#6

2.2K 184 0
                                    


Langit merengek ingin pulang ke rumah padahal titan belum menyelesaikan pekerjaan nya meski jam dinding menunjukkan pukul 10 malam.

Titan pasrah dia mengiyakan membawa istri dan anaknya pulang, kini ketiganya telah berada di dalam mobil dengan langit yang tertidur di kursi belakang dan anin yang duduk disamping titan yang tengah mengemudi.

Hening tak ada yang memulai percakapan, anin fokus dengan ponselnya dan titan fokus dengan jalanannya hingga tiba disatu persimpangan jalan.

Gadis jangkung itu menghentikan laju mobilnya karena lampu lalu lintas berganti merah, dia merenggangkan kedua tangannya yang pegal kemudian melirik anin.
Titan memajukan wajahnya kearah anin lalu..


Cuphh


Kecupan hangat mendarat di pipi tirus sang istri. Anin menoleh lalu tersenyum manis.

"I love you biruku"

"I love you more aninku"

Keduanya tersenyum manis hingga titan menyentuh dada kirinya yang berdenyut ngilu. Anin menyadari perubahan ekspresi istrinya dia menggenggam tangan titan.

"Bi,, kamu kenapa ??"  Tanya nya cemas, titan menatapnya.

"Riana.."  gumamnya, anin menatapnya heran.

Dengan cepat titan melajukan mobilnya berbelok arah menuju rumah sang adik.

"Kenapa bi?? Riana kenapa ??"

"Aku gatau nin, tapi aku denger riana manggil aku"  Anin semakin dibuat bingung, namun dia memilih diam karena tau ikatan bathin kakak beradik itu memang kuat.






20 menit kemudian mobil titan telah terparkir rapih di depan rumah riana. Gadis itu bergegas keluar diikuti anin.

Langkah keduanya terhenti mendengar jeritan viana yang memanggil titan dan riana yang meringis kesakitan.

Anin dan titan saling tatap kemudian berlari masuk kedalam rumah yang pintunya terbuka itu.

Titan mengeratkan kepalan tangannya dengan mata yang melotot melihat kevin mencengkeram erat lengan adiknya.

"KEVIN ABRAHAM !! LEPASIN MEREKA !!"



Kevin dan riana tersentak saat suara tegas titan menginterupsi.
Anin berlari kearah kevin dan menarik paksa viana dari gendongan nya.

"Hiks mommy hiks.. "

"Sssttt sayang mommy sama mama disini ana jangan takut ya"  ucap anin menenangkan. Titan melangkah mendekati kevin dan menghempas kasar tangan kevin dari lengan riana.

Dia membawa riana ke belakang tubuhnya, riana semakin terisak melihat wajah menyeramkan sang kaka.

"Lo berani nyakitin riana ??!!"  Ucap titan geram dengan tatapan tajamnya. Kevin menundukkan kepala tak berani menatap kaka iparnya.

"Apa yang lo pikirin hah?? Kenapa lo kasar sama istri dan anak lo kevin ??"  Namun kevin tetap tak bergeming. Dia menjadi pria yang lemah di hadapan titan.

Titan menoleh menatap riana yang menangis dibelakangnya, merengkuh tubuh sang adik dengan lembut dan penuh kasih.

"Ana bisa cerita sama kaka"

"Hiks.. kak, kevin se-selingkuh kak hiks.. hiks"

Titan dan anin melebarkan matanya kemudian menatap kevin tajam. Di melepas pelukannya adiknya dan menatap anin.

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang