13

2.8K 346 6
                                    

Sebenarnya, rencana Joshua minggu ini adalah berkunjung mengitari Danau Jenewa, tapi ia urung mengingat waktunya di Lausanne cukup banyak dan ia tidak ingin menghabiskan spot menarik di Lausanne apalagi Vernon sudah membeli tiket menyusulnya minggu depan. Sehingga bisa dipastikan, ia ingin mengunjungi spot-spot itu bersama Vernon. Joshua sebenarnya sudah nyaman dengan adanya Alex yang menjadi guide-nya. Sayang seribu sayang, kalau sudah weekday, Alex malah sibuk dan tidak bisa menemaninya ke mana-mana.

Joshua berjalan dengan percaya diri ke Lausanne Ouchy, pelabuhan Lausanne yang tidak begitu ramai di hari senin. Kemarin, Alex sudah membantunya membeli tiket di website dan ia segera naik Ferry CGN menuju Montreux.

Awalnya ia ingin naik Paddle Steamboat tapi ternyata transportasi itu memakan waktu yang lama karena akan membawanya berkeliling setengah Danau Jenewa, bukan hanya Lausanne - Montreux.

Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, Joshua berdiri di salah satu sisi kapal yang berseberangan dengan Pegunungan Alpen. Ia memotret pegunungan itu menggunakan ponsel, kemudian berselfie ria dan mengirimkannya kepada saja yang ia inginkan.

Kalau ada Alex, mungkin gadis itu akan menjelaskannya tentang Pegunungan Alpen dan kota-kota kecil yang akan ia lewati ke Montreux. Juga memotret dirinya dengan lebih baik.

Betapa Joshua berharap Alex bisa berlibur dengannya.

~~~

Alex masih terlelap di kamar teman kampusnya, sebut saja Ella. Gadis asal Australia yang juga mengambil jurusan yang sama dengannya. Ella tidak pernah protes melihat Alex yang selalu menjadikan kamarnya sebagai lokasi istirahat, perempuan itu bahkan yang menyuruhnya untuk tidur setiap kelas mereka selesai. Pasalnya Ella selalu khawatir melihat teman sekelasnya itu terlalu memporsir diri untuk mencari uang.

"Alex, kau masih tidur? Kau sudah mengerjakan tugas Prof. Gsell?" Tanya Ella sembari menepuk-nepuk bahu Alex, memaksa gadis itu untuk bangun.

"Eh? Kenapa? Sekarang jam berapa??"

"Jam 10." Jawab Ella, "kau sudah kerjain tugas Prof. Gsell, belum?"

"Ayy! Aku harus siap-siap ke restoran!"

"Tugas Prof. Gsell gimana!?" Pekik Ella dengan kedua bola mata terbelalak. Ia terkejut melihat Alex yang langsung melompat dari kasurnya.

"Aku sudah kerjain."

"Hah!? Kapan??" Ella agak bingung karena ia hampir tidak pernah melihat Alex melakukan kerjaannya, apalagi perempuan itu hampir selalu bekerja setiap hari.

"Jumat kemarin setelah kelas, aku, kan, sempat ke perpustakaan." Jawab Alex santai, ia sedang menyisir rambutnya lalu mencepolnya agar tampak rapih. "Saat kalian sibuk ngobrol dengan anak kitchen, aku kan melipir pergi."

"Ah... pantas saja."

"Makasih, ya, sudah dibangunkan." Kata Alex lagi, melipir ke kamar mandi seakan kamar Ella adalah kamarnya sendiri. Ella santai saja, ia tidak mempermasalahkan hal itu meski awalnya ia yang selalu gemas dengan kekikukan Alex.

"Oh iya, kau langsung pulang?"

"Iya! Aku harus ambil sepeda!" Sahut Alex di kamar mandi. Ella hanya bisa termanggut, kembali fokus ke layar laptopnya. "Kenapa, sih, kau bisa mengatur waktu dengan sangat baik?" Keluh gadis berambut pendek itu kemudian.

Alex keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk di tangannya. Ia tersenyum lebar kemudian mengeringkan wajahnya yang basah menggunakan handuk tersebut. "Intinya aku suka tidur dan uang, Ella. Aku berusaha sebisa mungkin mendapatkan dua hal itu dalam sehari. That's why, here I am, slept in your dorm."

Joshua Hong is My Roomate! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang