#21

1.5K 158 6
                                    


Seorang gadis bertubuh aduhai tengah bebincang serius bersama seseorang yang ia percaya untuk memata-matai orang yang ia curigai selama ini. Gadis itu terlihat menatap kosong pada cangkir kopi nya yang masih terisi penuh dan tek berkurang sedikitpun.

"Jadi hanya karena ucapannya tanpa bukti lo dengan gampangnya hakimi dia ??" Ujar sang pria, gadis itu tersentak lalu menatapnya.

"Gue denger sendiri waktu dia ngobrol sama papa bobby, dan dia juga ngakuinnya di depan gue, citra dan anin istrinya"  pria itu menghela nafas menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Joanna.. joanna.. gue kira lo lebih pinter dari ini.."  joanna menaikan sebelah alisnya sementara sang pria menggelengkan kepalanya.

"Gue minta lo cari tau semua tentang dia bukan malah hina gue kayak gini andre !!"  Geram joanna, sang pria tersenyum miring mendekatkan wajahnya kearah wajah joanna dengan kedua tangan melipat diatas meja.

"Meskipun gue cuma kenal titan sebatas tamu dan bartender dulu tapi gue yakin dia gak mungkin ngelakuin hal serendah itu jo, dan kita udah kenal lama gue tau sifat lo juga, lo bukan cewe bodoh yang gampang menilai sesuatu dari sebelah pihak!"  Pernyataan menohok pria bernama andre itu lagi-lagi membuat joanna bungkam, hatinya membenarkan semua ucapan sahabat karibnya itu namun akal nya sedang dalam keadaan tak sehat.

"Hah.. terserah lo jo, gue udah kasih semua info yang gur dapet dan gue bakal tetep cari tau apapun yang lo mau.. gue pamit dulu"

Pria itu bangkit dan berjalan keluar cafe itu meninggalkan joanna yang masih mematung memikirkan segalanya. Tentang kebenaran yang ia dengar dan kenyaataan yang sebenarnya tak menunjukan kebenaran. Pikirannya berkecamuk namun egonya masih beranggapan sama dan meyakini apa yang ia percaya sejak lama.






Joanna menyandarkan tubuh lelahnya di sofa ruang tamu megahnya, langit oranye nampak indah dengan pancaran hangat surya senja meski angin sore bertiup begitu kencang.
Gadis itu mengalihkan pandangannya pada rheandra yang baru saja masuk dengan wajah kusutnya.

"Hai sayang.. kamu kenapa ??"  Tanyanya seraya mengusap pipi rheandra yang menyandar dibahunya.

"Hah.. aku kalah tender jo.."  jawabnya lemas,

"Kok tumben?? Biasanya kamu gampang banget menangin tender atau proyek gede"

"Aku gak tau apa alesannya yang jelas 40% dari para investor itu lebih memilih menanamkan sahamnya di bidang pangan"  joanna mengernyit bingung.

"Mereka inceran aku selama satu tahun ini tapi dengan gampangnya mereka beralih atensi dan itu jauh diluar jalur proyek kita, coba kamu bayangkan dari baja ke pangan kan banting stir banget"  kesal rheandra, joanna menatapnya iba.

"Emang siapa rival kamu ??"  Rhea mendongak dan kembali menghela nafas.

"Titan.. "  jawaban singkat rheandra membuat joanna membelalak, dia tak habis pikir dengan apa yang ia dengar.

"T-titan ??"

"Iya jo, dia sekarang jago banget persentase dan cara kerja dia, pemikiran panjang dia bikin para penanam saham terpikat.. aku salut sih titan nunjukin keseriusan nya dibidang bisnis ini" 

"Cuma butuh 5 tahun buat dia bisa berkembang pesat bahkan sekarang dia punya 60% saham transportasi, aku aja kalah hehe tapi aku bener-bener bangga sama dia"  joanna bungkam, tangannya mengepal tanpa rhea ketahui, rheandra mendongak menatap joanna yang hanya diam.

"Fy.. kamu kenapa ??"   Tepukan di pahanya membuat joanna terkesiap.

"Eh.. gapapa kok.. kamu mandi dulu dan ganti baju aku siapin makan malem ya"

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang