Chapter 2; Queen Off

2.6K 445 186
                                    

Pagi itu, keesokan hari setelah insiden di mana dirinya resmi diperbudak oleh Min Yoongi, Jimin bangun terlambat.

Lelaki itu kerimpungan, dia benar-benar tidak menyangka kebiasaan lamanya bisa kambuh sekarang, padahal dua bulan belakangan sudah mati-matian Jimin hilangkan.

Tidak tepat sama sekali!

Jimin lari pontang-panting untuk sampai ke tempat tinggal Min Yoongi, yang ternyata tak jauh dari apartemen yang ditinggalinya meskipun, jalanan yang naik turun itu membuat Jimin serasa mau mati.

"Kau terlambat lima belas menit."

Yoongi sudah menunggunya di depan gerbang, dengan wajah bosan dan tangan bersedekap. Meskipun begitu, Jimin merasa gadis itu tidak marah.

"Maaf Sunbae, kesiangan," Jimin meringis kemudian.

"Yasudahlah, lupakan." Yoongi berjalan terlebih dahulu, dengan langkahnya yang kecil-kecil namun cepat. Jimin susah payah mengejarnya karena napas masih belum stabil dan kakinya yang pegal membuatnya susah.

"Kau tidak punya kendaraan memangnya?"

"Kurasa aku punya sepeda,"

"Kalau begitu gunakan itu. Kita akan ketinggalan bus kalau bangunmu selalu terlambat,"

Jimin melongo.

"Memangnya boleh?"

Yoongi meliriknya datar.

"Memangnya siapa yang larang?"

Jimin menggelengkan kepalanya cepat dengan wajah meringis.

Sejujurnya, dia kaget karena tidak menyangka bahwa Min Yoongi ternyata pemikir yang sangat sederhana.

'Tidak seperti image-nya yang seram.' batin Jimin sembari bergidik.

Entah kenapa, dia memang tidak merasa takut pada Yoongi. Tapi karena berhadapan dengan perempuan bukan keahliannya, jadilah kadang dia terlalu kaget meskipun hanya karena beberapa hal sepele.

.

Ketika mereka sampai, langsung saja Jimin dan Yoongi menjadi pusat perhatian.

Jimin hanya bisa menunduk, sudah jelas sekali kalau sekarang semua siswa-siswi tahu kalau dirinya adalah budak Min Yoongi.

"Kau harus datang ketika kupanggil," Yoongi yang berjalan di depannya berujar dengan nada datar.

"Meskipun saat pelajaran?" Jimin tidak percaya dirinya mengatakan hal itu, mengingat bagaimana masa sekolah menengah pertamanya dia habiskan dengan berlangganan bolos pelajaran.

"Tentu saja." Yoongi tersenyum angkuh.

Begitu saja gadis itu berjalan meninggalkan Jimin yang terpaku seperti orang bodoh.

Atau memang dia baru saja menjadi idiot sekarang?

.

.

.

"Apa?! Kau gila? Menjadi budaknya Min Yoongi? Kau sehat tidak sih Jim? Kau pasti sudah gila! Benar-benar gila!"

Taehyung kelewat terkejut ketika mendengar bahwa Jimin kini terperangkap dalam gudang masalah, alias Bangtan. Apalagi terjebak langsung dengan sang pemilik.

"Begitulah." Jimin terlihat tidak benar-benar peduli dengan hal itu.

Bahkan kegiatan Taehyung yang mondar-mandir di hadapannya seperti orang terlilit banyak hutan secara dadakan pun, tidak mengambil perhatiannya sepenuhnya.

Light In The Mist [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang