Part 20

14 8 1
                                    

Bel pulang sekolah sudah dari tadi berbunyi. Micha berjalan lesuh menuju gerbang sekolah. Wajahnya sangat terlihat muram.

Sejak dari tadi benda pipih yang ada di genggamannya terus berbunyi. Micha yang sedang malas menjawab panggilan dari orang yang terus saja menelepon itu pun hanya membiarkannya.

"Oyy Ca, siapa sih itu yang telepon lo? Berisik amat," ucap Lolly yang berada di sampingnya.

Micha hanya menggelengkan kepalanya.

"Lo lagi males nerima telepon? Yaudah sini gue yang jawab," ucap Lolly lalu menerima benda yang terus mengganggu perjalanan tiga sekawan itu.

"Siapa Ly?" tanya Molla penasaran.

"Nggak tau, gue nggak kenal. Atas nama Mikael, kayaknya temen es em p nya  deh," ucap Lolly menjeda kata smp.

Molla hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hallo," ucap Mikael di sebrang sana.

"Iya, ada kepentingan apa? Micha sedang dalam masa sibuk," Jawab Lolly baku.

"Tolong bilangin ke Micha, besok aku tunggu dia di cafe yang pernah kita kunjungi," ucap Mikael di sana.

Sudah itu, Mikael mematikan sambungan telepon itu.

"Ca orang yang namanya Mikael, katanya pengen ketemu lo di kafe yang biasa kalian kesana," ucap Lolly sambil memberikan handphone milik Micha.

Micha hanya menganggukan kepalanya lalu menyimpan kembali handphonenya ke dalam saku yang berada di roknya.

"Gue duluan ya, babay," ucap Micha lalu masuk ke dalam mobil milik keluarganya.

Molla dan Lolly hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan ntah kemana.

Saat di dalam mobil, Micha berfikir akan apa maksud dari tujuan Mikael mengajaknya bertemu di cafe. Micha selama ini ingin menjauhi Mikael karena Ia tidak mau jika suatu saat nanti hubungan persahabatannya dengan Mikael harus hancur karena adanya hati yang patah.

Micha mengeluarkan handphonenya dari saku rok lalu menyalakan data handphonenya. Mencari nama Mikael lalu mengetikan beberapa kata di sana.

Ini Caca🔥:
El maaf ya aku nggak bisa ketemu sama kamu besok.

Tidak lama kemudian chat itu menandakan tanda terbaca. Mikael mengetik.

Mikael :
Oh iya Ca, kalau lain kali bisa kan?

Micha pun semakin merasa bersalah kepada Mikael.

Ini Caca🔥:
Insyaallah ya El, soalnya sekarang Caca lagi   agak banyak masalah:v

Setelah itu Micha kembali mematikan data handphonenya dan menyimpan kembali di saku roknya.

"Pak Tano, mampir ke supermarket dulu ya," ucap Micha kepada Pak Tano yang sedang menyetir.

Pak Tano pun menganggukkan kepalanya. Tidak butuh waktu lama akhirnya mobil milik keluarga Micha telah sampai di depan supermarket. Micha turun dari mobil dan berjalan menuju supermarket itu.

Baru beberapa langkah Micha berjalan, ada seseorang yang menarik tangannya.

"Ca," ucap orang itu.

Micha terlihat bingung saat melihat seseorang yang ada di depannya ini.

"Afam? Lo? Kok ...."

Afam tertawa ringan yang semakin membuat Micha bingung.

"Oh iya Ca, gue cuman mau bilang aja maaf ya gara-gara gue lo jadi harus ke rs waktu itu," ucap Afam terlihat menyesal.

Micha semakin bingung setelah mendengar pernyataan Afam barusan.

"Jadi lo yang nabrak gue?" tanya Micha memastikan.

Afam hanya menganggukan kepalanya lalu tersenyum. "Gilaa lo, ngapain bawa mobil pake acara ngebut-ngebut segala?"

Afam kambali tertawa. "Btw lo bawa mobil ngebut gara-gara apa?"

Afam menggelengkan kepalanya sambil tertawa ringan. "Nggak kok Ca."

"Nggak mungkin lo bawa mobil ngebut, kalau nggak ada sebab. Gara-gara apa? Lagi kesel sama orang?" tanya Micha mengintrogasi.

"Iya gue lagi kesel sama orang. Orangnya itu lo," ucap Afam dengan wajah seriusnya.

Micha bingung. "Lahh kok gue? Gue salah apa coba sama lo."

"Lo nggak tau lo salah apa? Lo itu salah karena udah nolak gue, gue udah bela-belain balik lagi kesini cuman buat lo. Dan lo? Lo nggak ngehargain gue sama sekali," ucap Afam benar-benar emosi.

"Fam," ucap Micha lirih.

"Lo harus tau, gue sama lo nggak bakalan bisa kayak yang lalu-lalu lagi. Sekarang sama kemaren tu beda Fam. Lo harus ngerti itu. Dan untuk saat ini gue udah ngelupain lo, sekarang gue cuman anggap lo sebagai temen gue aja Fam nggak lebih," ucap Micha hati-hati.

Setelah mendengar ucapan Micha, Afam tertawa terbahak-bahak. Yang pastinya membuat Micha ngeri dan bingung melihatnya.

"Famm? Lo nggak apa-apa kan? Atau lo," ucap Micha terhenti.

"Atau apa ha? Bilang jangan di jeda-jeda!" bantah Afam.

Micha semakin yakin dengan pemikirannya. "Famm, waktu lo nabrak gue. Kepala lo sempet kebentur stir ya?"

Afam menggelengkan kepalanya. "Nggak tau gue lupa, kayaknya iya deh,"

"Fiks lo itu ...," ucap Micha kembali di jeda.

Afam berdecak sebal. "Ck udah gue bilang ngomong tu yang bener jangan di jeda-jeda!"

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Holla Micha balek lagii😭😭
Huhu apa kabar?
Ada yang masih setia sama Micha? Ayo dong bilang ya or yess😭😭
Bentar lagi Micha tamat lohh😭
Bakalan rindu Micha nggak? :"
Tenkyu buat yang udah baca Sampe Tamat💕💕😙😙

Ciuu gngss💚💚

Micha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang