#10

2K 190 18
                                    



'Seakan tak pernah lelah Tuhan menggariskan takdir yang begitu memilukan baginya. Tentang orang-orang disekelilingnya yang amat sangat ia sayangi yang harus rela menjadi korban rembetan sang Takdir gelapnya. Kali ini takdir gelap tak menyentuh raganya namun begitu mengoyak nurani dan akal sehatnya.'



Gadis jangkung berlesung pipi nampak terduduk lemas dengan penampilan yang berantakan. Dia titan, 2 hari 2 malam dia mencari keberadaan sang adik kandung juga keponakan tersayangnya yang sampai saat ini belum bisa ia temukan.


Polisi pun dengan sigap menyusuri area yang mereka yakini menjadi tempat tergelincirnya mobil yang riana dan viana tumpangi malam itu, dengan banyak informasi dari para saksi yang melihat mobil riana melaju dengan kecepatan tinggi dan berakhir menabrak pembatas jalan lalu terperosok kedalam jurang setinggi 30 meter.


Bangkai mobil yang hangus terbakar karena ledakan itu berhasil ditemukan namun sayang, riana dan viana tak ada di dalamnya. Entah keduanya selamat atau tidak tak ada yang tau, hanya Tuhan yang menyaksikannya.


"Tan.. lo harus istirahat, kita bisa cari riana lagi besok"  citra menepuk pundak titan yang terduduk di atas batu dekat mobil riana ditemukan. Gadis itu mendongak.


"Gue gak akan berhenti sebelum riana dan viana ketemu cit, gue takut citra "  suaranya serak dan lemah.


"Kita tau tan, tapi kalo kondisi lo kayak gini kemungkinan kecil lo nemuin mereka, yang ada lo nanti sakit dan malah masuk rumah sakit"  kini joanna yang berbicara diangguki rhea, citra dan jimmy.


Titan bangkit dari duduknya dengan perlahan, kepalanya sedikit pusing mengingat entah kapan ia terakhir kali memasukan makanan kedalam perutnya. Gadis itu menggeleng pelan mengusir peningnya.


"Gue titip anin dan langit" 


"Lo mau kemana tan ?? Biarin polisi yang cari"  namun ucapan bahkan teriakan mereka tak digubrisnya titan berjalan kearah hulu sungai menyusurinya dan berharap menemukan adik dan keponakannya diujung sana.


Mereka menghela nafas, percuma saja jika memaksa titan karena gadis itu keras kepala dan benar-benar dalam ucapannya. Rhea dan jimmy memutuskan untuk menemui polisi sedangkan citra dan joanna diminta pulang dan menemani anin juga anak-anak mereka dirumah.


"Sore pak, bagaimana apa ada petunjuk ??"  Tanya jimmy pada seorang polisi yang memimpin penyelidikan.


"Saya minta maaf tuan tapi kami belum menemukan petunjuk apapun dan kami yakin bahwa kedua korban terlempar dari mobil dan terbawa arus sungai"  jelasnya, rhea dan jimmy nampak lesu.


"Besok kami akan menyusuri aliran sungai ini hingga ke dermaga "


"Saya mohon pak kerahkan semua tim terbaik yang anda punya temukan adik saya dan keponakan saya"  rhea memohon, dia menggenggam sebelah tangan polisi itu. Sang polisi mengangguk yakin dan tersenyum hangat.


"Anda tidak usah khawatir saya akan bekerja dengan baik dan berusaha sekuat tenaga saya" ucapan sang polisi menumbuhkan sedikit harapan cerah pada diri rheandra juga jimmy, keduanya tersenyum lebar.


Sementara itu titan masih berjalan menyusuri aliran sungai dan masuk kedalam hutan. Matanya mengedar kesegala arah tanpa melewatkan sedikit ruang pun disana.


"Rianaaaaa.... "



"Vianaaaaaa ... " 




Gadis itu berteriak memanggil nama kedua belahan jiwanya, dengan sisa tenaga yang ia punya. Kepalanya semakin sakit juga lambung yang semakin terasa perih, dia terdiam sejenak dengan kepala menunduk dan tangan mencengkram erat kepalanya.


The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang