bab 5. (Kencan)

955 176 7
                                    

sudah terlambat untuk mempertahankan benteng. Kamu jatuh dalam kekaguman, diam-diam.

__________

Anita kini duduk di kelasnya memperhatikan dosen yang sedang mengajar, mencatat berbagai materi dan mengisi beberapa soal. Jarinya terus menari di atas kertas menyalin point-point penting dari buku pelajaran di depannya.

Waktu juga sudah menunjukan pukul tiga petang dan sudah waktunya untuk mereka membenahi buku serta laptopnya. Seisi kelas langsung berhamburan untuk pulang ke rumah dan mengistirahatkan otak mereka.

Begitu juga dengan Anita, ia segera beranjak dari kursinya dan keluar kelas. Ia begitu rindu pada kasur dan gulingnya. Gadis itu terus melangkahkan kakinya menuju gerbang dan seperti biasa ia pulang menaiki taksi.


"Anita!"

Langkah Anita terhenti dan menoleh mencari sumber suara dari arah belakangnya. Ia memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya, dan ya seperti yang kalian duga dia adalah Arka. Arka menghampirinya dengan langkah kakinya yang lebar.

Arka berdehem. "Butuh tumpangan?"

"Tidak, terima kasih." Anita melangkahkan kembali kakinya mendahului Arka.

Arka langsung mensejajarkan langkahnya. "Sepertinya aku perlu mengingatkanmu."

"Maksudmu?"

"Kencan kita hari ini." ucapnya tersenyum pada Anita.

Oh Tuhan, kenapa dia ingat.

"Aku tidak lupa, lebih baik kau pulang dan bersiap-siap."

Aku bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan itu.

"Ah, okee." Arka berjalan mundur di depan Anita. "Sampai jumpa, aku akan ke rumahmu pukul lima."

"A-awas belakangmuu!"

Percuma saja, Arka sudah menabrak seseorang di belakangnya. Arka terkejut dan langsung berbalik.

"Aww." desis seseorang yang Arka tabrak.

"Ah maaf, kau baik-baik saja?" Arka berjongkok di hadapannya.

Tak ingin memperdulikannya, Anita langsung pergi melewati mereka. Ia ingin segera pulang, masih ada waktu untuknya tidur. Tidak butuh waktu lama untuknya mendapatkan taksi, Anita segera naik meninggalkan kampus dan memberitahu tujuannya pada supir.

Anita memainkan ponselnya, dan ia teringat dengan postingan itu. Anita berusaha mengingat nama akun instagram Arka dan mengetiknya di kolom search. Anita berhasil menemukan akunnya dan ia langsung membukanya.

Sudut bibirnya tertarik. "Ini aku." ucapnya seraya mengusap foto dirinya di postingan Arka.

__________

Waktu sudah menunjukan pukul setengah lima. Anita kini sedang memilih pakaian yang akan ia kenakan. Baju-bajunya tidak ada yang spesial, kebanyakan jeans dan jaket yang ia punya.

"Sudahlah aku pakai ini saja." Ia langsung mengenakannya. Baju yang dikenakannya cukup simple. Jeans hitam dengan kaos putih dan dipadukan dengan blezer berwarna hijau tua serta topi hitam di kepalanya. Ia juga memoles wajahnya dengan bedak dan lipbalm.

𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang