🌧️40. LUTR - Lucky Star

289 35 3
                                    

Playlist
Draw a love || NAVI
.
.

"Hampir saja terlambat, kalau tidak akan tau akibat. Karena sampai kapanpun, hanya kamulah gadisku"
LUTR•


"KAISAR"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAISAR"

Gadis itu berlari tertatih menuju pemuda yang sudah ambruk itu. Walaupun terlihat jika ia belum hilang kesadaran sepenuhnya.

Khiara langsung terduduk dan mengangkat kepala Kaisar, memangkunya. Membiarkan pemuda itu bisa melihatnya. Tangis gadis itu kembali pecah. Dengan tangan yang mengusap-usap wajah memar Kaisar.

"Kaisar.. Hiks.. Kai... " isak tangis Khiara begitu saja, melihat pemuda yang biasanya selalu menjaganya, kini terlihat lemah dengan keadaan tidak baik.

"Kita harus cari bantuan" ucap Khiara tersadar. Gadis itu segera merogoh ponselnya, dan segera membuka grup chat inti Asthor.

Gadis itu segera menekan lama ikon mic di pojok kanan. "KE JALAN MATARAM SEKARANG! HIKS... BURUAN SETAN!"

"Ja--jang--jangan nangis!" lirih Kaisar menggerakkannya tangannya menyentuh pipi Khiara. Membuat Khiara kembali menatapnya. Gadis itu menatap nanar pemuda ini.

"Hiks.. Gimana gue gak nangis! lo ambruk gini di depan gue dan karena gue" amuk khiara, tak perduli lagi jika pemuda itu sudah mematahkan hatinya.

"Gu--gue gue gak pa... pa" lirih Kaisar sedikit meringis.

"Kita ke rumah sakit sekarang" putus gadis itu segera membantu Kaisar untuk duduk. Namun, ia terkejut begitu merasa Kaisar menahan tangannya.

"Gak..gak bisa" lirih pemuda itu dengan sisa kekuatannya.

Tanpa memperdulikan itu, Khiara langsung membantu Kaisar untuk berdiri. Dan menopang tubuh jangkung itu dengan sekuat tenaganya yang masih tersisa.

"Ja--jangan ke rumah saki---

"KAISAR! KAISAR! KAIIII"

Khiara hampir saja ikut terjatuh, begitu merasakan tubuh kaisar seakan tidak bertenaga lagi. Gadis itu semakin cemas dengan keadaan ini. Ia merutuki dirinya sendiri yang lambat memanggil bantuan.

"WOI! KEMANA SIH!!!" pekiknya sudah hilang kendali, sudah menangis histeris. Satu sisi ia benar-benar cemas dengan Kaisar yang seakan kehilangan jiwanya, satu sisi ia merutuki dirinya yang menyalahkan dirinya.

"Hiks.. Kaisar! jangan gini! gue gak bisa kaya gini! jangan buat gue takut" tangisnya sudah tak terkontrol lagi. Tidak peduli semakin deras pula hujan yang turun membasahi keduanya.

"Maafin gue Kaisar! maafin!"

"KHIARA!"

"KAISAR!"

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang