Dari sekian banyak Cinta, mengapa harus dia?
________
Sudah satu minggu Anita di rumah dan sudah satu minggu juga Arka tidak menghubunginya, benar-benar tidak ada kabar sama sekali. Bahkan pesan yang ia kirim minggu lalu tidak dibaca olehnya. Di masa terpuruknya ini, Arka malah hilang tak jelas.
"Aku sedang sedih, Arka. Kau harusnya datang ke rumahku dan memelukku."
Saat ini Anita sedang berada di dalam taxi menuju Kampusnya. Tidak ada keberanian untuknya meminta jemput pada Arka. Jadi, ia berinisiatif untuk menggunakan kendaraan umum. Ia juga berharap tidak bertemu dengan Galen. Tanda merah disekitar lehernya juga sedikit memudar. Tapi, belum sepenuhnya hilang. Jadi, ia menyembunyikannya dengan Hoodie dan rambutnya.
Tak lama Anita tiba di tempat tujuan. Ia berjalan menuju kantin terlebih dahulu. Telinga Anita terganggu saat orang-orang terus memperhatikannya dan membicarakannya.
'Dia baru terlihat setelah seminggu. Pasti patah hati.'
'Sayang sekali. Kenapa mereka harus putus? Menurutku mereka cocok.'
'Kasihan.'"Ada apa dengan mereka?" Anita merogoh tasnya, mencari airpods lalu memakainya. "Telingaku sakit mendengar hal yang tidak penting." Ia berjalan cepat dan menyembunyikan wajahnya dibalik Hoodie.
Setelah dari kantin untuk membeli minuman favoritnya, ia segera kembali dan berjalan ke kelas mata kuliahnya. Anita tersenyum saat melihat seseorang yang ia rindukan. Mereka berjalan berlawanan arah, saat sudah dekat Anita memanggilnya.
"Arka!!"
Arka hanya terus berjalan dan melewati Anita. Bahkan melirik pun tidak. Senyum Anita memudar. Rasanya sakit saat Arka mengabaikannya.
Anita memperhatikan punggung Arka yang semakin jauh. Begitu banyak pertanyaan di otaknya. Apa yang membuat Arka menjadi cuek padanya. Padahal Anita sangat ingin menceritakan kejadian lalu. Karena, dengan Arka ia merasa terlindungi. Tapi?
Ia diabaikan.
Apa aku membuat kesalahan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓
Romantik𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 21+ •Scene at a Glance• 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙪𝙡𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙜𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙂 𝙈𝙞𝙣𝙤𝙧 𝘽𝙖𝙘𝙝. Kemampuan jari-jarinya terhadap tuts Piano itulah yang paling Anita suka. Tapi, Ketertarik...