Part 13

32 13 1
                                    

Micha tidak sadarkan diri, banyak sekali orang yang membantu Micha dan yang menabrak Micha ke rumah sakit yang dekat dengan kejadian itu.

Setelah Micha berada di rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia dan juga orang yang menabraknya langsung ditangani oleh tim medis yang berada di sana.

Kejadian tabrakan itu tidak jauh dari rumah Micha. Salah satu orang yang mengantarkan Micha dan orang yang menabrak Micha adalah salah satu warga yang berada di sekitar rumah Micha.

Orang itu pun menelepon Bunda Micha. Kebetulan sekali orang itu mempunyai nomor telepon Bunda Micha.

Setelah Bunda Micha ditelepon, tidak lama kemudian Bunda datang bersama Tante Meysha.

Saat di rumah sakit Bunda Micha mencari ruangan UGD. Tidak butuh waktu lama kini Bunda dan Tante Meysha sudah berada tepat di depan ruang UGD.

Bunda Micha menghampiri orang yang tadi meneleponnya.

"Yang sekarang lagi di UGD itu bukan Micha kan?" tanya Bunda Micha memastikan.

Bunda Micha berharap kalau orang itu akan menjawab iya yang di dalam sana bukan Micha. Namun sayang sekali orang itu tidak menjawab sesuai dengan apa yang Bunda Micha harapkan.

"Tadi Micha ditabrak mobil yang dikemudikan oleh seorang anak laki-laki." jelas orang itu kepada Bunda Micha.

"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu ya, semoga Micha disana baik-baik saja." ucap orang yang mengantarkan Micha tadi.

"Terima kasih ya," balas Tante Meysha mewakili Bunda Micha.

"Mba udah kabarin Miyyami?" tanya Bunda Micha ketika orang tadi sudah pergi meninggalkan mereka berdua.

"Udah, paling masih di jalan."

Sudah beberapa menit Bunda Micha dan Tante Meysha duduk menatap ruangan dimana Micha sedang dirawat. Miyyami datang dan tersenyum kaku ke arah Bunda Micha tanpa melirik ke arah Tante Meysha, Bundanya sendiri.

Miyyami pun merangkul Bunda Micha yang masih menangis. Ia ikut menangis, mendengar kabar sepupunya yang baru saja beberapa waktu yang lalu Micha terus meneleponnya.

Tante Meysha hanya melihat ke arah pintu yang tertutup. Di sana, di ruangan dimana gadis kecil yang selama ini selalu Ia puji sedang ditangani oleh dokter.

Bunda, Tante Meysha, begitu pun dengan Miyyami. Mereka semua sekarang berdoa agar Micha baik-baik aja di sana.

Miyyami kini sedang membaca pesan yang Micha kirimkan beberapa menit yang lalu. Ia terus saja membaca ulang pesan yang mungkin lebih dari lima ratus pesan yang Ia terima dari Micha.

"Ca maafin gue," ucap Miyyami dalam hatinya.

Miyyami sangat merasa bersalah. Mungkin jika Ia tidak bertindak seperti tadi, Micha akan baik-baik aja sekarang.

"Miyyami ini semua gara-gara kamu! Kalau aja kamu bersikap sopan sama Micha, mungkin sekarang Caca masih di rumah dan semua ini nggak bakalan terjadi. Kamu emang anak yang nggak bisa diharapkan!" ucap Tante Meysha sambil menatap tajam ke arah Miyyami.

Miyyami yang tidak ingin ribut pun memilih untuk pergi dari sana. Miyyami berlari sekencang mungkin. Masih dengan air mata yang Ia tahan sejak tadi.

"Mbak, seharusnya mbak jangan bertindak seperti itu kepada Miyyami. Saya tau mbak menyayangi Micha. Tapi seharusnya mbak juga menyayangi Miyyami apalagi Miyyami itu anak satu-satunya mbak." ucap Bunda Micha sambil menatap ke arah Tante Meysha.

"Jangan sampai Miyyami membenci mbak," tambah Bunda Micha yang kini membuat Tante Meysha sadar bahwa selama ini Ia salah.

Tante Meysha pun mengejar Miyyami dan meninggalkan Bunda Micha yang kini terus menunggu pintu itu terbuka.

Tante Meysha terus berlari mengejar Miyyami yang tidak tau sekarang Miyyami berada dimana.

Setelah Mencari Miyyami di sekeliling rumah sakit namun Ia tidak juga menemukan Miyyami. Tante Meysha pun menelepon Miyyami namun _handphone_ Miyyami sibuk.

Tante Meysha kembali menemani Bunda Micha yang kini masih setia duduk di tempat yang sama sebelum Tante Meysha meninggalkannya.

"Gimana? Udah ketemu Miyyami?" tanya Bunda Micha saat Tante Meysha duduk di sampingnya.

Tante Meysha hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap pintu UGD yang masih tertutup rapat.

"Udah ditelepon?" tanya Bunda Micha lagi.

Tante Meysha mengalihkan pandangannya ke arah handphone yang Ia pegang. "Udah tapi nggak diangkat."

Bunda Micha pun menelepon Miyyami dengan menggunakan handphonenya. Panggilan itu diterima oleh Miyyami. "Hallo Miyyami."

"Iya Tan, ada apa? " jawab Miyyami di sana.

Bunda Micha yang mendengar suara Miyyami pun langsung memberikan handphonenya kepada Tante Meysha. "Miyyami."

Setelah Tante Meysha bicara, sedetik kemudian panggilan Miyyami pun terputus. Mungkin Miyyami masih marah kepada Tante Meysha.

Tante Meysha yang melihat panggilannya diakhiri pun memberikan kembali handphone milik Bunda Micha.

Bersamaan dengan itu, dokter yang menangani Micha pun keluar dari ruang UGD.

Bunda Micha langsung menghampiri dokter itu. "Gimana dok? Anak saya baik-baik aja kan?"

🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑🚑

Hallo🔥🔥
Ada apa dengan Caca? 😢

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang