bab 49. (Arka's gone)

543 85 34
                                    

Kau melepas tanganku dan pergi dariku.

__________


Satu tahun kemudian, Setelah melewati hari-hari yang begitu berat, kini akhirnya untuk Arka mendapatkan gelarnya. Hari ini adalah hari kelulusannya, setelah menyelesaikan skripsi hingga 4 bulan terakhir. Meski kondisi yang malah semakin memburuk, Arka bisa menyelesaikan tugas akhirnya itu dengan cepat.

Keadaan di dalam gedung utama cukup ramai dikunjungi oleh para mahasiswa dan wali mereka. Arka tersenyum masam, karena mengingat kedua orangtuanya sudah tidak ada.

Tiba-tiba Arka merasakan ponselnya bergetar, ia langsung merogoh saku, senyumnya terangkat saat nama Anita lah yang tertera disana, dengan segera ia mengangkat teleponnya.

"Arka, berbahagialah jangan pasang wajah muram begitu."

Arka mengernyit, matanya kini mencari keberadaan Anita di ruangan tersebut. "Kau datang?"

"Tidak mungkin kan aku melewatkan hari kelulusan pacarku."

"Tapi, tadi kau bilang tidak bisa datang. Apa Kiel bersamamu?" Tanya Arka. Sebelum ke kampus, Arka menitipkan Kiel di rumah Anita. Matanya juga masih terus menelusuri keberadaannya, tetapi Arka ia tidak juga melihat Anita.

"Aku hanya ingin memberi kejutan. Dan tentu saja Kiel disini, tidak mungkin aku meninggalkannya di rumahku."

"Terima kasih sudah datang."

"Iya,,, sudah, acaranya mau mulai. Aku tidak sabar melihatmu pidato di depan. Aku dan Kiel ada di sudut ruangan paling atas."

Setelah itu sambungannya terputus, laki-laki itu langsung melihat ke sudut ruangan dan benar disana ada orang yang ia cari sejak tadi. Dari jauh Kiel terlihat melambaikan tangannya, senyum Arka lebar hingga matanya menyipit dan melambaikan tangannya juga pada mereka.

Upacara kelulusan sudah di mulai, Pimpinan Universitas berpidato di atas panggung dan mengucapkan selamat bagi para wisudawan yang telah melakukan belajarnya dengan begitu baik. Setelah hampir 30 menit berpidato, kini waktunya wisudawan diresmikan sebagai sarjana atau diploma. Wisudawan akan berjalan ke atas panggung saat nama mereka disebut dan menerima Ijazah dari pimpinan universitas.

"Arka Raditya Anggasta."

Saat itu juga para mahasiswa bertepuk tangan, karena nama yang disebut di awal-awal termasuk mahasiswa yang berprestasi. Terlebih lagi Arka adalah laki-laki yang dikenal oleh semua orang di kampusnya. Sikap Arka juga kembali menghangat dan ramah selama setahun terakhir ini.

Laki-laki itu melangkahkan kakinya naik ke atas panggung dan menerima Ijazah serta sebuket bunga. Ia berdiri di depan mic dan memberikan ucapan terima kasih pada semua orang yang telah membantunya.

"Saya diberikan kesempatan istimewa untuk bisa berdiri dan berbicara di sini di hadapan banyak orang membawa sebuah prestasi dan ini adalah salah satu mimpi saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya diberikan kesempatan istimewa untuk bisa berdiri dan berbicara di sini di hadapan banyak orang membawa sebuah prestasi dan ini adalah salah satu mimpi saya. Beberapa tahun yang lalu, pertama kali menginjakkan kaki di sini sebagai mahasiswa baru, baik yang program Diploma, Sarjana maupun pasca sarjana di Universitas. Dan hari ini adalah bukti dari tanggung jawab selama studi dan hasil perjuangan kami melewati lika-liku dalam mencapai mimpi. Sehingga kami berdiri di sini bukan lagi sebagai mahasiswa, tetapi sebagai wisudawan."

𝑴𝒚 𝑷𝒓𝒊𝒏𝒄𝒆 𝑰𝒔 𝑨 𝑷𝒊𝒂𝒏𝒊𝒔𝒕 | 𝘃𝘀𝗼𝗼 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang