Part 16

26 12 2
                                    

Setelah menonton film bersama Bunda dan juga Mikael, Micha izin ke kamarnya untuk mengambil handphone yang Ia lupa bawa saat ke bawah.

"Bun, El izin pulang dulu ya," ucap Mikael kepada Bunda Micha saat Micha masih berada di kamarnya.

Bunda pun ikut berdiri. "Iya nak El, terima kasih ya sudah jengukin Caca."

Mikael hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju pintu.

"Sering-sering main ke sini ya nak El, titip salam buat Bunda sama Ayah ya," ucap Bunda Micha saat di luar rumah.

Mikael lagi-lagi menganggukan kepalanya. "Iya Bun, ntar El sampaikan."

Mikael pun pergi dari rumah Micha menggunakan mobil yang tadi Ia bawa.

Bunda masuk kembali ke dalam rumah setelah menutup dan juga mengunci pintu itu.

"Bun, El mana? Kok nggak ada," ucap Micha saat menuruni anak tangga.

Bunda tersenyum sambil berjalan menuju dapur. "Baru aja Bunda antar El ke luar, katanya mau pulang."

Micha hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh iya Bun, besok Caca mau main ke rumah Molla ya."

Bunda pun berhenti berjalan setelah mendengar ucapan Micha. "Caca kan masih sakit."

"Sekarang udah membaik kok Bun, lagian Caca bosen diem di rumah mulu," ucap Micha saat di ruang tamu.

Bunda ikut duduk di sofa sebelah Micha. "Tapi kan, yaudah tapi hati-hati ya."

Akhirnya muka Micha yang dibuat-buat memelas pun bisa membuat Bunda mengizinkannya untuk pergi ke rumah Molla.

"Siap Bun," ucap Micha sambil hormat kepada Bundanya.

Bunda kembali menuju dapur, meninggalkan Micha sendirian di sofa.

Micha menyalakan data handphonenya lalu membuka salah satu aplikasi yang ada di handphone.

Terdapat sebuah grup yang bertuliskan RAHASIA. Ada 2517 pesan yang belum terbaca dari grup itu. Micha lalu membukanya dan di sana terdapat 715 yang menandai Micha.

Micha tidak membaca satu persatu pesan yang belum terbaca itu, Ia langsung mengirimkan pesan ke grup tadi.

Ini Caca🔥:
Gengs gue izin nggak nimbrung dulu key.

Banyak sekali yang merespon pesan yang Micha kirimkan.

Trov baperan:
Wahh kenapa nggak nimbrung?

Reyno somse:
Tumben-tumbenan lu

Meila si kepo:
Ada apa nih?

Dan ada banyak lagi.

Micha mematikan data handphonenya setelah mengirimkan chat tadi. Micha berjalan menuju tempat di mana Bunda berada.

Dapur. Tempat itu yang kini Micha dan juga Bundanya terus bermain dengan pisau dan beberapa sayuran yang ada di kulkas. "Bun, sekarang mau bikin apa aja?"

Bunda memberikan beberapa bawang merah dan juga bahan lainnya yang akan digunakan untuk memasak. "Bunda mau masak makanan kesukaan Papah."

Micha hanya menganggukan kepalanya lalu mengupas bawang yang tadi Bundanya berikan.

Setelah beberapa bawang merah yang Micha potong dadu-dadu, Bunda melihat ke arah Micha. "Caca kenapa nangis? Caca keinget Papah?"

Micha melihat ke arah Bundanya lalu mengusap air mata yang tadi jatuh tepat di pipinya. "Caca nangis gara-gara nggak biasa kupas bawang merah Bun."

Bunda pun tertawa setelah mendengar pernyataan Micha. "Yaudah sini, biar Bunda yang kupas bawangnya."

"Sama Caca aja Bun, biar terbiasa kupas bawang tanpa nangis," Micha pun tertawa diakhir kalimatnya.

Bunda hanya menganggukan kepalanya lalu kembali mengerjakan tugasnya.

Lama berada di dapur, Micha dan juga Bundanya kini sedang makan malam. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Micha yang melihat Bundanya melamun dari tadi pun berpikir kalau Bundanya itu sedang melamunkan Papahnya.

"Bun, Papah masih lama ya di sana?" Micha yang tidak kuasa menahan pertanyaan itu pun bertanya kepada Bundanya yang terus saja melamun.

"Bun," Micha menepuk pelan tangan Bunda yang ada di atas meja makan.

Bunda pun tersadar dari lamunannya. "Eh iya, apa Ca?"

Micha menggelengkan kepalanya lalu menatap ke arah Bundanya. "Bunda lagi ngalamunin apa?"

Bunda hanya menggelengkan kepala. Membuat Micha yakin dengan tebakannya.

Micha pun mengambil handphonenya yang tadi Ia letakan di atas meja. Menyalakan data lalu mencari no Papahnya.

Ini Caca🔥:
Pah, Papah mau pulang kapan? Bunda dari tadi ngelamun mulu.

Ceklis satu abu-abu hanya itu yang Micha liat setelah Ia mengirimikan chat itu.

Micha kembali memakan makanannya, sesekali Ia melihat ka arah Bundanya.

Setelah Micha selesai makan, Ia mengecek kembali chat yang tadi Ia kirimkan kepada Papahnya itu.

Betapa kagetnya Micha yang melihat chat yang Ia kirimkan tadi mendapat balasan dari sana.

Kalimat yang Ia terima mampu membuatnya senang. Micha berjalan ke arah dapur di mana Bunda berada.

"Bun," ucap Micha lalu memberikan handphonenya.

Bunda pun sama kagetnya dengan Micha. "Ini beneran Ca?"

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Apa yang bener? :v
Holla Micha kambek💞
Ada yang nungguin Micha up? Nunggu tu sakit apalagi kalau nggak pasti. Eits tapi tenang Micha pasti up sampe tamat kok😉

Janlup vote dan krisar, Terimakasih❤

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang