🌧️46. LUTR - Takdir Yang Sebenarnya

359 37 2
                                    

Playlist
Love You || Min Kyung Hoon
.
.

"Hujan tidak pernah tahu kemana ia jatuh. Tapi air mata tahu untuk siapa ia jatuh"
LUTR•


Semuanya sudah siap di atas motor masing-masing, Khiara pun segera memasuki mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya sudah siap di atas motor masing-masing, Khiara pun segera memasuki mobilnya. Kaisar pun segera naik ke motornya yang terparkir tepat di antara motor Laskar dan Pelangi.

"ASTHOR" "CAKAR HITAM" ucap Laskar dan Galih dengan suara ngebass yang lantang.

"WE ARE" "TIGER"  sahut Anggota Asthor dan Tiger kompak. Membuat keheningan terasa lebih baik, begitu terdengar suara mereka.

Setelah itu Laskar langsung menarik gas membelah jalanan malam yang terkesan dingin. Memimpin membawa pasukannya, kali ini benar-benar ia yang memimpin. Karena Langit, Abang iparnya tidak bisa hadir.

Di sisinya ada Pelangi dan Kaisar, sedikit kebelakang ada inti Asthor dan Tiger gen 1 lalu sisanya Asthor dan Tiger gen 2. Dan paling belakang ada mobil Khiara yang di kedua sisinya bersama ada Jay dan Tama.

Sepanjang jalan, Khiara terus memikirkan kemana Erland menyekap Tara. Tentu ia tidak tau dimana Markas mereka jika di Jakarta, berbeda dengan Medan, beberapa kali Khiara pernah di bawa. Namun ini benar-benar misteri.

Dan... siapa rekan Erland saat ini.

Setengah jam akhirnya mereka sampai di tempat GPS Tara berada. Beberapa Asthor turun ke jalan dan mencari-cari benda kecil itu, sungguh Khiara tidak habis pikir. Bahkan Erland begitu jeli, jelas GPS Tara itu bukan sembarang GPS yang bisa jelas terlihat. Letaknya pun tersembunyi. Di sepatu Tara.

"Ketemu" ucap orang yang Khiara kenal bernama Bagas. Salah satu inti Asthor gen 1. Pria itu berjalan mendekati Laskar dan menyerahkannya.

Benda itu sudah rusak, namun seperti Erland tidak tau jika walaupun sudah rusak, sinyalnya masih berfungsi. Bibir Laskar tersenyum miring.

"Berpencar, mereka melewati jalan ini" ucap Laskar membuat yang lain mengangguk dan segera menarik gas membagi masing-masing.

Para inti masih diam di tempat. Khiara pun ikut turun dari mobilnya. Menatap GPS yang rusak di tangan Laskar itu.

Drrtttt Drrtttt Drrtttt

Khiara merogoh ponselnya lalu membukanya. Menatap nomer tidak di kenal menelpon, beberapa yang menyadari itu ikut menatap Khiara.

Gadis itu segera mengangkatnya dan menspeaker. Gadis itu menarik nafas sesaat.

"Hallo?"

"...."

"Jangan buang-buang---









"Kesunyian dalam Kegelapan"

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang