Kalau nggak suka tu bilang. Ada nyali kan?
:
Sekarang hari senin, hari dimana Micha harus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang Ia minati itu. Akhir-akhir ini Micha nampak bahagia, bagaimana tidak? Papahnya sendiri yang bilang akan cepat-cepat pulang ke rumah.
Rumah yang mungkin sudah lebih dari 4 tahun tidak pernah Ia injaki. Banyak kenangan yang tersimpan di rumah yang Bunda dan juga Micha tempati.
Saat ini, Micha berada di dua keadaan yang tidak tau Ia sekarang harus bagaimana. Senang atau sedih. Senang karena Papahnya akan kembali pulang, sedih karena sepupunya masih marah kepadanya.
Sekarang Micha sedang berada di kelasnya sambil terus menatap chat yang Ia terima semalam.
"Miss bengong lagi ngelamun ni," ucap Roni yang kini duduk di meja Micha sambil tertawa ringan.
Micha hanya berdecak dan mengabaikannya.
Roni terus menatap ke arah Micha dan handphone yang kini sedang Micha genggam. "Kalau lagi seneng tu bagi-bagi coba."
"Plis deh Ron, kali ini aja lo nggak usah ganggu gue. Bisa kan?" Micha melirik malas ke arah Roni. Hanya sekilas, Ia kembali menatap layar handphonenya.
"Yaudah deh karena abang yang kece ini lagi berbaik hati kepada ratu hati, maka abang akan pergi aja, dadahh," Roni pun berjalan menuju letak pintu kelas berada.
Micha berdecak sambil melirik ke arah Roni yang sudah jauh di sana. "Ck, dari tadi kek."
Micha mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas mencari keberadaan Afam yang sama sekali tidak ada di sana. Micha hanya mengabaikan Afam yang tidak ada di kelasnya, tidak ingin mencari tau karena apa Ia tidak masuk sekolah.
•
•Bel pulang sekolah berbunyi, siswa-siswi berhamburan keluar kelasnya masing-masing. Micha kini berjalan santai menuju ruang eskul Teater. "Ca."
Merasa ada yang memanggilnya, Micha membalikan badannya ke belakang dimana sosok itu berada. "Apa?"
"Jangan judes-judes napa," ucapnya lalu menghampiri Micha.
Micha berdecak kesal sambil menatap orang yang kini berada di hadapannya. "Iya, Roni jelek ada apa manggil-manggil?"
Kini giliran, Roni yang kali ini berdecak kesal ke arah Micha. "Lo gimana sih? Gue ganteng kayak gini dibilang jelek."
Micha menatap malas ke arah Roni. "Ngapain manggil?"
Roni hanya tertawa ringan. "Nggak, cuman mau ingetin aja. Jangan cape-cape eskulnya, lo kan baru aja kecelakaan kemaren."
Micha hanya mengabaikan ucapan Roni, Ia kembali berjalan santai menuju ruang eskul teater.
Roni yang melihat itu pun ikut berjalan dan menyesuaikan dengan Micha. Micha yang risih terus diikuti oleh Roni pun, sedikit berlari.
Saat di tikungan, Micha tidak melihat ke depan. Hingga akhirnya.
Bugh.
Untuk yang kedua kalinya Micha menabrak seseorang. "Aww."
Roni yang melihat Micha terjatuh pun semakin mempercepat larinya.
"Lo," ucap orang itu sambil menunjuk kan jari telunjuknya ke arah Micha.
"Ca, lo gpp kan?" tanya Roni sambil memeriksa sikunya Micha.
Micha berdiri yang diikuti oleh Roni dan juga orang itu. "Ehe maaf Marvel, gue nggak sengaja."
Mervel hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan pergi dari sana. Roni kembali memeriksa siku Micha. Hanya ada lebam dan goresan kecil di siku kanan Micha.
"Sini gue plaster in," tawar Roni lalu mengeluarkan plaster bergambar beruang itu.
Micha hanya menuruti apa yang baru saja Roni katakan. Plaster it nampak cantik di lengan Micha. "Udah selesai. Maaf ya gara-gara gue, lo jadi kayak gini."
Micha tersenyum ke arah Roni lalu kembali berjalan. Baru dua langkah Ia berjalan dan meninggalkan Roni yang masih diam di tempat, Micha membalikkan badannya dan tersenyum kembali ke arah Roni. "Tq Ron."
Setelah itu Micha berjalan kembali ke ruang eskul teater. Dan Roni? Ia tidak tahu berjalan kemana yang pasti dia tidak mengikuti Micha lagi.
Micha kini sudah berada di ruang eskul teater. Waktu dimulainya eskul ini akan dimulai beberapa menit lagi. Micha membuka data handphonenya dan di sana Ia melihat ada notif dari Roni. Micha heran mengapa Roni harus mengirimkannya pesan padahal baru saja Ia bertemu.
Micha yang semakin penasaran pun langsung membuka pesan itu.
Roni rese:
Ca, kalau lagi ada waktu luang tolong kabari gue ya. Soalnya ada yang mau gue omongin.Setelah membaca pesan itu, Micha semakin penasaran. Sebenarnya apa yang mau Roni katakan. Mengapa tadi saat bertemu tidak langsung mengatakannya?
Micha hanya melihat pesan itu lalu melihat aplikasi media sosialnya. Di sana ada yang menandainya. Micha membuka notif itu dan alangkah terkejutnya Micha saat melihat ada fotonya yang sedang tertidur di rooftop sekolah. Micha bingung sekaligus marah, mengapa orang ini bisa mendapatkan fotonya? Dan siapa orang yang menggunakan akun tidak dikenal ini?
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Hallo🌱 Micha kambek lagi🙌🏻
Apa kabar? Semoga baik-baik aja ya.
Roni mau bilang apa ya🤔Seperti biasa👇🏻
Jangan lupa vote dan krisar ya😉
Terimakasih💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Micha [END]
Teen Fiction[BHS 1] Story by @ekkavzyh ... Saat dua pertanyaan yang sama di waktu yang hampir bersamaan. Maka beri aku waktu untuk menjawabnya. ©Copyright 22 Juni 2020.