Menjadi mahasiswi penerima beasiswa dan bekerja untuk terus diberi beasiswa kuliah membuat Ira harus memaksimalkan dirinya untuk bisa mengatur keduanya dengan seimbang.
Ira tidak ingin mengecewakan orang yang telah memberikannya beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Lelah kerja harus ia hapus untuk menghadirkan semangat belajar mata kuliah di kampus.
Saat Ira melewati papan pengumuman yang di dekat kelasnya ia sekilah membaca mengenai sebuah perlombaan. Dengan sedikit penasaran Ira mendekati papan itu dan membaca secara detail perlombaan yang diadakan di kampus.
Ira tersenyum saat melihat tulisan yag sangat menarik di kertas itu. "Gratis" itulah tulisan yang membuat Ira tersenyum, ia segera mengambil kertas itu dan mencoba menghubungi pihak panitia untuk menanyakan hal-hal syarat perlombaan.
Dengan waktu 1 minggu lagi, Ira harus menyiapkan perlombaan desain yang akan ia ikuti. Ia harus berusaha semaksimalnya untuk sebaik mungkin menciptakan ide agar ia bisa kembali membuat pabrik tempatnya bekerja bangga padanya.
Dengan melawan rasa kantuk yang sangat besar, Ira terus menggerakkan pensil di kertas kosong yang ada di hadapannya.
"Aduh kok engga menarik ya"
Gumam Ira yang mencoret kembali desainnya.Sudah 5 kertas yang ia coret, ia kurang fokus karena harus diiringi oleh rasa kantuknya. Namun Ira tetap memaksakan mata itu untuk tetap bekerja sama dengan idenya.
Ira meninggalkan kertasnya untuk mencuci mukanya agar kembali segar, tidak lupa ia meminum air hangat yang membantu membuat badannya fit.
"Bu, Pak. Ira rindu"
Ucap Ira saat menatap kaca di kamar mandi kontrakannya."Uh apa sih, engga boleh lemah. Semangat"
Sambung Ira yang langsung kembali mencuci mukanya dan keluar meninggalkan kamar mandi.Ira kembali mengambil kertas miliknya dan memilih untuk membuat desain di liar agar ia mampu menghirup udara segar yang akan membantu melancarkan idenya.
Ira menarik nafasnya dalam dan membuangnya perlahan.
"Bismillah"
Ucap Ira dan segera menjalankan pensilnya.Ira telah menghasilkan 4 desain, ia rasa sudah cukup dan segera merehatkan tubuhnya agar besok ia tida kesiangan ke pabrik. Ira benar-benar hatus konsisten mengatur waktunya dan mengatur keseimbangan tubuhnya agar tetap sehat.
"Hei Ra"
Sapa Nia yang telah mendapati Ira duduk di kursi kerjanya."Hm iya Nia. Baru datang?"
Balas Ira singkat."Iya baru nyampai ni. Eh itu mata kamu kok jadi bulatan panda sih?"
Tanya Nia yang melihat mata Ira sedikit hitam dan bengkak."Iya tadi malam aku tidur udh larut malam. Aku ikut lomba desain, jadi harus aku siapkan"
Jelas Ira yang sedikit lemas."Mantap! Aku yakin kamu menang"
Balas Nia yang sangat senang mendengar ucapan Ira."Tapi kamu jangan sampai lemas gini Ra. Nanti sakit engga bisa kuliah sama kerja juga loh"
Sambung Nia yang sedikit khawatir ke Ira."Iya makasih ya"
Balas Ira yang telah melanjutkan pekerjaannya.Ira telah berjalan menuju kampusnya. Ia ada satu mata kuliah hari ini, karena itu tadi ia harus bekerja dulu baru ia enak untuk izin ke kampus.
Namun saat di perjalanan kampus tiba-tiba penglihatannya menjadi gelal dan kepalanya semakin terasa sakit.
"Bruuuuuukkkk"
Hampir 30 menit Ira tidak sadarkan diri setelah tiba-tiba jatuh di jalanan. Tiba-tiba ia berusaha membuka matanya secara perlahan menelusuri cahaya yang telah ia rasakan menusuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Untuk Ibu(Tamat)
General FictionTidak peduli seberapa tinggi mimpi yang Qoirah miliki. Yang terpenting baginya adalah apa yang ia lihat dalam mimpi malamnya akan ia dapatkan secara nyata demi sang Ibu. Event_35hari_thebwwhydraksi