Bonus Chapter ; [SoonHoon]

1.6K 205 113
                                    

"Ayo putus,"

Itu adalah lima tahun lalu, satu Minggu sebelum debutnya.

"Jangan khawatir, aku akan tetap menjadi fans nomor satumu."

Lima tahun yang lalu adalah waktu yang lama. Tapi kejadian itu selalu terasa seperti kemarin bagi Kwon Soonyoung.

Kian hari, Hoshi semakin membenci dirinya yang saat itu hanya bisa diam terpaku, ia benci dirinya yang hanya bisa tersenyum tanpa daya karena egonya membenarkan, ia benci dirinya yang tidak cukup keras kepala untuk mempertahankan Lee Jihoon dan ia lebih membenci dirinya yang sekarang, dirinya yang selalu menyakiti Jihoon dari waktu ke waktu.

Ketika itu, si idiot Kwon Hoshi terlena oleh mimpi.

"Baiklah, aku tahu kau memutuskan ini bukan karena kau tidak mencintaiku lagi Jihoonie, jadi aku tidak akan pernah berpikir kalau hubungan kita berakhir. Aku tahu kau mencintaiku, dan aku akan terus mencintaimu, sampai waktunya tiba, aku janji akan kembali!"

Dalam mimpi, selalu ada teriakan 'omong kosong!', kala kejadian itu direka ulang dalam kepalanya.

Saat itu, ia lega. Sangat lega bahwa Jihoon memutuskan hubungan mereka karena dia tidak bisa bertaruh untuk masa depannya, tidak ingin debutnya ditunda apalagi ditendang keluar dari agensi. Dengan naif Hoshi berpikir, bahwa apa yang dia lakukan dengan menggapai mimpinya, akan membuat Jihoon bahagia bagaimanapun juga sebab gadis itulah yang meyakinkannya untuk audisi, menemaninya pergi ke berbagai seleksi dari perusahaan yang berbeda, menuntunnya, mengulurkan tangannya ketika Hoshi ingin menyerah.

Dengan naif Hoshi berpikir bahwa kesuksesannya akan membuat Jihoon bahagia, merasa bangga.

Itu memang benar.

Tapi itu tidak semuanya.

.

.

.

"Sudah kubilang jangan memaksakan diri!" Yoongi melotot, menggerutui adik sepupunya yang lagi-lagi harus berakhir berbaring di rumah sakit karena kekeras kepalaan yang tiada tandingan.

"Tapi aku berhasil menyelesaikannya tepat waktu," Jihoon membalas, memang sudah berani berargumen dengan Yoongi.

"Tapi kau sudah dirawat satu Minggu!" Balas Yoongi tidak mau kalah.

Mereka berdua akan terus berdebat jika Jeon Jungkook tidak datang. Gadis itu membawa keranjang buah untuk menjenguk sahabatnya.

"Kalian berdua, hentikan," Jungkook berkata dengan alis tertaut.

Dua orang yang dimaksud menoleh padanya dengan wajah tegang karena emosi, terlihat mirip satu sama lain.

"Yoongi Eoni, biar aku menjaga Jihoonie, Eoni bisa kembali bekerja."

Yoongi mengangguk.

"Aku mengandalkanmu Jeon." Lalu Jungkook mengacungkan jempolnya.

Lalu Yoongi pun keluar dari ruang rawat Jihoon.

"Aku sudah bilang tidak usah ditemani, lagi pula besok aku bisa pulang," ujar Jihoon datar.

"Kau memang bisa, tapi aku tidak akan membiarkannya," balas Jungkook santai.

Jihoon mendengus dan dengan kasar meraih apel yang dibawa Jungkook kemudian mengunyahnya dengan kasar.

"Dia tidak menjengukmu?"

"Untuk apa? Berakhir di rumah sakit bukan hal baru,"

"Tapi dia tahu?"

"Entahlah, siapa yang tahu?"

Light In The Mist [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang