"Noona, selamat datang kembali ke rumah,"
"Terimakasih Taetae."
Berpelukan singkat, baik Taehyung maupun Jisoo nampak senang dan menikmati perayaan kecil di rumah mereka untuk menyambut kedatangan Jisoo yang sudah dua tahun belakangan menetap di London untuk menempuh pendidikan tinggi.
Gadis dengan wajah cantik dan keibuan itu diberkahi dengan otak cemerlang, pantas dibanggakan meskipun statusnya hanya sebagai anak angkat dari keluarga pamannya. Orang tuanya meninggal ketika ia kecil, Jisoo yang lebih tua tiga tahun dari Taehyung langsung diboyong pamannya yang juga ayah Taehyung untuk tinggal bersama dan dibesarkan seperti anak sendiri.
Setelah makan malam usai, Taehyung kembali ke kamarnya dan berganti baju. Entah bertujuan untuk tidur atau bergadang main game.
'tok tok'
"Masuk."
Jisoo muncul dengan senyumannya.
"Ada apa Noona?"
"Kudengar Jimin sudah berada di Seoul,"
Taehyung mengangguk dengan senyum kaku.
"Noona ingin bertemu dengannya?"
Jisoo mengangguk semangat.
"Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, aku merindukannya,"
"Noona bisa menemuinya ketika sekolah."
Jisoo menyetujui itu, tidak sulit baginya masuk ke Jeongjin karena dia adalah keponakan pemilik sekolahan. Meskipun urusannya pergi ke sana akan jadi tidak jelas, yang penting ia bisa menemui Jimin. Lelaki yang sudah lama ia cintai.
Taehyung tahu benar jika sepupunya itu tergila-gila dengan Park Jimin. Sejak mereka bahkan masih kecil, Noona-nya selalu mencoba menembus batas yang Jimin buat sebagai saudara.
Jimin hanya menganggap Jisoo sebagai kakak, tidak lebih. Jisoo tahu itu, dan ia ingin batasan itu terhapus.
Setelah Jisoo keluar dan pergi ke kamarnya sendiri, Taehyung termenung dengan pandangan kosong. Duduk di pinggiran tempat tidurnya tak bergerak seperti orang mati.
Batinnya teramat resah, begitu dengan pikirannya yang berkecamuk.
.
Keesokan harinya, keluarga Kim sarapan bersama seperti biasa. Jisoo meminta izin pada ayah angkatnya untuk mengunjungi sekolah Jeongjin.
"Apa kau ke sana untuk bertemu Jimin?" Tanya Tuan Kim dengan nada menggoda.
Jisoo tersipu dan tidak bisa menutupi kebahagiannya. Berbanding terbalik dengan Taehyung yang diam dan memakan sarapannya dengan tak berselera, karenanya masih banyak yang tersisa, lelaki itu merasa tidak sanggup menyuapkan nasi goreng kimchi ke mulutnya.
"Ayah sudah mengajukan agar Jisoo bisa dijodohkan dengan Jimin," ujar Tuan Kim yang memang berteman cukup baik dengan Tuan Park. Mereka teman semasa kuliah dan akrab, karena itu pula Taehyung dan Jimin sudah berteman sejak kecil.
Mendengar ucapan Tuan Kim, Jisoo nampak senang, jantungnya berdebar-debar penuh antusiasme yang membuat dirinya merasa ingin melompat.
"Itu bagus, Tuan Park tidak bisa menolak uri Jisoo yang sangat cantik dan cerdas. Jadi apakah dia sudah menyetujuinya?" Tanya Nyonya Kim.
Tuan Kim menggeleng pelan, membuat Nyonya Kim mengerutkan kening. Ia merasa tidak ada alasan untuk Tuan Park menolak putri angkat mereka.
"Dia belum membicarakannya dengan Jimin. Hanya itu saja. Segera, setelah itu pertunangan bisa dilakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In The Mist [Completed]
FanficPark Jimin si murid 'cupu' harus menghadapi kesialannya karena berakhir dipaksa menjadi pelayan dari Min Yoongi, si ketua geng berandalan di sekolahnya. Warn! GS, OOC, TYPO DON'T LIKE DON'T READ!