Part 18

18 9 2
                                    

Setelah membaca caption dan juga melihat fotonya yang tersebar itu Micha semakin marah. Tidak tahu apa yang akan terjadi jika Micha menemukan orang yang telah menyebarkannya itu. 

"Ca, mau kemana," ucap Runa saat sambil menahan tangan Micha.

"Oh iya Run, gue izin dulu ya," Micha lalu pergi dari ruangan itu dan berjalan kencang ke arah dimana markasnya berada.

Setelah sampai di markasnya, Micha langsung mencari keberadaan Atro dan mengabaikan setiap orang yang menyapanya. "Tro, lo dimana?" Micha berteriak memanggil Atro, berharap orang yang Ia cari sedang berada di sana.

Orang yang dipanggil Atro pun menghampiri Micha. "Ada apa? Tumben banget lo cari gue."

"Ke ruangan lo sekarang," ucap Micha yang kini sudah berjalan terlebih dahulu.

Atro hanya mengikuti kemana Micha berjalan. Rungan pribadi milik Atro kini menjadi tempat dimana mereka berdua berada.

"Tro tolong cariin pemilik akun ini," ucap Micha sambil memberikan handphonenya.

Atro hanya menganggukan kepala lalu duduk di kuris yang kini di depannya sudah ada alat yang akan Ia gunakan untuk melacak pemilik akun itu. "Buat cari ini butuh waktu yang cukup lama."

"Paling cepat, kapan selesainya?" tanya Micha yang terus memperhatikan layar alat itu.

Atro menimbang-nimbang. "Sekitar jam 7 malam baru bisa ketemu."

Micha menganggukan kepalanya lalu berjalan ke arah pintu. "Yaudah, kalau udah ketemu langsung hubungi gue. Gue mau cabut lagi."

Atro hanya menggunakan kepalanya.  setelah pintu kembali tertutup, Ia kembali fokus melacak akun tadi.

Rumah. Kini Micha berada di rumahnya tepatnya di ruang tamu. Sejak tadi Ia kesal karena menyebarnya foto itu begitu cepat. Banyak sekali teman-teman Micha yang menanyakan prihal itu bahkan ada juga yang komen sesuka hati mereka tanpa memikirkan perasaan Micha.

Micha mematikan data handphonenya lalu berbaring di sofa yang ada di ruang tamu. Sambil memakan cemilan yang tadi Micha ambil sebelum pergi ke ruang tamu.

Menutup matanya, menebak-nebak orang yang menyebarkan aibnya itu. "Ca, kalau lagi makan jangan sambil tiduran."

Micha pun bangun dari posisi rebahannya. "Ehe iya Bun."

Bunda ikut duduk di samping Micha, lalu ikut menikmati cemilan yang ada di pangkuan Micha.

Micha mengambil kembali handphonenya. Setelah Ia menyalakan data, ada beberapa notif yang Ia terima. Mata Micha terpusat kepada chat yang
Atro kirimkan.

Trolly:
Ca, orang yang nyebarin foto itu, dia sekarang lagi berada di dekat SMA Razarda. Ada kemungkinan pemilik akun tadi adalah salah satu murid di SMA Razarda.

Micha kaget dan juga bingung. Ia tidak mempunyai banyak musuh apalagi di SMA itu. Jika benar yang menyebarkan foto itu ialah murid dari SMA Razarda maka apa alasan orang itu menyebarkankannya? Atau sebenarnya ....

Ini Caca🔥:
Kira-kira pemilik akun itu siapa ya?

Tidak lama kemudian pesan yang Micha kirimkan mendapatkan respon dari Atro.

Trolly:
Lo punya musuh atau lagi ada masalah sama anak Razarda?

Micha berfikir sejenak. Pikirannya langsung mengarah ke sepupunya. Miyyami. Tapi Ia tepis rasa curiga itu, karena mana mungkin sepupunya sendiri yang menyebarkan aibnya. Dan lagi pula bagaimana bisa Miyyami mendapatkan foto itu.

Ini Caca🔥:
Selama ini gue nggak punya musuh sama anak Razarda, tapi gue emang lagi ada masalah sih sama sepupu gue.

Esok harinya Micha berangkat ke sekolah seperti biasa. Saat Micha turun dari mobilnya banyak sekali siswa-siswi yang membicarakan Micha. Micha yang gerah akan semua itu pun cepat-cepat berjalan menuju kelasnya. Sepanjang jalan Micha di lirik oleh teman-temannya. Bukan hanya temannya saja, kakak kelasnya pun ikut menyindir Micha.

"Kalem-kalem mematikan," sindir kakak kelas itu sambil menatap sinis ke arah Micha.

"Ga nyangka, murid yang selalu dibanggkan oleh guru ternyata aslinya kek gitu."

Dan ada banyak lagi sindiran yang Micha terima pagi hari ini. Micha hanya mengabaikannya dan bergegas menuju kelasnya.

Di depan mading banyak sekali siswa-siswi yang sedang berkerumun. Micha yakin itu adalah foto-fotonya yang dengan sengaja ada orang yang menempelkan fotonya di mading sekolah.

Micha pun melihat mading itu dan ternyata dugaannya itu benar. Banyak sekali foto Micha yang tertempel di mading itu. Micha mencabuti semua foto yang menempel di kaca mading, lalu berjalan kembali menuju kelasnya. Mengabaikan semua ocehan yang tentunya jika Ia dengarkan akan banyak sekali yang menusuk ke dalam hatinya.

Tidak ingin terus-terusan menjadi bahan omongan seantero Normezza. Micha pun kembali menghubungi Atro dan menanyakan prihal kemarin malam.

Dan betapa kagetnya Micha saat membaca pesan yang Atro kirimkan.

💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤💤
Atro kirim apa?
Holla Micha kambek lagi dan lagii🙌🏻
Jangan lupa vote dan krisar😉Terimakasih💕

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang