#31

1.8K 188 76
                                    

Citra, joanna, rheandra dan riana berdiri disana menatap titan yang terduduk di kursi roda dengan wajah kaget. Titan memalingkan wajahnya kearah anin yang tersenyum padanya, dia kembali menatap keempat gadis itu kemudian tersenyum manis.

"K-kak biru .."  gumam riana sendu kemudian berlari kearah titan dan memeluknya.

Rheandra dan joanna pun sama memeluk tubuh ringkih itu dengan tangisan yang meledak.
Citra masih disana, kakinya seakan tak mampu di gerakan, tubuhnya mendadak kaku juga bibir yang tertutup rapat.

Dengan langkah gontai gadis itu berjalan perlahan kearah titan. Hingga terhenti tepat di samping tubuh titan, titan mendongak menatap citra.

"H-hai cit.. apa kabar ??"  Sapa titan lemah, air mata citra luruh berbarengan dengan luruhnya tubuh citra dihadapan titan.

"T-tan hiks.. m-maafin gue tan .."  citra menaruh kepalanya di pangkuan titan dan menangis terisak.

"Maafin ana kak hiks maaf.. "  riana pun sama, dia memeluk lengan kiri titan dan terisak.

"K-kenapa tan hiks.. ma-af.. "  rheandra dan joanna pun sama.

Anin, syifa, langit dan indira yang baru bergabung disana menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca. Langit memeluk kaki anin, menenggelamkan wajahnya di pinggang anin.

"Mom hiks.. "  anin berjongkok kemudian memeluk tubuh anaknya.

"Sstt.. jangan nangis, jangan bikin mama sedih ya.. langit kuat sayang.."  suaranya tercekat, anin sekuat tenaga menahannya tangisannya.

"Cakit mom .."  lirih langit, anin melepaskan pelukannya dan mengusap wajah anaknya.

"Apa yang sakit sayang ??"  Langit mengambil tangan anin menaruhnya di dada kirinya dengan air mata yang masih mengalir.

Anin menggigit bibir bawahnya menahan tangis, dia menunduk dan mengusap air matanya yang menetes.
Syifa pun menyembunyikan tangisnya di pelukan indira.

Kembali pada titan, dia menatap lekat wajah gadis-gadis di hadapannya, mengusap air mata mereka dan tersenyum manis.

"Jangan nangis.. jangan bikin gue ngerasa bersalah.." 

"Maafin gue tan.. maaf.. "  gumam joanna, titan menggeleng mengusap lembut pipi joanna.

"Gak ada yang harus di maafin jo.. harusnya gue yang minta maaf, ucapan dan tindakan gue bikin lo sakit hati.. maafin gue ya.."

"Kita yang salah kak, kita kekanakan, harusnya kita gak gampang ngjudge kaka.. harusnya kita ada disamping kaka dan gak jauhin kaka"  ujar riana menggebu, titan masih tersenyum padanya.

"Udah ya jangan kayak gini, citra, rhea, joanna, riana ini semua udah berakhir.. tugas gue udah selesai "  keempatnya menggeleng serempak.

"Gak tan, ini belom selesai dan tolong ijinin kita tebus semua kesalahan kita tan.. "

"Tolong kasih kita kesempatan untuk memperbaiki semuanya tan.."

"Tuhan pun memberikan hambanya kesempatan masa gue gak hihi.. bangun, gaun kalian kotor"  titah titan lembut namun tegas, mereka tersenyum kemudian bangkit berdiri.

Anin menuntun langit berjalan kearah mereka dengan hati yang sedikit lega. Dia mencium pipi titan kemudian tersenyum pada sahabat-sahabat nya yang juga ia rindukan.

"Onty-onty dak angen langit ??"  Seketika perhatian mereka terfokus pada langit yang memasang wajah cemberutnya.

"Onty kangen banget sayang.. langit jahat gak pernah mau ketemu onty huhuhu.. "  ujar citra berdrama,

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang