#19

1.5K 162 2
                                    



Hari ini anindita membawa anaknya Langit ke sebuah mall besar di tengah kota Bandung. Mereka berdua tanpa titan, gadis jangkung itu katanya tengah mengurusi Bistro nya di denpasar bali. Langit menggenggam erat tangan ibundanya dan berceloteh riang karena bisa menghabiskan waktu bersama mommy tercintanya.

Langit mengedarkan pandangannya dengan manik yang berbinar menatap setiap penjuru ruangan besar berisikan deretan rak mainan yang tersusun rapih disana. Dia menarik lengan anin menghampiri lemari dengan deretan mainan khusus anak laki-laki. Anin hanya tersenyum mengikuti tarikan tangan sang anak.

"Wow.. mommy ini keyen.. "  takjubnya seraya menoleh pada anin, anin mengangguk.

"Langit mau ?? Ambil aja"

"Boyeh mom ?? Langit mau cemuanyaaaa.."  balita itu merentangkan kedua tangan seakan ingin memeluk semua mainan di hadapannya. Anin terkekeh kemudian berjongkok didepan langit.

"Gak boleh sayang.. langit beli beberapa aja ya, mainan langit di rumah udah banyak"  ujar anin lembut, langit memanyunkan sedikit bibirnya cemberut.

"Nanti kalo mama pulang mama pasti bawain langit mainan lagi"  lanjut anin, langit mendongak dan tersenyum lebar.

"Benelan mom ?? Mama bilu beyiin langit mainan agi ??" 

Anin mengangguk, "langit pilih aja mana yang langit suka dan inget.. jangan semua ya.. "

"Ciapp mommy.. thankyou mmuachhh"  balita itu menarik wajah anin kemudian mengecup pipinya dan dengan cepat memperhatikan mainan-mainan yang ingin ia bawa pulang.

Anin kembali berdiri bersidekap dada dengan tatapan teduhnya melihat sang anak yang terlihat riang memilih-memilah mainannya, gadis itu tersentak saat ponselnya berdering. Anin merogoh tasnya mengambil benda persegi itu dan tersenyum saat notifikasi pesan dari istrinya lah yang menginterupsi.




Biru❤️ :

Selamat siang mommy dokter..
Maaf biru gak bisa nepatin janji, tapi biru pasti langsung pulang kalo masalah disini udah beres.
Anin jangan nakal dan jaga Prince Langit dengan baik ya..
Love you more wifey 💙



Gadis itu menghela nafas membaca pesan yang dikirim istrinya, anin menaruh lagi ponselnya tanpa berniat membalasnya. Anin sedikit kecewa mengingat lusa adalah hari spesial untuk mereka namun titan seperti biasa lebih mementingkan bisnisnya.

Langit menoleh menatap mommy nya, dahinya mengernyit heran melihat raut wajah sendu anin. Dia menaruh kembali mainan yang ada ditangannya kemudian menghampiri anin yang menatap rak mainan itu dengan tatapan kosong.
Tangan mungilnya menggenggam tangan anin membuat anin menoleh.

"Loh sayang, udah selesai ??"  Langit menggeleng lucu.

"Mommy angan cedih, mama nanti puyang kok"  anin mengernyit heran mengapa langit bisa tau tentang apa yang ada dipikirannya.

"Mommy gak sedih kok, mama disana kerja juga buat kita jadi langit juga harus terus dukung mama ya.. "  balita itu mengangguk semangat dengan senyum lebar menampakan kedua lesung pipinya yang begitu menggemaskan.

"Langit pacti jagain mommy kok, langit kan udah becal mommy dak boyeh cedih agi yess.. "

"Siaapp komandan.. "  jawab anin dengan tangan diatas keningnya, hormat pada anaknya. Langit menarik tangan kanan anin mencium punggung tangannya dengan lembut dan terkesan manis kemudian melanjutkan acara shopping nya.

The Deep Regret (Beautiful pain chapt 2) GXG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang