"Wow... so, this Alex likes Minghao?" Suara Vernon terdengar agak terkejut di balik telepon. Joshua yang tengah berbaring menganggukkan kepala. Ia belum bisa tidur, di benaknya terbayang bagaimana keseruannya menonton Fixit--meski bukan genre musik kesukaannya dan obrolannya bersama Alex di halte saat menunggu bus mereka pulang.
Karena terus terbayang, apalagi saat membicarakan playlist Minghao yang menjadi favorit Alex, ia tidak sabar ingin bercerita kepada Vernon dan memutuskan untuk menelpon anak itu setelah menghitung perbedaan waktu Korea Selatan dan Swiss. Di Korea masih pagi, sekitar pukul 10 dan sekarang Joshua masih terjaga pada jam 3 buta di Lausanne.
"Perhaps? Dia mengaku sering mendengarkan playlist Minghao sebelum tidur. So, yea, I guess she likes Minghao than me."
"Tapi tidak menutup pikiran negatifku tentangnya." Kata Vernon keukeuh. Joshua mengedikkan bahu, ia paham mengapa Vernon bisa berkata seperti itu. Lagipula, ia sendiri juga harus tetap was-was meskipun selama ini watak Alex tidak membuatnya ketakutan. Bahkan ia ingin sekali Alex bisa libur dari kerjaanya dan membawanya jalan-jalan di Swiss sebagai personal guide.
"Pokoknya lusa kau akan lihat dia bagaimana!"
"Lihat saja nanti. Kalau dia berteriak di depan mukaku, aku akan langsung membeli tiket pulang untuk kita berdua." Vernon terdengar tertantang dan Joshua hanya bisa menghela napas. Ia jadi tidak sabar ingin melihat pertemuan Vernon dan Alex nanti.
"Omong-omong, kau harus membawaku ke Docks itu. Aku tertarik ingin melihat konser di sana." Lanjut Vernon.
"Iya, nanti aku tanya Alex jadwal Docks besok-besok ada siapa. Alex sebenarnya mengajakku nonton Pomme bulan depan. Tapi, entahlah..."
"Pomme?"
"Aku penasaran, ketika ku cari lagunya lumayan juga. Dia penyanyi asal Perancis."
"Hmm..." Vernon terdiam sesaat. "Alex ini berarti tidak hanya menyukai Kpop, kan?"
"Pastinya. Makanya ku bilang, she's not that dangerous, Vernon. She even knew some great artist out there."
"Lemme think more about that after meet her later. Kau tidurlah, Kak."
"Yeaah... gotta sleep. See you soon, Vernon!"
~~~
Pintu Alex terketuk pelan, gadis itu menegakkan tubuhnya di atas kasur berusaha mengumpulkan jiwa. Semalam ia dan Joshua pulang cukup larut dan ia baru bisa tertidur pada pukul 3 pagi. Badannya pun terasa agak berat, entah karena masuk angin atau kelelahan karena waktu istirahatnya berkurang. Setengah sadar, Alex akhirnya turun dari kasur dan berjalan menuju pintu yang terketuk lagi.
"Kau tidak ke kampus, Alex?" adalah pertanyaan yang diseru Joshua dengan kedua bola mata membulat. Pria itu tampak khawatir setelah melihat jam dinding dan menyadari lampu Tumblr kamar Alex yang belum mati. Ada rasa bersalah yang muncul di hati Joshua, apakah gadis itu bolos karena kegiatan mereka semalam?
"Sepertinya tidak." Jawab Alex sekenanya, ia mengucek matanya pelan lalu melirik jam yang merujuk pada angka 10.
"Kau serius?"
Alex mengangguk. "It's alright, Joshua. Hari ini jadwalku hanya pengumpulan tugas via online, kok."
Wajah Joshua yang tegang mulai terlihat rileks. Pria itu menghela napas panjang sehingga Alex tertawa kecil melihatnya. "Jangan khawatir." Kata Alex yang kemudian berjalan pelan ke dapur setelah sebelumnya menutup pintu kamarnya dengan rapat. Dengan masih mengumpulkan jiwa, Alex meminum air dan mencoba bernapas dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua Hong is My Roomate! [Complete]
FanficBagaimana rasanya tinggal satu apartemen dengan Hong Joshua?