Part 11

30 14 1
                                    

Hanya kata maaf yang mampu aku lontarkan:v

°
°

Hari ini hari sabtu, hari dimana sekolah Micha libur. Micha sekarang berada di depan rumahnya sambil memainkan handphone yang kemarin Ia ambil dari Marvel.

Kemarin setelah pulang sekolah, Micha tidak langsung pulang ke rumah. Ia menemani Marvel latihan untuk menepati janjinya.

Micha berjalan menuju taxi yang kini berada tepat di depan rumahnya. Tadi Micha memesan taxi untuk mengantarkannya ke rumah Miyyami.

Saat ada masalah Micha pasti akan bercerita kepada sepupunya, Miyyami. Miyyami yang galak tapi begitu peduli terhadap Micha, walaupun Micha dan Miyyami beda sekolah tapi tidak ada orang yang lebih mengerti Micha selain Miyyami.

Walaupun Miyyami selalu mengerti Micha akan apapun itu, Miyyami tidak tau jika Micha memiliki sebuah perkumpulan yang sangat Ia rahasiakan dari siapapun.

Yang Micha dengar dari gosip, Miyyami adalah si biang onar Razarda, si pembolos, si perusuh dan yah si galak yang jomblo. 

Hari ini Micha sudah berada di depan rumah Miyyami di perumahan elit yang sangat elegan. Micha turun dari taxi dan segera masuk ke dalam.

Ting.

Bel ditekan oleh Micha, sambil menunggu yang membuka pintu, sesekali Micha memainkan handphonenya.

"Eh neng Micha," sapa Bi Rere, pembantu rumah tangga keluarga Lunays.

"Haii Bi, Miyyami ada ga?" tanya Micha sopan dan penuh semangat.

Bi Rere yang melihat tingkah laku Micha hanya bisa tersenyum. "Neng Miyyami lagi keluar bentar non."

"Ohh Micha, sini nak masuk dulu, Tante kangen banget sama kamu. Kenapa ga bilang Tante kalau kamu mau ke sini?" tanya Tante Meysha yang menghampiri Micha dan Bi Rere.

Tante Meysha menatap Bi Rere. "Bi, bikinin makanan kesukaan Micha ya."

Bi Rere pun menganggukan kepalanya lalu pergi menuju dapur.

Setelah Bi Rere pergi, Tante Meysha mengajak Micha untuk masuk ke dalam rumahnya. Micha sekarang berada di ruang tamu bersama Tante Meysha.

"Ca, gimana perkembangan nilai kamu di sekolah?" tanya Tante Meysha yang berada di samping Micha.

Micha pun tersenyum ramah ke arah Tante Meysha. "Allahmdulilah nilai Caca semakin bagus Tan."

"Wahh, bagus deh kalau gitu. Tante jadi ikut seneng, kapan-kapan nginep dong di sini," ajak Tante Meysha yang terus tersenyum.

Brumm.

Brummm.

Brummmm.

Micha pun tersenyum. "Iya Tante, nanti Micha nginep kalau libur sekolah."

"Bagus, yang lama ya," pinta Tante Meysha menatap Micha senang.

Micha yang tadi mendengar suara motor milik Miyyami pun langsung bertanya kepada Tante Meysha. "Tante tadi itu motornya Miyyami?"

Micha yang melihat kedatangan Miyyami pun langsung mengajak Miyyami untuk bergabung dengannya dan Tante Meysha. "Miyyamiii, sini."

"Sini gue mau cerita banyak banget," panggil Micha semangat sedangkan Miyyami hanya diam menatap kedekatan antara Bundanya dan Micha.

Miyyami pun berjalan menuju sofa sambil menatap sengit ke arah Bundanya. "Apa?"

"Miyyami, kamu duduk di situ temani Micha. Kan kasian Micha udah jauh-jauh main ke sini. Jaga sikap kamu, buat Micha nyaman ada di sini," sinis Tante Meyhsa membuat Micha menyeritkan keningnya bingung apalagi melihat tatapan Miyyami yang terlihat sekali dia sedang malas.

"Ngapain lo ke sini? Buruan kalau mau cerita, gue sibuk," ketus Miyyami menantang Tante Meysha.

Tante Meysha yang mengetahui Miyyami kesal dengan keberadaan Micha pun, semangat mengalihkan pembahasan yang dimulai Miyyami. "Micha gimana? Kamu masih dapet panggilan buat olimpiade?"

Micha yang mendengar itu langsung menjawab antusias. "Micha seneng banget Tante, kali ini Micha masuk olimpiade tingkat internasional."

"Tante juga ikut seneng, coba aja kamu jadi anak Tante pasti Tante sama Om bakalan seneng banget," ucap Tante Meysha semangat membuat Micha agak canggung dibuatnya.

Miyyami yang semakin panas akan pujian yang Ibunya berikan kepada Micha pun, menatap tajam kearah Micha. "ADOPSI AJA TUH ANAK SEKALIAN."

"Kalau bisa, udah Bunda adopsi dari bayi," ucap Tante Meysha.

"Tante ...," lirih Micha takut membuat keluarga Lunays tersinggung karenanya.

"Micha sayang, jangan dengerin ucapan anak ga tahu diri itu ya," ucap Tante Meysha menatap Miyyami sengit.

Miyyami yang mendengar itu terlihat mengepalkan kedua tangannya kuat. "GUE KAYAK GINI KARENA ULAH KALIAN YANG SIBUK BANGET, SAMPE GUE AJA DI BESARIN SAMA BI RERE. KALIAN BERDUA DARI GUE KECIL AJA UDAH GA PEDULI, LEBIH PEDULI SAMA SI MICHA. LO PIKIR, LO UDAH BECUS JADI ORANG TUA? ENGGA! LO GA BECUS," teriak Miyyami mendorong tubuh Micha sampai jatuh.

"MIYYAMI," teriak Tante Meysha menatap punggung Miyyami yang semakin jauh. Dia pergi meninggalkan Micha dan Tante Meysha.

Micha sedih jika Ia melihat Miyyami sedih, apalagi kali ini Miyyami sedih karenanya. "Tan ... Tante kenapa gitu sama Miyyami? Miyyami pasti sedih banget, kasian Miyyami. Dia itu sepupu yang udah aku anggap jadi kakak aku sendiri, dari kecil Miyyami selalu belain aku kalau lagi main dan ada yang jahatin aku. Dia baik banget sama aku, Tante ga perlu terlalu baik sama aku Tan, Miyyami juga butuh pujian dan perhatian Tante. Emm ... maaf Tan, bukannya Micha nasehatin Tante, tapi cara Tante salah banget."

"Caca, Tante kayak gini ...." ucap Tante Meysha terhenti saat ada seseorang yang masuk ke dalam rumah.

🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳

Hallo hallo hai👣
Gimana? suka gak sama part kali ini?
Vote dan komen janlup ya😙

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang