#23

1.4K 149 4
                                    


Keesokan nya anin baru saja masuk keruang kerjanya, meski sebenarnya jadwal praktek nya itu dimulai sekitar 3 jam lagi namun gadis itu harus menemui pasien yang sudah membuat janji dengannya. Gadis itu nampak serius membaca berkas-berkas calon pasiennya kemudian mengangguk-angguk paham dan membuatkan resep untuk calon pasiennya.

Disisi lain titan baru saja sampai di kantornya setelah sebelumnya mengantarkan anin ke rumah sakit.
Gadis itu berjalan santai melewati para pekerjanya yang menatap kearahnya dengan tatapan heran sekaligus kagum karena penampilan barunya.


Ceklek!

Titan membuka pintu ruangannya dan segera mendudukan diri di kursi kebesarannya, memeriksa berkas-berkas yang sudah tertata rapih di meja kerjanya.

Tok.. tok..

"Masuk.."  ujar titan, gadis itu mendongak dan tersenyum manis pada tamunya.

"Hai sayang.. "  sapa titan seraya bangkit dan memeluk tamunya itu.

"Hai kak.. syifa kangen banget sama kaka.."  titan terkekeh, melepaskan pelukannya.

"Kaka juga kangen banget sama adik kaka yang cantik ini"  ujarnya mencolek hidung Syifa.

"Kaka kapan potong rambut ??" 

"Duduk dulu baru nanya.."
Syifa cengengesan, mendudukkan tubuhnya diatas sofa dengan titan disebelahnya.

"Kemaren, kaka pengen bikin langit ngerasa bener-bener punya ayah dan.. "  titan menatap lekat syifa,

"Terapi itu benar-benar memberikan efek yang buruk.."

"Kaka harus tetep semangat ya.. ingat orang-orang yang kaka sayang, yang lagi kaka perjuangkan.. "  jelas syifa menyemangati nya, titan tersenyum dan mengangguk.

"Oh ya gimana progres kamu sama si dia ??"  Syifa melotot kemudian tersipu malu.

"A-apaan sih kak, lagian syifa kan cuma mengagumi aja bukan suka"  jawab syifa gugup seraya menggaruk tengkuknya.

"Yakin gak suka ?? Gak deg-degan gitu ??"

"Ishhh kaka mah.. ya engga lah kak, lagian kan dia juga straight gak mungkin mau sama syifa"

"Siapa bilang ??"  Syifa menatap titan dengan mata berbinar. Titan bangkit dari duduknya, menekan tombol pada interkom untuk memanggil sekertaris nya.

"Dira.. tolong keruangan saya.. "

Syifa melotot sedangkan titan menatapnya dengan senyuman mengejek. Tak lama indira masuk keruangan titan setelah mengetuk pintu.

Gadis itu tertegun saat pandangannya bertemu dengan tatapan lembut syifa, titan menatap keduanya secara bergantian kemudian berdehem membuat mereka terperanjat dan salah tingkah.

"I-iya ada apa nyonya ??"  Gugup indira, titan menahan tawanya.

"Semua berkas sudah saya tanda tangani jadi pekerjaan kamu sedikit ringan hari ini kan ??"  Tanya titan, indira mengangguk pelan.

"Adik saya si cantik syifa pengen cari kado buat langit, kamu tolong temani dia ya"  syifa dan indira membelalak kaget.

"T-tapi.. "

"Kalo kamu bantah saya gak segan potong gaji kamu !!"  Ancaman telak titan membuat indira pasrah dan menyanggupi permintaan nya.

"Baik nyonya.. "

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang