Part 24

16 7 3
                                    

Mereka pun berjalan menuju ruang tamu sedangkan Bunda Micha berjalan kearah dapur.

Roni menyimpan kue itu di atas meja yang ada di sana. "Ca, gue mau bicara bentar, tapi nggak di sini," bisik Roni.

Micha pun menganggukan kepalanya, lalu berjalan menuju pintu keluar rumah. "La, Ly, gue pergi bentar ya."

"Lah mau kemana?" tanya Molla dan Lolly kompak.

"Kepo lo," sahut Roni yang membuat Molla dan Lolly nampak sebal.

Saat sampai di taman dekat rumah Micha, Roni mengungkapkan sebuah fakta yang bahkan Micha sendiri kaget mendengarnya.

Roni dan Micha duduk di taman itu. "Lo mau ngomong apa Ron?" tanya Micha.

"Ca, nggak tau kenapa akhir-akhir ini pikiran gue selalu bertuju ke lo Ca, setiap hari gue pasti mikirin lo," ucap Roni sambil melihat kearah rumput yang ada di taman itu.

"Gue rasa sekarang lo udah jadi bagian dari hidup gue Ca," tambah Roni.

"Lo ... Lo mau nggak jadi pasangan gue?" tanya Roni yang kini menatap lekat bola mata Micha.

Tentu saja Micha kaget, Ia tidak tau harus menjawab apa. Pikirannya pun diambang kebingungan. "Pasangan?"

Roni hanya menganggukan kepalanya. "Kalau nggak mau juga nggak apa-apa kok, kita bisa jadi temen kan?"

Kini Micha mengangguk kepalanya, ntah itu menjawb pertanyaan yang pertama atau yang kedua. "Iya yang mana nii?" tanya Roni yang bingung dengan respon yang Micha berikan.

Tampak ragu dan malu untuk menjawabnya, Micha hanya mengangkat  jari telunjuk dan juga jari tengahnya.

"Pertanyaan kedua?" tanya Roni memastikan apa yang telah Ia lihat.  Ia harap Micha menjawab pertanyaan yang pertama.

"Dua-duanya," ucap Micha memberikan sebuah pernyataan yang tentunya membuat Roni seakan terbang.

"Ja ... Jadi lo mau jadi teman sekaligus pasangan gue?" tanya Roni yang terus memastikan.

Micha hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. "Aaaaa Ma, sekarang Roni bahagia bangett," teriak Roni yang memanggil Mamahnya.

Micha tau selama ini Roni tidak benar-benar bahagia, Ia sudah terjun ke dalam sebuah dimensi yang membuatnya terus merasa tidak ada hal yang membuatnya sedih saat berada di keramaian dan akan merasa sebaliknya saat Ia sendirian.

Bisa dibilang Roni itu, king-nya berbohong. Ia pandai menyembunyikan masalahnya sampai orang-orang yang sudah hidup lama bersama Roni pun tidak tau saat Roni dalam titik terlemahnya.

Micha tau saat Mamahnya Roni telah meninggalkannya untuk selamanya.

Micha hanya tersenyum melihat tingkah laku Roni yang seperti ini. Jarang sekali Ia melihat Roni seperti ini.

"Oyy," teriak seseorang di balik pohon besar yang ada pinggir jalan itu.

Muncullah dua orang yang tentunya membuat Micha kaget. Molla dan Lolly, ternyata mereka menguping pembicaraan Roni dan juga Micha.

"Kalian? Ngapain di sini?" tanya Micha heran.

"What! Jadi kalian ngikutin kita? Denger semua pembicaraan gue sama Caca?" tanya Roni memastikan.

Molla dan Lolly hanya tersenyum seakan tidak ada hal apapun yang terjadi.

"Plis kalian jangan bilangin hal ini ke Bunda ya," ucap Micha kepada Molla dan juga Lolly.

"Lahh emangnya kenapa Ca?" tanya Roni tidak mengerti.

"Dia nerima lo, karena kasian aja kalau harus nolak lo," ucap Lolly asal.

Kini Roni menatap Micha, seakan berbicara lewat tatap mata itu. Micha hanya menggelengkan kepalanya berusaha meyakinkan Roni bahwa apa yang Lolly ucapkan itu tidak benar.

"Eh Ly, kan kita tadi kirim video ke Bunda," ucap Molla saat Roni dan Micha masih bertatap muka.

"Ha? Dari tadi kalian videoin kita?" tanya Micha yang kaget mendengar pernyataan dari Molla.

Molla hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ck, La lo kenapa bilang sih?" tanya Lolly sebal.

"Hehe maaf Ly, keceplosan."

Roni merangkul Micha untuk menjauh dari Molla dan juga Lolly. "Ca, kamu terima aku bukan karena kasian kan?" tanya Roni memastikan.

"Kamu masih nggak percaya? Aku harus ngelakuin apa biar kamu percaya?" tanya Micha kepada Roni.

Roni hanya tersenyum, lalu Ia membawa Micha kedalam dekapannya. Mereka berpelukan, saling mengalirkan rasa tenang diantara mereka.

"Aku percaya kok Ca, aku cuman gamau aja kalau kamu harus terima aku cuman gara-gara kamu nggak enak kalau harus nolak," ucap Roni saat masih memeluk Micha.

"ILy, Ronii," ucap Micha yang tentunya membuat Roni semakin terbang.

"Too, Ca. Kita pulang ke rumah yo, Bunda kan di rumah sendirian," ajak Roni.

Micha dan Roni berjalan menuju rumahnya, meninggalkan Molla dan Lolly yang masih sebal ditinggal oleh mereka.

📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍

Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang