Part 23

10 6 4
                                    

Setelah beberapa menit Micha menunggu, akhirnya Ia bisa menemui Bundanya. "Bun, bunda kenapa?" tanya Micha yang duduk di samping ranjang yang Bunda Micha tempati.

"Eh, ini temennya Caca ya? Caca kok nggak pernah ngenalin ke Bunda," ucap Bunda Micha mengalihkan pembicaraan.

Roni pun salim kepada Bunda Micha. "Ehe iya Tan, saya temennya Micha."

Bunda Micha mengangguk kepalanya sambil tersenyum kearah Roni.

Micha yang kesal karena Bundanya tidak menjawab atas apa yang baru saja Ia tanyakan pun, mengkode Roni agar keluar dari ruangan itu.

Mata Micha menatap Roni dan beralih ke arah pintu. Alis Roni mengerut, Ia tidak mengerti apa yang Micha kode kepadanya.

Micha pun mengeluarkan handphone dari saku celana dan langsung mengetikan beberapa kata di sana.

Handphone Roni bergetar, Ia sedikit membaca chat yang Micha kirimkan. "Kalian kenapa?" tanya Bunda Micha yang sedari tadi melihat tingkah laku kedua remaja yang ada di depannya ini.

Micha hanya menggelengkan kepalanya. "Tan, saya pamit keluar sebentar ya," ucap Roni yang mendapatkan anggukan dari Bunda Micha. Roni pun lalu berjalan menuju pintu.

Setelah Roni hilang bersamaan dengan pintu yang tertutup, Micha kembali mengintrogasi Bundanya. "Bun," ucap Micha kembali fokus kepada Bundanya.

"Ca, Bunda lagi gamau bahas ini," ucap Bunda Micha yang seakan tau apa yang akan Micha tanyakan.

Micha mengangguk mengerti. "Bun, lain kali kalau ada apa-apa bilang sama Caca ya," ucap Micha kepada Bundanya.

Bunda hanya tersenyum. "Yaudah Bun,  Caca nyusul Roni bentar ya. Nggak enak sama dia," ucap Micha izin pamit ke Bundanya.

Bunda pun menganggukan kepalanya. Micha keluar dan menghapiri Roni yang sedang duduk. "Ron, maaf sama makasih ya," ucap Micha yang kini berada di samping Roni.

"Sans aja Ca," ucap Roni yang kini sedang menatap Micha.

Micha hanya menganggukan kepalanya.

"Lekas membaik buat Bunda lo, sama lo juga," ucap Roni yang kini membuat Micha bingung.

Alisnya kini mengerut. "Gue?"

Roni mengangguk kepalanya. "Iya lo, gue tau akhir-akhir ini lo lagi nggak baik kan? Maksudnya lo lagi ada masalah, gue tau lo bisa nyelesaiin semuanya," ucap Roni sambil tersenyum.

Micha pun ikut tersenyum. "Iyaa."

"Yaudah gue cabut dulu ya Ca, salam buat Bunda lo," ucap Roni lalu berdiri yang diikuti oleh Micha.

"Iya Ron, Makasih ya udah mau jenguk Bunda."

Roni hanya menganggukan kepalanya lalu pergi dari sana. Micha pun kembali menemani Bundanya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Setelah dua hari, Micha merawat Bundanya di rumah sakit. Kini akhirnya Micha dan juga Bundanya kembali lagi ke rumah milik keluarga Mellays.

Saat turun dari mobil milik keluarga Mellays, Micha dikagetkan dengan adanya Molla, Lolly dan juga satu orang lagi yang paling membuat Micha kaget.

Tidak tahu apa yang tiga orang itu lakukan di depan rumahnya. Micha melihat ke arah Bundanya yang tersenyum. Micha bingung mengapa Bundanya tersenyum, harusnya Ia kan ikut kaget.

"Bundaa, Bunda kenapa?" tanya Molla kepada Bunda Micha.

Bunda pun tersenyum. "Bunda baik-baik aja La," ucap Bunda yang kini berada di hadapan ketiga orang itu.

"Molla, lo tuh ya, Bunda butuh istirahat. Ayo Bunda kita masuk," ajak Lolly seakan Ialah pemilik rumah itu.

"Ca," ucap Roni saat Molla, Lolly dan Bunda sudah masuk kedalam rumah.

Micha masih kaget dengan kehadiran Roni saat ini. "Oyy Ca," Roni melambailan-lambaikan tangannya di depan wajah Micha.

"Eh iya?" tanya Micha yang kembali sadar dari kagetnya.

"Masuk yoo," ajak Roni sambil menarik pergelangan tangan Micha.

Micha pun ikut berjalan di samping Roni.  Roni membuka pintu rumah itu, yang menampilkan wajah Molla, Lolly dan juga Bunda Micha yang berda di tengah.

"Happy birthday to you ...."

"Happy birthday to you ...."

"Happy birthday, happy birthday ...."

"Happy birthday to you ...." keempat orang itu menyanyi lagu ulang tahun.

"Selamat ulang tahun, sayang. Doa Bunda yang baik-baik buat Micha," ucap Bunda Micha lalu memeluk Micha.

Micha membalas pelukan itu. "Makasih Bunda."

"Eh tiup dulu dong lilinnya," ucap Molla yang kini sedang memegang kue itu. Lilin berangka 17 itu kini sudah Micha tiup.

"Makasih ya, kalian emang best," ucap Micha lalu memeluk Molla dan Lolly.

Kue yang tadi Micha tiup lilinnya kini sudah berpindah tangan ke Roni.

"Ayoo masuk, nggak enak diri mulu," ucap Bunda Micha yang diiringi gelak tawa.

📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍📍

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak👣👣

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang