bab 18. (Pertengkaran Arka dan Ayahnya)

591 108 8
                                    

Dari sekian banyak luka, kenapa harus kita? - Rng

_________


Anita perlahan membuka matanya, istirahatnya terganggu karena nada dering telepon seluler milik Arka. Sekilas ia melihat jam di dindingnya, jarum jam menunjukkan angka 21.00 WIB. Saat Anita membuka mata, Arka lah yang ia lihat lebih dulu. Dengan posisi seperti itu Arka tertidur dengan nyenyak. Ini kedua kalinya Anita melihat Arka yang sedang tidur.

Dering ponselnya tidak juga berhenti sedari tadi. Anita menyentuh pundak Arka dan menggoyangnya pelan.

"Arka, Arka," Panggil Anita pelan.

Perlahan Arka membuka matanya dan mengucek matanya. "Kenapa, Anita? Kau haus?"

 "Kenapa, Anita? Kau haus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ponselmu berisik, Arka."

"Ah iya, Maaf." Arka mengambil ponselnya di saku celananya. Ia kembali mengucek matanya untuk melihat dengan jelas siapa yang meneleponnya.

Arka mengangkat teleponnya.

"Kenapa, Bu?"

"....."

"Aku sedang menemani pacarku."

"....."

Wajah Arka merenggut mendengar perkataan dari sebrang sana.

"Iya, Bu Sara. Tunggu Aku."

Arka langsung menutup telepon dan melempar ponselnya asal. Anita yang melihat itu agak tersentak. Ia ingin bertanya tentang perihal apa yang membuat Arka marah seperti ini. Tapi, Anita takut untuk menanyakan itu.

Arka menghela napasnya kasar. "Maaf, Anita. Aku harus pulang." Ia berdiri dan mengambil kunci mobilnya di meja nakas lalu Arka mengusap rambut Anita "Aku akan kembali besok pagi."

"Hmm i-iya. Arka tolong kunci pintunya dari luar. Aku tidak kuat untuk berdiri."

Arka mengangguk, ia mengambil kunci rumahnya di meja.

"Hati-hati." Anita tersenyum tipis.

Arka mengangguk kembali lalu pergi keluar dari rumah Anita. Laki-laki itu pergi dan mengabaikan ponselnya yang ia lempar barusan. Anita ingin sekali memanggilnya. Karena, ponselnya masih tertinggal disini. Tapi, Ia memilih diam dan dengan terpaksa Anita beranjak dari kasurnya lalu mengambil ponsel Arka yang tergeletak di lantai.

Anita menghela napasnya. "Dasar. Ada apa dengannya?" Anita menyimpan ponselnya di meja. Dan ia kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur.

_________

Arka berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya. Ia berlari di dalam ruangan untuk mencari keberadaan ayah dan adiknya. Langkah kakinya terhenti saat Arka mendengar sesuatu dari dalam kamar mandi. Arka segera membuka pintunya kasar dan terlihatlah pemandangan yang sangat mengganggu penglihatannya.

𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang