#18

1.7K 178 11
                                    


Titan terbangun dan perlahan bangkit dari ranjangnya saat mendengar suara gelak tawa balita-balita kesayangannya memenuhi sudut rumah megah itu, gadis itu berjalan sedikit membungkuk dengan tangan kiri yang memegang perutnya. Perlahan namun pasti titan sampai di ambang tangga.

Bibirnya menyunggingkan senyuman manis melihat kaindra yang menatap kearahnya di bawah sana, namun tanpa di duga balita itu malah menjerit ketakutan dan berlari kearah orangtuanya.
Titan menghela nafas, dia menyadari rupanya kini sangat menakutkan bagi anak-anak itu, dia membalikkan tubuhnya dan berjalan masuk kedalam kamar.

Rheandra, joanna, citra, anin juga langit terheran melihat kaindra menangis histeris di pelukan rheandra, tangannya mengusap lembut kepala sang anak menenangkan.

"Stt.. sayang kenapa ?? Kai kenapa nangis ??"

"Hiks.. atut mom hiks.. ada antu.."  mereka semakin mengernyit heran.

"Hantu dimana sayang? Ini masih terang gak mungkin ada hantu"  ujar citra,

"Di atas onty hiks.. kai liat di deket kamal mama bilu"  mereka saling tatapan kemudian tersenyum.

"Itu bukan hantu sayang itu mama biru, mama kan lagi sakit jadi pasti wajahnya pucat"  ucap rheandra lembut, kaindra menatapnya.

"T-tapi mukanya celem mah, mama bilu antik tadi itu celem matanya item.. kai atut.. "

"Mom, mama cakit apa ?! Kenapa langit dak boyeh liat mama ??"  Kini langit yang mengajukan pertanyaan pada anin, anin mengusap lembut kepalanya dan tersenyum.

"Langit mau liat mama ??"  Langit mengangguk yakin,

"Sana liat mama, tapi gak boleh berisik oke"  balita itu tersenyum lebar kemudian mengangkat tangannya keatas kening.

"Ciapp mommy.. thankyou mmuachhh"  balita itu berlari riang kearah kamar mama nya yang beberapa hari ini  sangat ia rindukan. Kaindra melihat langit berlari pun tergesa turun dari pangkuan rheandra dan mengejarnya.


Langit sampai diatas terlebih dahulu, dia menunggu kaindra yang perlahan menaiki tangga kemudian menggenggam tangannya saat kaindra berhasil mensejajarkan tubuh dengannya.

"Baby kai dak boyeh beyicik ya, mama agi atit.."  ujar langit menaruh telunjuk nya di depan bibirnya, kaindra mengangguk lucu dan ikut menaruh telunjuknya di depan bibir mungilnya.

Ceklek!

Pintu terbuka, kedua balita itu menyembulkan kepalanya mengintip titan yang tidur meringkuk membelakangi mereka. Perlahan keduanya masuk dan berjalan kearah titan. Titan tau itu kedua balitanya namun dia enggan membuat mereka ketakutan karena wajah babak belur nya.

"Mama~~ macih atit ya? Langit angen mama.."  ujar langit lucu dengan jari yang mencolek-colek lengan titan.

"Mama bilu.. kai uga angen mama"  timpal kaindra tak kalah menggemaskan, titan tersenyum manis.

"Mama juga kangen kalian sayang, tapi mama lagi sakit maafya.."  kedua balita itu tersenyum lebar mendengar suara lembut mama tercinta mereka.

"Langit mau liat mama boyeh ??"

"Jangan sekarang ya sayang, mama lagi sakit, langit sama kaindra main sama mommy dan onty dulu ya"  sergah titan

"Mama hiks.. kai angen mama hiks peyuk mama.." 

"Langit uga hiks peyuk mama.."  titan tersentak mendengar keduanya menangis dengan cepat dia bangkit dan menoleh kearah keduanya.

"Aaaaaaaaaaaa... "  Jerit kedua balita itu kemudian berlari keluar dari kamar, namun naas karena ketakutan mereka menuruni tangga dengan tergesa dan berakhir keduanya jatuh berguling-guling.


The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang