PART 8

1.4K 88 14
                                    

Mendekati acara camping anak-anak OSIS sibuk melakukan persiapan, kadang sampai izin tidak mengikuti pelajaran karena masih banyak yang harus diurus. Untung saja semua guru mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan anak-anak OSIS, sehingga tidak sulit meminta izin keluar kelas ketika ada urusan mendadak.

Rikas tidak kalah sibuk karena mondar-mandir mengurusi transportasi dan peralatan yang dibutuhkan saat acara. Kesibukan Rikas mempersiapkan acara camping membuatnya tidak banyak waktu untuk main ke rumah Kinan seperti biasanya atau menemani makan diluar. Seperti saat ini, Rikas absen mengantarkan Kinan pulang karena ada rapat dengan kepala sekolah dan Pak Yadi terkait teknis acara camping.

Kinan duduk dihalte sembari memesan taksi online melalui aplikasi.

Rikas : Naik taksi

Rikas : Jgn ojek

Rikas : Hati2. Kalo udh sampe rumah kabarin

Kinan membaca sekilas chat yang muncul, kemudian mengabaikannya karena tengah mengatur lokasi penjemputan. "Ke toko buku ah," Gumamnya. Sudah lama Kinan tidak membeli novel baru. Ah, mengingat novel Kinan jadi ingat Rikas belum menepati janjinya untuk membelikannya 2 buah novel. Bibirnya manyun, kenapa juga dirinya bisa lupa. Padahal lumayan 2 novel gratis. "Pokoknya nanti gue tagih," ucapnya dalam hati.

5 menit kemudian taksi online yang dipesan Kinan berhenti didepan halte, Kinan memasuki taksi setelah memastikan kalau taksi itu pesanan atas namanya.

"Ke Grand Indonesia mbak?"

"Iya, Pak," Jawab Kinan sambil membenarkan posisi ranselnya.

Mumpung tidak ada Rikas, Kinan akan membeli novel yang banyak. Kalo beli dengan Rikas, pria itu hanya memperbolehkan membeli maksimal 2 novel. Katanya takut Kinan akan begadang sampai pagi. Ya, memang iya sih. Kinan kalau udah ketagihan baca cerita di novel ataupun wattpad pasti akan menyelesaikannya sampai tamat.

"Udah mulai belajar, Mbak?" Bapak supir membuka obrolan.

"Sudah, Pak." Jawab Kinan singkat, pandangannya fokus memperhatikan jalanan yang macet. Menjelang sore seperti ini memang jalanan sedang macet-macetnya, apalagi jam pulang sekolah.

"Anak saya mau masuk SMA Alvano, Mbak. Sekarang naik kelas 3,"

Kinan menoleh sebentar pada si Bapak supir. "Bagus kok, Pak, SMA Alvano," Kinan menjawab seadanya karena bingung harus menjawab bagaimana. Kinan bukan orang yang pandai berbicara panjang lebar, apalagi dengan orang asing.

"SMA Alvano udah gak diraguin lagi, Mbak. Kata anak saya, di SMA Alvano ada ekskul basket. Terus tim basketnya menang terus, makanya dia mau masuk sana,"

"Anak bapak cowok?"

"Iya, Mbak, hobinya basket. Tiap sore pasti main di lapangan komplek,"

Kinan ngangguk-ngangguk menanggapi ucapan si Bapak. Setelah itu keadaan didalam mobil hening, Kinan kembali memusatkan perhatian pada jalanan Ibu Kota. Kinan lebih suka pemandangan Ibu Kota di malam hari dibanding siang hari. Kalo malam, lampu-lampu gedung pencakar langit hidup semua sehingga terlihat indah. Sedangkan kalo siang yang terlihat kepulan asap kendaraan.

"Pembayarannya udah lewat gopay ya, Pak," ucap Kinan ketika mobil telah berhenti didepan pintu masuk mall Grand Indonesia.

"Iya, Mbak. Makasih, Mbak,"

"Iya, Pak." Kinan keluar dari mobil dan memasuki mall Grand Indonesia. Kakinya langsung melangkah menuju toko buku.

"Ihhh, nemu ini," Senyum Kinan merekah menemukan novel karya penulis di wattpad. Kemarin dia ingin ikut pre order namun sudah penuh karena kuotanya terbatas. Akhirnya sekarang dia menemukan novel yang dicari. "Nanti langsung gue baca," gumamnya dengan tak sabaran.

KINANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang