6

1.5K 260 46
                                    

Sebenarnya, Jeongin tidak terlalu dekat dengan pengacara Chan. Bisa dibilang, ia kenal dengan pengacara Chan hanya karena Chan adalah kakaknya Changbin.

Dan menurut Jeongin, itu adalah satu-satunya yang dapat ia banggakan setelah berteman bertahun-tahun dengan seorang Changbin.

Akhirnya, ia dapat merasakan memiliki seorang kenalan dengan gelar yang cukup tinggi. Dan juga cukup terkenal di kalangan masyarakat. Sedangkan untuk Changbin sendiri.

Ah.. Jeongin bahkan sudah terlalu bosan untuk mengakui bahwa detektif Changbin adalah temannya.

“Ya! Apa-apaan ini?!" Kesal Jeongin segera setelah ia melihat Changbin yang tiba-tiba saja dengan tidak tahu dirinya masuk ke dalam mobilnya.

Dan kemudian segera duduk tepat di kursi penumpang yang ada di samping kursi pengemudi. Tempat di mana Jeongin duduk saat ini.

“Mau ngapain? Cepat turun!” Usir Jeongin tanpa berniat untuk mendengarkan penjelasan Changbin terlebih dahulu. Karena saat ini, perutnya yang kelaparan jauh lebih penting daripada apapun.

Padahal tadi Jeongin sengaja mengemudi lebih cepat agar ia bisa menikmati jam makan siangnya di kantor sedikit lebih lama.

Setelah sebelumnya, ia harus mencari berbagai macam informasi tentang anak-anak yang dilaporkan menghilang. Yang tentu saja pekerjaan itu menguras banyak energinya.

“Bagaimana perkembangannya? Apakah kamu sudah mendapatkan informasi lain tentang Jisung?” Tanya Changbin langsung pada intinya. Mengabaikan kalimat yang Jeongin ucapkan, yang secara terang-terangan telah mengusir kedatangannya.

“Ya! Kau datang untuk membahas hal ini?”

Sebuah anggukan kepala Jeongin dapatkan sebagai jawaban.

“Lalu tidak bisakah kita membahasnya di dalam? Sembari menikmati makan siang?”

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini sebuah gelengan kepala Jeongin dapatkan sebagai jawaban.

“Tidak bisa. Aku akan langsung mati jika Komandan Kim melihatku di kantor dan bukan di *TKP”

Ah... Pantas saja" Gumam Jeongin yang baru menyadari kondisi temannya ini antara hidup dan mati.

Siapa suruh dia menghilang tadi malam di saat semuanya heboh karena kembali ditemukannya sebuah mayat.

Jika saja Jeongin tidak ingat apa yang tengah pengacara Chan alami selaku kakak dari Changbin. Maka sudah pasti ia akan menertawakan nasib temannya itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Jadi bagaimana perkembangannya? Kalian sudah menemukan petunjuk tentang keberadaan Jisung saat ini?”

Ulang Changbin lagi mencoba untuk kembali membahas tujuan awalnya. Karena sebenarnya dari tadi malam ia sama seperti Chan. Tidak bisa tidur dan terus memikirkan tentang keberadaan Jisung.

Bahkan Changbin tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Ia benar-benar khawatir dengan keponakannya itu.

“Sebenarnya..." Ucap Jeongin akhirnya setelah ia selesai berpikir dan memutuskan untuk memberitahu Changbin. Tentang semua hal yang ia ketahui dan yang ia dapatkan.

Lagipula, Changbin adalah pamannya Jisung dan juga seorang detektif, meskipun di divisi yang berbeda. Jadi, tidak akan ada masalah jika ia memberitahu informasi mengenai Jisung.

“Kami belum menemukan petunjuk apapun”

***

Keterangan:
*TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah adalah tempat di mana suatu tindak pidana dilakukan atau terjadi dan tempat-tempat lain di mana tersangka dan atau korban dan atau barang-barang bukti yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat ditemukan.

ANOTHER DAY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang