PROLOGUE

2.4K 330 81
                                        

Jisung tidak akan pernah bisa membenci Felix atas apa yang selama ini saudara kembarnya itu selalu dapatkan. Entah dari kasih sayang sang ayah atau dari orang-orang disekelilingnya.

Karena menurut Jisung, Felix memang pantas untuk mendapatkan itu semua. Dengan kepribadiannya yang hangat dan mudah berteman dengan siapapun. Tentu saja siapa yang akan menolak pesona seorang Felix?

Sunshine, mungkin itulah satu kata yang tepat untuknya.

Jisung masih dapat mengerti jika sang ayah jauh lebih perhatian kepada Felix. Karena memang Felix lima menit lebih muda darinya. Yang mungkin membuat sang ayah menganggap Felix sebagai adik dan Jisung sebagai kakak.

Jisung masih dapat mengerti jika sang ayah tidak dapat membagi waktunya dengan baik. Antara dirinya dan Felix akibat harus benar-benar fokus pada pengobatan Felix saat itu.

Jisung masih dapat mengerti perasaan sedih sang ayah. Setelah ternyata Tuhan lebih memilih untuk mengambil kembali Felix jauh lebih cepat dari apa yang mereka perkirakan.

Namun, dua tahun telah berlalu. Dan sang ayah tetap sama.

Jisung paham bahwa sang ayah benar-benar merasa terpukul dan kehilangan. Ia pun sama. Karena Felix juga sangat berarti untuknya.

Tapi apakah salah, jika saat ini Jisung berharap sang ayah berhenti terfokus pada Felix yang sudah tiada?

Tapi apakah salah, jika saat ini Jisung berharap sang ayah mulai memperhatikannya seperti ayah memperhatikan Felix selama ini?

Jika akhirnya akan tetap akan sama, kenapa bukan Jisung saja yang berada di posisi Felix dua tahun yang lalu?!

Kematian.

Bukankah kata itu lebih pantas untuknya.

###

ANOTHER DAY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang