelumnya, ia tidak menyangka bahwa maha pencipta mendengarkan semua doanya dan melihat semua kerja keras Ira.
Persiapan toko terlihat masih belum lengkap, jadi Ira memutuskan untuk ikut turun tangan menyiapkan semuanya, memang bukan pesta yang ramai, ia hanya mengumpulkan beberapa pelanggannya dan semua karyawan tokonya, namun semua sidah cukup terlihat ramai.
Saat semua disibukkan oleh tugas masing-masing, tiba-tiba
"Brukk"
Ira ditabrak oleh salah satu laki-laki yang berada di tokonya, Ira kurang mengenali laki-laki tersebut, namun dengan pemikiran yang lain, ia berpikir mungkin orang tersebut adalah karyawan baru yang akan bekerja di toko barunya, karena tadi sebelum ia ditabrak orang tersebut ia juga sudah bertemu sama orang baru namun ia mengatakan sebagai karyawan baru yang kemarin diterima Ira untuk bekerja di tokonya.Kata maaf segera Ira lemparkan, begitupun oleh laki-laki itu. Ia sangat sopan tegur sapa bersama Ira.
Saat semua sudah terlihat rapi, beberapa tamu yang menjadi pelanggan Ira selama ini satu persatu juga mulai datang dan tidak lupa mengucapkan selamat ke Ira.
Acara hampir mulai, kata sambutan pun dari Ira telah selesai ia sampaikan.
"Kamu luar biasa sayang, toko lamu sangat bagus. Apa lagi mengenai semua pemasangan dekornya"
Ucap Ibu Ira di tengah keramaian, namun ucapannya hanya bisa Ira sdengarkan sendiri.Hitungan untuk memotong pita tanda peresmian dari Mc pun mulai terdenggar hitung mundur.
"3....2....1 silahkan mbak Ira untuk meres...."
"Tolongggggg"
Hitungan Mc pun terpotong saat mendengarkan suara itu, Ira dan Ibunya langsung berlari ke sumber suara.
"Kenapa pak?"
Tanya Ira pada security yang sudah terjatuh di lantai toko Ira"Rampok, semua surat lenyap"
Ucap security dengan nafas terengah-engah menahan sakit akibat pukulan dari perampok"Bruk"
Ira dan sang Ibu serentak pingsan, namun Ira lebih utama kembali sadar mengutkan tubuhnya, sedangkan Ibunya sudah ditangani oleh pihak kesehatan karena bukan pingsan biasa melainkan jantungnya yang sudah terkena saat melihat kejadia itu.Ditengah tatapan kosong, tiba-tiba karyawan Ira yang bekerja di toko lamanya mendekati Ira.
"Mbak maaf sebelumnya. Ta...p...pi"
Ia berbicara dengan suara gemetar sehingga membuat Ira kesulitan mengerti apa maksudnya."Ada apa, ayo katakan ke saya"
Desak Ira sembari meneteskan air matanya."Toko kita yang lama juga di rampok orang, tadi ada polisi menghubungi saya, toko mbak sudah di msegel"
Jelasnya yang juga diikuti dengan ketakutan dan ikut menangis seakan tahu rasa yang Ira miliki."Semua habis..Hikssss"
Tangis Ira tidak dapat lagi dipungkiri. Ia menderu ditengah polisi dan semua kryawan serta pelanggan yang menjadi tamunya."Mbak sabar, semoga polisi dapat menemukan perampoknya"
Karyawan yang selama ini tinggal bersama Ira terlihat sangat merasakan kesedihan Ira. Ia memeluk Ira dan sedikit menenangkan Ira.Tatapan Ira kosong, ia belum mengingat bahwa Ibunya belum sadar dan telah dibawa ke rumah sakit. Ira turut dibawa semua karyawan untuk kerumahnya. Ia ditenangkan oleh semuanya, namun sedikitpun tidak ada respon dari Ira.
Dengan suasana yang sudah cujup sepi, tersisa 3 karyawan yang masih setia menemani Ira.
"Mbak makan ya, jangan termenung terus. Setelah makan selesai mbak shalat ya mbak"
Ucap salah satu karyawannya yang telah menyiapkan makanan di tangannya untuk diberi ke Ira dan mengelus pundak Ira untuk tujuan Ira terlihat sedikit tenang."Ibu"
Ketus Ira yang ingat Ibunya tidak didekatnya."Ibu di runah sakit mbak"
Jawab karyawan Ira.Tanpa aba-aba, Ira langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berisap ingin menemui Ibunya.
"Biar sama saya mbak"
Ucap karyawan Ira yang dibalas anggukan oleh Ira.Memeluk dan menatap tanpa pikiran sehat. Itulah yang Ira lakukan ke Ibunya yang tengah berbaring tanpa sadarkan diri.
Semua karyawan yang melihat pemandangan itu sama-sama meneteskan air mata yang sama akan apa yang Ira tengah rasakan.
Mereka semua berdoa, semoga Ira kembali tenang dan ikhlas akan semua musibah. Tidakupa mereka berharap akan ada keajaiban dari masalah yang tengah menimpa Ira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Untuk Ibu(Tamat)
General FictionTidak peduli seberapa tinggi mimpi yang Qoirah miliki. Yang terpenting baginya adalah apa yang ia lihat dalam mimpi malamnya akan ia dapatkan secara nyata demi sang Ibu. Event_35hari_thebwwhydraksi