Mari kita nikmati waktu berdua dengan suasana penuh Cinta.
________
Setelah kepergian sang Ibu kemarin, Arka menjadi lebih banyak diam saat di kampus dan tidak seramah biasanya. Sudah tidak ada lagi topeng yang membuat ia terlihat baik-baik saja. Setidaknya, hanya dengan Anita ia merasa nyaman. Teman-temannya juga mengetahui alasan Arka menjadi murung. Dosen Akademiknya yang memberi tahu tentang kepergian Ibunya.
Sudah tidak ada basa-basi lagi yang ia lontarkan, ketika berpapasan dengan orang lain. Menjadi pendiam seperti Anita, mungkin pilihan yang tepat.
Dan sekarang pun Arka tengah menunggu Anita di depan kelasnya. Karena, kelas Arka sudah selesai lebih dulu. Ia berdiri dan bersandar di dinding sambil sesekali melihat jam di tangannya.
Beberapa Mahasiswi yang berlalu lalang di depannya, selalu menyapa Arka. Seperti ; 'Hallo, Kak.' , 'Sedang menunggu siapa, Kak?' , 'Makin tampan ya, Kak.' Biasanya Arka akan tersenyum ramah dan menanggapi sapaan mereka, tapi sekarang berbeda. Ia hanya diam dan mengabaikan mereka semua.
Hari ini Arka dan Reva tidak berlatih, dosennya memaklumi itu. Tapi, besok adalah hari minggu, hari di mana Arka dan Reva menunjukkannya di depan juri serta di depan ratusan penonton.
Tak lama dosen mata kuliah kelas ini sudah keluar sambil membawa semua berkasnya. Ini menandakan kelas mereka sudah selesai. Satu persatu mahasiswa ke luar dari kelasnya.
Seketika Arka terkejut, netranya membulat. Ia melihat Galen keluar dari kelas ini. Laki-laki itu juga tetap berjalan dan tidak sadar jika ada Arka yang memperhatikannya.
Dahinya mengernyit heran. "Jadi, dia berkuliah di sini?"
"Arka!" panggil Anita yang baru saja ke luar dari kelas.
"Eh?"
"Kenapa?" tanya Anita heran, karena Arka terus memperhatikan orang lain.
Arka memegang pergelangan tangannya dan berjalan beriringan menuju area parkir. "Anita, kau tahu siapa dia?" Arka menunjuk Galen.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓
Romance𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 21+ •Scene at a Glance• 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙪𝙡𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙜𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙂 𝙈𝙞𝙣𝙤𝙧 𝘽𝙖𝙘𝙝. Kemampuan jari-jarinya terhadap tuts Piano itulah yang paling Anita suka. Tapi, Ketertarik...