Part 15

27 14 4
                                    

Jangan lupakan keberadaan angin🍃

*
*

"Gpp Bun, lagian Molla sama Lolly juga nggak mau, ini kan pedes," Micha  mengambil kembali cemilannya lalu mejulurkan lidah ke arah Molla dan juga Lolly.

Bunda pun kembali ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan.

Micha duduk di lantai sambil memakan cemilannya. Pada saat itu juga handphone Micha berbunyi dan ada notif dari seseorang yang selama ini telah Ia lupakan.

"Woyy sini, jan ngambek-ngambek napa," ucap Micha sambil mengambil tissue dan juga handphone yang ada di atas nakas.

Molla dan juga Lolly pun ikut duduk di lantai bersama dengan Micha yang kini sibuk dengan handphonenya.

"Gitu ya, yang udah punya pacar mah beda, kita di sini itu kayak angin yang ada tapi nggak dianggap keberadaannya." sindir Lolly sambil menatap Micha.

Micha hanya mengabaikan kedua temannya itu.

Molla pun ikut menyindir Micha yang masih setia dengan handphonenya. "Kita pergi aja yuk Ly."

Lolly menganggukan kepalanya lalu berdiri yang diikuti oleh Molla. Berjalan beberapa langkah yang kemudian Micha menahan mereka berdua agar tidak keluar dari kamarnya. "Yee kalian sensi amat sih, gue kan tadi ada sedikit masalah yang harus gue kelarin dulu."

Lolly dan juga Molla kembali tertawa sambil berjalan menuju tempat yang tadi mereka duduki. "Ly ternyata acting kita lumayan juga ya, buktinya Caca sampe percaya kita bakalan keluar dari kamar ini."

"Iya Moll, kayaknya kita berdua bisa deh jadi artis," ucap Lolly sambil tertawa.

Micha ikut tertawa. "Yee, siapa juga yang percaya? Orang gue lagi acting."

Bunda pun datang dengan membawa cemilan lagi, kali ini cemilannya tidak pedas. Jadi bunda Micha percaya kalau Molla dan juga Lolly tidak suka pedas?

Bunda menyimpan cemilan itu di atas lantai yang sudah dilapisi karpet. "Ini cemilan buat kalian berdua, nggak pedes kok."

"Ehe iya Bun, makasih," ucap Lolly sambil menganggukan kepalanya.

"Iya, makasih juga loh udah mampir buat jenguk Caca," ucap Bunda sambil tersenyum ke arah Molla dan juga Lolly.

Molla dan Lolly pun menganggukan kepalanya lalu tersenyum kepada Bunda Micha.

"Yaudah kalau gitu Bunda pergi dulu ya," Bunda pun pergi dari kamar Micha.

Molla dan Lolly yang tadi mendengar alasan Micha mengapa Ia mengabaikan mereka pun, penasaran dibuatnya. "Eh Ca, lo ada masalah apa? Sama pacar? Siapa? Kok gue nggak tau."

Micha berdecak sebal. "Lo kepo amat sih Ly,"

"Gue nggak kepo cuman penasaran aja," ucap Lolly sambil memakan cemilan yang tadi Bunda Micha bawakan.

Lagi-lagi Molla bingung. Bingung dengan pernyataan yang Lolly ucapkan. "Bedanya penasaran sama kepo, apa?"

Lolly dan juga Micha sehati. "Dahlah lupakan."

Molla berdecak sebal karena Micha dan juga Lolly.

Setelah itu mereka bertiga menikmati cemilan yang ada di kamar Micha. Sesekali mereka bertiga memainkan handphonenya masing-masing.

.
.

Molla dan juga Lolly kini sudah pulang dari rumah milik keluarga Mellays.

Micha dan juga Bundanya, sekarang mereka berdua sedang menonton film di ruang tamu.

Film yang cukup mengesankan bagi Micha kerena film ini adalah film pertama kali yang Ia tonton bersama dengan Miyyami.

Beberapa bulan yang lalu Micha membeli kaset itu di sebuah toko antik bersama dengan Miyyami.

Kaset itu yang pertama kali menarik perhatian Micha dan juga Miyyami saat berada di toko antik itu.

Menonton film sambil meminum teh yang masih hangat membuat Micha dan juga Bundanya merasa tenang saat cuaca di luar sedang hujan deras.

Tok tok tok ....

Suara pintu terdengar ketika Micha dan juga Bundanya masih menonton film yang di putar dari kaset itu. "Caca aja yang buka pintunya Bun."

"Eh sama Bunda aja, Caca harus banyak-banyak istirahat," ucap Bunda lalu berjalan menuju pintu.

Micha pun kembali duduk dan menikmati filmnya. Micha melirik jam tangan yang Ia pakai. "Malam-malam begini siapa yang datang?"

Bunda membuka pintunya dan muncullah seorang laki-laki yang pastinya Bunda mengenalnya. "Nak El, silakan masuk."

Orang itu pun salim kepada Bunda Micha lalu masuk ke dalam rumah.

"Ada apa nak El hujan-hujan ke sini?"

Orang itu tersenyum ramah. "Eh maaf Bun, tadi El dapat kabar kalau Caca abis ketabrak mobil, apa itu benar Bun?"

Bunda pun menganggukan kepalanya lalu mempersilahkan orang itu untuk ikut bergabung menonton film.

"Mikael, ngapain ke sini?" tanya Micha sambil menatap ke arah orang yang tadi Micha panggil Mikael.

"Mau ngejenguk Kamu," ucapnya sambil memberikan buah-buahan yang tadi Ia bawakan.

Micha hanya menganggukan kepalanya lalu menerima buah itu. "Apa dia mau menanyakan soal pertanyaan waktu itu?" pikir Micha dalam hatinya.

📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺📺

Hallo🍃
Pertanyaan apa itu? 🤔
Janlup vote dan komennya😉
Makasih♡

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang