Aku suka caramu yang menyapa hatiku dengan permisi.
__________
Setelah Arka menolong Reva, Anita hanya diam dan menikmati malam sendiri. Sudah lima belas menit ia menunggu Arka kembali, tapi tak kunjung datang. Ia menghela napasnya dan merasa jenuh.Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. "Hai."
"Oh, hai," Anita tahu dia adalah salah satu temannya Arka barusan.
"Aku belum memperkenalkan namaku tadi, aku Leo."
Anita mengangguk paham.
"Dimana pacarmu?"
"Maksudmu Arka? Aku tidak berpacaran dengannya." ucapnya sambil menggerakkan tangannya. "Sepertinya Arka sedang menemani Reva, dia tenggelam tadi." lanjutnya.
"Reva tenggelam?! Apa dia memberikannya napas buatan?"
Anita mengangguk pelan, ada raut wajah yang berbeda saat Leo mengetahui itu. Tangannya mengepal dan ia berusaha untuk menetralkan amarahnya.
"Apa kau tidak merasa iri?" tanya Leo.
"Ma-maksudmu?"
"Bibir mereka bersentuhan, kau tidak cemburu?"
Anita diam, tentu saja ia berharap yang tenggelam itu dirinya lalu Arka menolongnya seperti ia menolong Reva barusan.
"Melihatmu diam seperti ini, sepertinya aku tahu jawabannya." Leo tersenyum.
"Aku rasa itu memang tindakan yang harus dilakukan, dalam keadaan seperti itu Reva hampir saja kehilangan nyawanya."
"Ah iya, kau benar. Arka memang pahlawan, kan?" Leo mengangkat sebelah alisnya dan Anita hanya mengangguk.
Menyebalkan juga orang ini.
"Kenapa kau tidak bergabung dengan yang lain?"
"Agak membosankan juga di dalam, jadi aku ke sini dan melihatmu sedang sendirian."
Mereka berbincang cukup lama, hampir setengah jam Anita dan Leo bersama. Para tamu juga sedikit berkurang dari sebelumnya.
"Sudah larut, mau kuantar pulang?"
"Terima kasih tawarannya, tapi aku akan pulang dengan Arka."
Leo menghela napasnya. "Reva tidak akan membiarkan Arka pergi, lagipula Arka bisa pulang sendiri. Kau mau menunggu sampai pukul berapa, hemm?"
Ah benar juga, lebih baik aku pulang dengannya sekarang.
"Bagaimana? Tumpanganku gratis." tawarnya sekali lagi.
Anita mengangguk.
Mereka pun keluar dari rumah tersebut dan menuju area parkir. Mereka masuk ke dalam mobilnya, Anita dan Leo memasang seatbelt terlebih dahulu.
"Rumahku di perumahan suropati." ujarnya menoleh pada leo. Ia mengangguk kemudian menyalakan mesin dan melajukan mobilnya menjauh dari tempat ramai itu.
Leo melajukan mobilnya ke arah yang salah dan itu membuat gadis itu mengernyit heran, ia langsung memprotes dan menyuruhnya untuk putar balik.
"Sebentar, aku akan ke apotek dulu. Tidak jauh dari sini." jelas Leo.
"Ohh, maaf."
Kurang dari lima menit Leo menghentikan mobilnya tepat di depan apotek dan ia mematikan mesinnya kembali. Tangan Leo bergerak membuka seatbeltnya. "Kau tunggu disini saja." Anita mengangguk, dan laki-laki itu segera turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓
عاطفية𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 21+ •Scene at a Glance• 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙪𝙡𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙜𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙂 𝙈𝙞𝙣𝙤𝙧 𝘽𝙖𝙘𝙝. Kemampuan jari-jarinya terhadap tuts Piano itulah yang paling Anita suka. Tapi, Ketertarik...