27

2.4K 311 9
                                    

Joshua

Maaf baru mengabarimu,
Kami sampai sesuai jadwal.
Kau baik-baik saja, kan?

Pesan Joshua sampai sesaat sebelum Alex tertidur. Sepulang kerja ia langsung bergegas menyiapkan dirinya untuk terlelap karena seluruh badannya masih lemas dan besok ia harus kembali berkuliah seperti biasa. Alex bahkan lupa sudah mengirimkan pesan kepada pria itu. Seharian ia hanya fokus membuat dirinya tidak tampak lelah di depan tamu restoran tempatnya bekerja.

Alex

Good to know that.
Aku baik-baik saja.
Maaf sudah menyusahkan kalian semalam.

Joshua

Syukurlah,
Chill.
Baru pulang kerja?

Alex

You know me pretty well, huh?
Sebentar lagi aku tidur.
Take care, Josh.
Say Hi to Vernon

Joshua

Yeah,
Nice dream, Alex.
Take care.

Nice dream. Alex tersenyum lebar saat membaca pesan itu. Jantungnya tentu saja sudah berdegup kencang sejak Joshua membalas pesannya. Ini bukan lagi rasa senang seperti postingan Weverse-nya dibalas oleh anggota Seventeen. Rasa senangnya lebih dari itu! Pesan yang dikirimkan Joshua dan dirinya lebih private. Tapi Alex tidak mau terlena, ia segera menepuk-nepuk pipinya agar tetap berpikir realistis.

"Sadar, Alex!! Sadar!"

~~~

Joshua

Yeah,
Nice dream, Alex.
Take care.

Joshua membaca pesan yang telah dikirimkannya itu berkali-kali. Bukan hanya itu saja, pesan yang lain pun ia baca, memastikan diksinya tepat. Tapi bukannya itu yang menjadi fokus Joshua. Sekarang ia malah melototi kalimat nice dream yang ia kirimkan kepada Alex. Dua kata yang membuatnya kembali teringat kecupan gadis itu. Teringat kata-kata yang diucapkan Alex setelah mengecupnya.

"...apakah aku bisa mengingat mimpi ini esok?"

Secara tidak sadar, ia menyentuh permukaan bibirnya. Membayangkan seperti apa rasanya saat Alex mengecupnya. Jantungnya berdegup kencang dan bulu kuduknya meremang. Joshua menutup matanya rapat-rapat lalu melempar ponselnya ke atas nakas.

"Bodoh." Bisiknya kepada diri sendiri. "Itu hanya kecupan. Kecupan. Biasa saja." Katanya pelan. Ia sebenarnya ingin berteriak, tapi urung karena melihat Vernon sudah terlelap di kasurnya. Tentu saja ia tidak ingin membuat keributan yang bisa membuat rahasianya terbongkar. 

Dan Joshua merasa wajahnya memanas. Ia meraih bantal lalu menutup wajahnya dengan rapat, mencoba menghalau perasaan aneh yang bergejolak di dada. Perasaan yang juga tidak bisa didefinisikannya.

~~~

Alex memperhatikan penjelasan dosennya dengan saksama begitu Ella menyikut lengannya. Dengan was-was Alex menatap Ella penuh tanya dan gadis itu tersenyum penuh makna. Sebenarnya Alex paling tidak suka dengan kondisi seperti ini. Ia jadi tidak bisa fokus belajar. Apalagi hari ini adalah hari yang ditunggunya sejak kemarin bolos kuliah.

Joshua Hong is My Roomate! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang