🌧️23. LUTR - Jin Aladdin

397 48 1
                                    

Playlist
Today || Kim Bo Hyung (Spica) OST. The K2
.
.

"Perasaan takkan mudah di mengerti, maka dari itu coba untuk pahami"

•LUTR•

***
HAPPY READING...

BUGHHTTTTBUGHHTTTTBUGHHTTTT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUGHHTTTT
BUGHHTTTT
BUGHHTTTT

"Kalau aja Bunda masih ada, pasti Khia gak akan sendiri kaya ini. Kalau aja Khaira ada masih ada, khia gak akan sendiri. Kalau aja keluarga kita gak hancur, semuanya gak akan kaya gini! Kalau aja kalau aja! AAAGHHHHHTTTTT" gumam Khiara, dengan tangan yang tiada henti melupakan emosinya. Dengan cara memukul samsak di depannya.

BUGHHTTTT
BUGHHTTTT
BUGHHTTTT

Pesan Erland semalam, masih benar-benar terngiang-ngiang dalam pikirannya. Membuatnya menumpahkan rasa kesalnya dengan cara ini.

Saat ini, gadis itu sedang menumpahkan rasa kesalnya, di ruang gym pribadinya. Sebenarnya, tadi pagi Erlyn sudah mengajak gadis itu pergi. Namun, ditolaknya mentah-mentah. Ia tidak ingin bepergian jika sedang dalam mode seperti ini.

Terutama ketika mendengar kecauan Erlyn yang tiada hentinya.Yang ada ia akan memarahi sahabat barunya itu, dan akhirnya takkan enak.

"Bajingan!

Bangsat!

HAHAHANJING!"

BUUUUGHHHTTTTTT

BUUUUGHHHTTTTTT

Samsak terayun kencang, dan berujung menghantam wajah Khiara. Gadis itu langsung tersungkur, tubuhnya terjatuh begitu saja di lantai, yang sudah di lapisi karpet.

"Anjim!" umpatnya pelan. Lalu ia bangun, dan memilih duduk.

Tangannya mengusap hidungnya mancungnya. Ia tersenyum sinis, begitu melihat jarinya yang di penuhi darah. Ia sudah tau, hidungnya pasti akan berdarah, jika dihantam samsak keras itu.

"Kaya anjing emang!" umpatnya lagi. Sepertinya kata-kata makian memang sudah bersarang dan berkembang biak pada mulut gadis ini.

"Udah puas ngamuknya?"

Gadis dengan tangtop hitam itu menoleh, matanya menatap malas pada seseorang yang baru saja mengomentarinya itu.

Sedangkan orang itu, ia langsung berjalan mendekati Khiara. Di tangannya sudah ada sebotol air mineral murni yang di ambil dari pegunungan. Begitulah kata iklannya.

"Udah pinter jadi penyusup lo ya" sindir Khiara sembari mengusap darah di hidungnya.

"Salah sendiri password apartemen gak di ganti" ucap Kaisar sembari berjongkok. Lalu pemuda itu menyodorkan sebotol minuman kepada Khiara.

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang