*FOLLOW SEBELUM BACA
Genre: Teen fiction - Action - Romance
Theoderic Kaisar Angkasa nama lengkapnya. Sering di panggil Kai oleh orang terdekatnya, cowok yang terlahir dengan wajah bak dewa Yunani, Alis tebal, Netra setajam pisau, Hidung nan Bangir...
•Kamu kenal keikhlasan? Aku berteman baik dengannya!• ~Khiara~ . .
Happy Reading...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEPERTI biasa, setiap pulang sekolah Kaisar pasti akan bersembunyi dan mengikuti kemana perginya Khiara. Seperti saat ini, pemuda tampan itu sudah standby di tempat biasanya.
Sampai akhirnya motor ninja berwarna hitam hijau melaju dengan kecepatan sedang melewatinya. Tanpa menunggu lama lagi pemuda itu langsung mengikuti Khiara.
Dengan jarak yang cukup jauh ia mengikuti Khiara, ia terus berusaha untuk tidak kehilangan jejak gadis itu. Bagaimanpun juga, ia harus tau tentang gadis itu. Dan yang membuatnya penasaran, pengikut gadis itu di Instagram tidak bisa di bilang sedikit. Bahkan sudah bisa bersaing dengan selebgram, Padahal kan gadis itu tidak aktif.
Bagi kalian mungkin itu hal biasa, tapi tidak bagi Kaisar. Hal kecil bisa jadi sebenernya adalah hal besar yang di tutupi. Kaisar itu orangnya sangat teliti.
Matanya terus menatap intens pada Khiara. Gadis itu terus melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata, namun beberapa saat kemudian gadis itu langsung memutar gasnya lebih dalam. Kaisar pun langsung ikut menambah kecepatannya.
Ia tidak ingin kehilangan jejak. Sudah cukup ia pernah di jebak, dan kemarin ia malah di suruh pulang saat berteduh. Dan sekarang, setidaknya ia bisa mendapatkan informasi.
Lagi pula, ada sesuatu yang ganjil. Bukankah ini bukan jalan menuju apartemen Monique? Lalu mau kemana gadis itu?
Saat sedang memikirkan kemana perginya Khiara, Kaisar malah kehilangan jejak gadis itu. Kaisar menepikan motornya.
Dengan kasar ia membuka helmnya. Ia menoleh menatap sekitar mencari gadis itu.
"Kemana sih?" Gumamnya. Pemuda itu mengacak rambutnya kesal. "Bangsat!" Umpatnya, setelah itu langsung memasang helmnya lagi dan melanjutkan pencariannya.
Sedangkan di tempat yang tak jauh, Khiara mengembuskan napas lega melihat Kaisar yang mulai menjauh. Ia bersyukur, jika instingnya sangat kuat. Hingga dengan cepat ia menyadari jika dirinya sedang di ikuti.
"Jadi orang kepo banget!" Gumamnya kesal setelah itu langsung berlari ke arah motornya. "Untung aja gak ketahuan" gumamnya pelan, setelah itu ia kembali melakukan motornya membelah keramaian ibu kota.
Sekitar 30 menit Khiara terjebak di macetnya kota. Akhirnya ia sampai di sebuah gedung besar. Tanpa ragu Khiara langsung memasuki gedung itu, tanpa perduli jika dirinya masih mengenakan Seragam. Ya walaupun sudah di balut dengan jaketnya.
Begitu sampai di lobi ia langsung di sambut oleh seorang pria bergaya kemayu. "Ya ampyung Khiara, lu tuh ya! Di koling jam berapa, datangnya jam berapa" omelnya. Tanpa perduli Khiara langsung melemparkan ranselnya kepada pria itu. Membuat pria kemayu itu gelagapan menangkap ranselnya.
