#37

1.4K 157 25
                                    

Selamat pagi dunia, Selamat pagi Tuhan, Selamat pagi kalian para penikmat kehidupan abu-abu.
Kalian luarbiasa, bertahan dengan senyuman manis namun penuh kenyataan tragis.
Aku membagi bukan menggurui, mungkin kisahku bisa kalian jadikan sedikit motifasi tentang kehidupan perih yang pedih, tentang sabar yang penuh tabah. Atau mungkin bisa kalian jadikan sebuah lelucon tentang bego yang tolol dan mengatasnamakan SABAR? haha.. Terserah apa mau kalian, ini yang aku rasakan ini yang aku jalani.


Berada diatas ranjang empuk dan nyaman nampaknya tak membuat si manusia tembok merasakan nikmatnya kehidupan kaum rebahan. Nyatanya kini gadis itu meringkuk menahan sakit yang teramat menyayat bathin dengan kedua tangan yang membekap mulutnya menahan isakan dan mata yang terpejam erat menahan luapan air mata yang mengalir deras.

Titan merasa tak mampu lagi untuk sekedar menyambut pagi dengan senyuman yang ia paksakan mengembang, semakin ia paksakan semakin sakit yang ia rasakan. Kesabarannya habis, rasa syukur yang selalu ia panjatkan kini memuai beriringan dengan kekecewaan pada takdir yang Tuhan gariskan.

"Hiks.. Hiks.. "

Isakan kecilnya terdengar begitu jelas di pendengaran gadis lainnya, gadis yang selama ini tak pernah lelah memberikannya support dan kasih sayang, gadis yang selama ini rela memaksakan senyuman manisnya, menguatkan hatinya dan menahan air matanya di hadapan si gadis jangkung, bahkan dia rela berpura-pura tuli dan buta disetiap paginya beberapa hari ini.

"Nghhhhh.."

Anin melenguh, merentangkan kedua tangannya keatas seakan dia baru saja tersadar dari tidur lelapnya. Titan mengusap kasar air matanya, menghentikan tangisan pilunya berpura memejamkan kembali matanya agar sang istri tak mengetahui rutinitas pagi nya.

"Morning biruku sayang.. "  Sapa anin, memeluk tubuh titan dari belakang.

"Hmm.. "  Jawab titan berdehem, anin tersenyum miris di balik punggungnya.

"Bi.. Mau makan apa?? Biar hari ini aku masakin apa aja yang kamu mau.."  Anin berusaha mencairkan suasana hati titan. Titan tersenyum tipis, dia menarik lengan anin dan mengecupnya.

"Bubur.."  Jawabnya berbisik,

"Buat hari ini aku izinin kamu makan apapun yang kamu mau bi, aku tau kok kamu kangen masakan aku kan hihi.."  Titan membuka matanya dan terdiam.

Cuphh!

Cuph!

Anin dengan lembut menciumi tengkuk dan pundak titan, mengeratkan pelukannya dan menempelkan pipinya di pipi titan.

"Aku tau kok kamu jenuh kan bi, kamu bosen kan makan bubur hambar terus? Jadi hari ini aku kasih kamu satu permintaan menu sarapan yang kamu mau, itu hadiah kecil dari aku karena biru gak pernah nyerah dan selalu berjuang buat anin dan langit.."   Titan kembali memejamkan matanya, kalimat yang terlantun lembut dari bibir manis istrinya mengandung banyak arti, tangannya tanpa sadar meremas tangan anin dengan sedikit keras.

"Aww.. Aw.. Bi sakit.. "  Rintihan anin membuatnya dengan cepat melepas tangan anin dan bangkit dari tidurnya.

"Eh.. Anin maaf aku gak sengaja.. "  Sesal titan mengusap tangan anin, anin tersenyum dan bangkit dari tidurnya, mengecup kening titan penuh kasih sayang membuat titan mendongak saat kecupan hangat itu berakhir.

"Yang sakit bukan itu bi.. "  Ujar anin, titan mengerutkan keningnya.

"Terus yang mana?? Perasaan aku remes tangan yang ini anin.. "

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang