Ibu : "Makan obatnya, jangan berbohong"
Bapak : "Iya sudah"
Ibu : "Mana bungkusnya?"
Kata bu Rina dengan meraba-raba meja yang di dekatnyaBapak : "Sudah dikembalikan ke tempat obat"
Terpaksa Bapak Ira membohongi sang istri dengan pura-pura telah meminum obat, padahal obat yang kemarin sudah habis, untuk membeli lagi keadaan uang sangat menipis.
Ira yang menyaksikan kedua orang tuanya langsung meneteskan air mata dan ia sesegera mungkin berlari keluar mengambil sepeda untuk menjauh dari rumah. Sungguh bukan pemandangan yang seperti ini yang Ira inginkan. Sebelum berangkat mencari ubi dengan hati yang ceria harus dipatahkan dengan keadaan orang tua yang sangat membuat Ira sedih.
Sedih bercampur benci akan diri sendiri yang tidak mampu membuat kedua orang bahagia adalah perasaan Ira saat ini.
Tittttt....
Suara kelakson mobil sangat nyaring di telinga Ira. Melihat pria yang keluar dari mobil membuat Ira kaget dan bertanya-tanya itu siapa.
"Mau ke mana ra"
Ucap pria yang turun dari mobil mendekati Ira"Eh om"
menyambut tangan pria tersebut dan segera bersalamanIya itu adalah pak Yovendra Mahendra, ayah kandung dari Rio teman dekat Ira.
"Ini Aku mau ambil ubi di perkebunan sana om"
Jawab Ira dengan terlihat ramah karena sudah cukup mengenal pak Yovendra"Kenapa sambil menangis??"
Tanya pak Yovendra karena melihat mata Ira yang berbekas air mata"Emmm, engga om tadi hanya kelilipan ada debu dari jalan"
Jawab Ira menutupi tangis yang ia rasakan.Pak Yovendra tahu bahwa Ira lagi menyembunyikan sesuatu, tapi beliau tidak ingin terlalu mencampuri karena bisa jadi memang Ira ingin memprivasikan keadaan sesungguhnya.
"Om punya tawaran sama Ira, kira-kira Ira mau engga?"
Tanya pak Yovendra pada Ira dengan keadaan serius"Tawaran apa om"
Jawab Ira dengan cepat"Ira tahu sendirikan istri Om sudah lama meninggal"
Ucap pak Yovendra mengarahkan pembicaraan mereka."Hemm...iya, terus om?"
Ira mulai kebingungan atas perkataan pak Yovendra. Kira-kira tawaran apaan, pikiran Ira sudah cukup jauh.
"Ira mau tidak jika sepulang sekolah membantu Bibi yang di rumah untuk membereskan rumah?? Begini, Bibi bagian pagi dan malam, nah nanti Ira bagian siang sampai sore. Pokoknya sepulang sekolah deh, kan lumayan bisa menambah hasil jual tape nya"
Jelas pak Yovendra pada Ira
"Om serius??"
Ira benar-benar tidak percaya bahwa dia akan diberi pekerjaan oleh ayahnya Rio.
"Iya, mulai besok ya. Sepulang sekolah langsung aja bareng sama Rio"
Pak Yovendra kembali meyakinkam Ira
"Baik om. Terimakasih banyak ya om"
Ira kembali menyambut tangan pak Yovendra sebagai ungkapan terimakasihnya. Hatinya sangat senang karena sedih yang tadi dirasa mampu terbayarkan.
"Om duluan ya. Jangan lupa mulai besok"
Sambung pak Yovendra dengan posisi sudah berada di dalam mobil."Iya hati-hati om"
Ira melambaikan tangan pada pak Yovendra, rasa senangnya sangat memuncak. Ira langsung bersemangat untuk secepat mungkin mengambil ubi dan pulang menceritakan pada Ibu dan Bapaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Untuk Ibu(Tamat)
General FictionTidak peduli seberapa tinggi mimpi yang Qoirah miliki. Yang terpenting baginya adalah apa yang ia lihat dalam mimpi malamnya akan ia dapatkan secara nyata demi sang Ibu. Event_35hari_thebwwhydraksi