bab 10. (Relationship)

711 153 4
                                    


Sekarang aku mengerti, perasaanku hanya terpaku pada hatimu.

_________

Leo membaringkan tubuh Anita pelan di kasur king size-nya, berhati-hati takut Anita akan terbangun dari tidurnya. Setelah itu ia membuka laci dan terus mencari sesuatu, tak lama sesuatu yang ia cari sudah ia genggam. Leo tersenyum saat melihat tali di tangannya.

Ia langsung mengikat kedua tangan dan kaki Anita di setiap sudut ranjang. Anita juga tetap terlelap tanpa terusik sedikit pun. Setelah semuanya terikat dengan rapi, ia duduk di tepi ranjang dan terus memandangi wajah Anita. Menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajahnya.

Laki-laki itu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi, Membuka semua pakaiannya. Lalu membersihkan tubuhnya serta merendamkan tubuhnya dengan air hangat di bathtub. Cukup lama ia merilekskan tubuh dan ototnya di sini.

Leo keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Matanya juga melirik ke arah Anita yang masih terlelap. Ia membuka lemari mencari pakaian dalam dan piyama, lalu memakainya.

Laki-laki itu menghampiri Anita dan duduk di tepi, hingga beberapa menit ia terus memperhatikan Anita yang sedang tertidur.

Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Anita dan berbisik, "Anita, bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Anita dan berbisik, "Anita, bangun."

Leo terus berbisik di telinganya hingga gadi itu terbangun. Anita mengerjapkan matanya dan ia terkejut saat dirinya terbaring di hadapan Leo. Terlebih lagi tangan dan kakinya terikat seperti ini.

"A-apa yang kau lakukan?" Anita terus menggerakkan tangannya berusaha untuk melepaskan ikatannya.

Leo tersenyum sambil mengigit bibir bawahnya. "Aku butuh pelampiasan."

"Kau gila! lepaskan aku, Brengsek!"

Leo mengusap rambut Anita dan perlahan tangannya juga mengusap-usap pipi Anita. "Kau tidak usah khawatir, pahlawanmu itu pasti datang."

Anita tetap memberontak. "Kupikir kau orang yang baik."

Leo tertawa hambar mendengar perkataannya. Ia naik ke atas kasur dan merangkak di atas Anita. Laki-laki itu tersenyum melihat Anita yang berada di bawahnya. Anita menatapnya sinis, sangat sinis.

"Menjijikkan." umpat Anita datar.

Leo terkekeh. "Kau cukup berani, ya?" Ia menyentuh pipi Anita dan beralih ke bibirnya. Gadis itu langsung memalingkan wajahnya, ia benar-benar takut saat ini.

"Kenapa kau lakukan ini padaku?"

"Kenapa, ya? Mungkin karena aku membenci Arka."

"Tapi,,, kalian teman."

"Ya, kau benar."

Leo memegang tengkuknya dan mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Anita. Anita kembali memalingkan wajahnya dan berusaha untuk menghindar. Leo yang kesal melihat Anita terus menghindarinya, tanpa pikir panjang ia langsung menamparnya.

𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang